Cinta Dibunuh, Diperkosa, dan Dibuang dalam Karung, Keluarga Menuntut Keadilan
Ibu Cinta Novita Sari menghadapi tersangka NJ dengan luapan emosi saat dipertemukan di Satreskrim Polres Tanahdatar, Rabu (26/2) sore. (Dok:Polres Tanah Datar) |
D'On, Tanah Datar, Sumatera Barat – Malam itu, Cinta Novita Sari, gadis 16 tahun yang dikenal ceria dan ramah, tidak pernah menyangka bahwa langkahnya akan berujung pada sebuah tragedi mengerikan. Siswi MTsN 2 Tanah Datar itu ditemukan tewas mengenaskan di pinggir jalan, tubuhnya terbungkus karung. Fakta yang lebih mencengangkan terungkap saat hasil autopsi menunjukkan bahwa ia tidak hanya dibunuh, tetapi juga diperkosa setelah nyawanya direnggut secara keji.
Kini, keluarga korban menuntut keadilan. Mereka berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya, agar tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban kekejaman serupa.
Pembunuhan Bermotif Dendam: Blokir di Medsos Berujung Maut
Di balik pembunuhan sadis ini, terkuak motif yang mengejutkan. NJ (26), pria yang kesehariannya bekerja serabutan, rupanya menyimpan dendam terhadap Cinta. Dendam itu dipicu oleh hal sepele—Cinta memblokir NJ di media sosial, membuat pria itu merasa diremehkan dan kehilangan akses untuk berkomunikasi dengannya.
Dengan amarah yang membuncah, NJ merancang pembalasan keji. Ia tidak sendirian. BM (27), seorang pria yang bekerja sebagai tukang kampas onderdil, diduga turut berperan dalam peristiwa tragis ini.
Malam kejadian, BM bertugas menjemput Cinta. Ia membujuk gadis itu untuk ikut dengannya, mengajaknya berkeliling sebelum akhirnya membawa korban ke sebuah taman kanak-kanak di kawasan Malintang, Salimpaung. Di sanalah NJ telah menunggu, seperti serigala yang siap menerkam mangsanya.
Beberapa rekaman CCTV yang beredar di media sosial memperlihatkan momen saat BM membawa Cinta sebelum akhirnya menyerahkannya kepada NJ.
Malam Mencekam: Cekikan Maut dan Nafsu Biadab
Di tempat sepi itu, terjadi pertengkaran antara Cinta dan NJ. Diduga, NJ yang sudah dibakar emosi kehilangan kendali dan langsung mencekik korban hingga tak bernyawa. Tidak cukup sampai di situ, dalam tindakan yang lebih biadab lagi, NJ kemudian memperkosa tubuh tak berdaya itu—sebuah perbuatan yang mengungkapkan kebrutalan tanpa batas.
Dari hasil autopsi yang dilakukan tim forensik, ditemukan sperma di tubuh korban. Awalnya, NJ mencoba mengelak. Namun, setelah didesak oleh penyidik, ia akhirnya mengakui bahwa dirinya memperkosa Cinta setelah memastikan gadis itu telah meninggal dunia.
Upaya Menghilangkan Jejak: Karung, Sepeda Motor, dan Rencana yang Gagal
Setelah memastikan korban tak lagi bernapas, NJ panik. Ia menghubungi BM, meminta bantuan untuk menutupi kejahatannya. NJ awalnya meminta sarung untuk membungkus tubuh korban, namun BM justru membawakan karung.
Tanpa perasaan bersalah, NJ memasukkan tubuh Cinta ke dalam karung itu, lalu mengangkutnya dengan sepeda motor. Rencananya, ia ingin membuang jasad korban ke jurang agar sulit ditemukan. Namun, nasib berkata lain—motornya kehabisan bensin di tengah jalan.
Akhirnya, dengan pilihan terbatas, NJ meninggalkan tubuh Cinta di pinggir jalan, lokasi di mana jasadnya kemudian ditemukan warga pada Rabu (19/2).
Pelarian yang Sia-sia: Polisi Berhasil Menangkap Para Pelaku
Setelah jasad Cinta ditemukan, kepolisian bergerak cepat. BM ditangkap lebih dulu pada Senin (24/2) di kawasan Puncak Pato, Nagari Batubulat, Kecamatan Lintaubuo Utara. Sementara NJ berusaha melarikan diri ke Aceh, bersembunyi di rumah saudaranya di Langsa Barat.
Namun, pelarian itu tak berlangsung lama. NJ berhasil diringkus oleh tim gabungan Polsek Langsa Barat dan Polres Langsa. Dengan pengamanan ketat, ia diterbangkan dari Medan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan langsung dibawa ke Mapolres Tanah Datar.
Kini, keduanya telah diamankan. Polisi masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan apakah BM juga turut memperkosa korban atau hanya terlibat dalam penculikan dan pembuangan jasad.
Keluarga Hancur: "Kami Tak Kenal Pelaku, Kami Hanya Ingin Keadilan!"
Di rumah duka, tangis keluarga tak terbendung. Liza Delka (35), ibu korban, masih sulit menerima kenyataan bahwa putrinya yang periang telah pergi dengan cara yang begitu kejam.
“Kami tidak kenal para pelaku ini. Anak kami selalu terbuka tentang teman-temannya. Kami tahu dia berteman dengan siapa. Tapi dua orang ini? Kami tidak tahu siapa mereka,” ujar Liza dengan suara bergetar.
Lebih menyakitkan lagi, dua minggu sebelum kejadian, Cinta sempat menunjukkan tangkapan layar berisi ancaman dari seseorang—ancaman yang belakangan diketahui berasal dari NJ.
"Dia pernah bilang ke anak saya kalau dia akan membunuhnya. Dan sekarang... dia benar-benar melakukannya," kata Liza dengan mata berkaca-kaca.
Harapan Keluarga: Hukuman Berat untuk Para Pelaku
Kini, satu harapan yang tersisa bagi keluarga Cinta adalah keadilan. Mereka ingin NJ dan BM mendapat hukuman setimpal—hukuman yang akan membuat mereka merasakan penderitaan seperti yang telah mereka timpakan pada Cinta.
"Kami ingin mereka dihukum seberat-beratnya! Kami ingin mereka tidak pernah bisa menyakiti orang lain lagi!" tegas Liza.
Tragedi ini menjadi pengingat kelam tentang betapa rapuhnya keamanan bagi perempuan muda di sekitar kita. Di balik pergaulan dan kehidupan sehari-hari, selalu ada ancaman yang mengintai, yang bisa muncul dari orang yang bahkan tidak kita kenal.
Semoga keadilan berpihak pada Cinta. Dan semoga tidak ada lagi perempuan yang harus mengalami nasib seperti dirinya.
(Mond)
#MayatDalamKarung #Pembunuhan #Kriminal #CintaNovitaSari