BPI Danantara Disahkan, Erick Thohir Pimpin Pengelolaan Investasi Negara
Erick Thohir
D'On, Jakarta – Indonesia kini memiliki sebuah lembaga baru yang didedikasikan untuk mengoptimalkan aset negara melalui investasi strategis. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, atau disingkat Danantara, resmi berdiri setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rapat Paripurna yang digelar Selasa (4/2/2025).
Keputusan ini menandai langkah penting dalam reformasi tata kelola investasi nasional, dengan harapan meningkatkan daya saing ekonomi dan memastikan pengelolaan kekayaan negara yang lebih efektif. BPI Danantara diposisikan sebagai motor utama dalam optimalisasi kepemilikan negara di berbagai sektor industri strategis.
Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas
Salah satu aspek utama dari pembentukan BPI Danantara adalah struktur kepemimpinannya yang menempatkan Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagai Ketua Dewan Pengawas. Hal ini ditegaskan dalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang dibahas dalam RUU.
Menurut ketentuan dalam Pasal 3L dan 3M undang-undang yang baru disahkan, organ BPI Danantara terdiri atas Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana. Dewan Pengawas memiliki struktur yang mencakup:
- Ketua: Menteri BUMN
- Anggota: Perwakilan dari Kementerian Keuangan
- Anggota Tambahan: Pejabat negara atau pihak lain yang ditunjuk langsung oleh Presiden
Sebagai Ketua Dewan Pengawas, Erick Thohir memiliki peran krusial dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan investasi negara. Dewan Pengawas akan bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap seluruh kebijakan dan keputusan strategis yang diambil oleh Badan Pelaksana BPI Danantara.
BPI Danantara: Fondasi Baru Ekonomi Indonesia
Dalam pernyataannya, Erick Thohir menjelaskan bahwa kehadiran BPI Danantara merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam mereformasi sistem investasi nasional. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta mengoptimalkan dividen yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan pelat merah.
"Kita ingin memastikan bahwa pengelolaan aset negara dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan struktur yang lebih fokus dan strategi investasi yang lebih terarah, BPI Danantara akan menjadi katalis dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sebagaimana dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," ungkap Erick.
Keberadaan BPI Danantara diyakini akan membantu pemerintah dalam menciptakan sumber pendapatan yang lebih berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada utang, serta memperkuat daya saing ekonomi nasional di tingkat global.
Membangun Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045
Pembentukan BPI Danantara bukan hanya langkah teknis dalam manajemen investasi, tetapi juga bagian dari visi besar Indonesia dalam membangun ekonomi yang lebih tangguh dan mandiri. Erick menegaskan bahwa transformasi BUMN melalui badan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
"Melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan, kita yakin dapat membangun fondasi ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan bagi generasi mendatang," tegasnya.
Seiring dengan perkembangan ekonomi global yang semakin dinamis, kehadiran BPI Danantara diharapkan mampu membawa Indonesia ke dalam era baru pengelolaan aset negara yang lebih modern, adaptif, dan kompetitif.
Dengan mandat besar yang diemban, kini publik menanti langkah konkret dari BPI Danantara dalam mengelola investasi negara dan memastikan bahwa kekayaan negara benar-benar dikelola untuk kemakmuran rakyat.
(Mond)
#ErickThohir #BPIDanantara #Danantara #Nasional #Investasi