Breaking News

Aipda Arham, Polisi Sulsel yang Diduga Terlibat Narkoba, Ditemukan Tewas

Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock

D'On, Sulawesi Selatan
– Suasana duka menyelimuti jajaran kepolisian di Sulawesi Selatan setelah kabar mengejutkan muncul terkait kematian seorang anggota Polres Sinjai, Aipda Arham. Peristiwa tragis ini terjadi usai dirinya ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel atas dugaan keterlibatan dalam kasus narkoba. Yang lebih mengejutkan, Arham diduga mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara yang tragis—meminum cairan pembersih mobil.

Detik-Detik Penangkapan

Operasi penangkapan terhadap Arham berlangsung di rumahnya di Kabupaten Sinjai. Tim dari BNNP Sulsel datang dengan misi jelas—mengamankan pria yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba. Tidak ada laporan mengenai perlawanan dari Arham saat penangkapan. Namun, situasi berubah drastis setelah ia diamankan.

Sesuai prosedur, setelah penangkapan, tersangka akan dibawa ke Makassar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Namun, dalam perjalanan itulah insiden tragis terjadi.

Misteri Kematian: Bunuh Diri atau Ada Faktor Lain?

Kabar meninggalnya Arham pertama kali dikonfirmasi oleh Kabid Pemberantasan BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah. Meski membenarkan bahwa Arham meninggal dalam pengawalan petugas BNNP Sulsel, Ardiansyah belum memberikan keterangan resmi terkait detail kronologi kematian tersebut.

“Saya masih menunggu, rencananya jenazah akan diperiksa di RS Bhayangkara Makassar. Mohon waktu, untuk lebih jelasnya masih menunggu pemeriksaan di RS Bhayangkara Makassar,” ujarnya kepada wartawan pada Senin (3/1).

Informasi sementara menyebutkan bahwa Arham diduga bunuh diri dengan cara meminum cairan pembersih mobil. Namun, bagaimana mungkin seorang tersangka yang telah diamankan masih memiliki kesempatan untuk mengonsumsi cairan berbahaya tersebut? Apakah ada kelalaian dalam pengawasan, atau ada kemungkinan lain yang belum terungkap?

Pertanyaan yang Belum Terjawab

Meninggalnya seorang anggota polisi dalam pengawalan BNNP menimbulkan banyak pertanyaan. Beberapa pihak mempertanyakan bagaimana Arham bisa mendapatkan cairan pembersih mobil saat dalam perjalanan. Apakah ada prosedur yang terlewat dalam pengawalan?

Selain itu, apakah benar ini murni tindakan bunuh diri, atau ada faktor lain yang menyebabkan kematiannya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari RS Bhayangkara Makassar.

Reaksi Pihak Keluarga dan Institusi Kepolisian

Pihak keluarga Arham dikabarkan sangat terpukul atas kejadian ini. Mereka berharap ada kejelasan mengenai penyebab kematian anggota keluarga mereka. Sementara itu, institusi kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini.

Masyarakat pun menyoroti kasus ini dengan penuh perhatian. Beberapa pihak menuntut transparansi dalam investigasi kematian Arham, mengingat ini melibatkan institusi penegak hukum.

Akhir yang Tragis dalam Misteri yang Belum Terungkap

Kematian Aipda Arham menambah daftar panjang kasus-kasus kontroversial dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia. Apakah ini murni tindakan bunuh diri akibat tekanan mental setelah penangkapan, atau ada sesuatu yang lebih besar yang belum terungkap?

Hasil pemeriksaan di RS Bhayangkara Makassar diharapkan bisa menjawab pertanyaan yang menggantung di benak publik. Namun, satu hal yang pasti—kasus ini belum berakhir. Masyarakat menunggu kejelasan, dan keadilan harus ditegakkan apapun hasil  akhirnya.

(Mond)

#BNN #Narkoba #Peristiwa #PolisiTewas #Polisi