Desertir TNI AL yang Tembaki Polisi di Asahan Ternyata Bandar Narkoba Kelas Kakap
TNI AL gagalkan penyelundupan narkoba 4 kilogram di Asahan. Foto: Dispenal
D'On, Asahan, Sumatera Utara – Aksi dramatis bak film laga terjadi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ketika seorang pecatan TNI AL bernama Chandra nekat memberondong tembakan ke arah mobil polisi. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (18/2), saat aparat kepolisian hendak menggerebek rumahnya dalam operasi pemberantasan narkoba. Belakangan terungkap bahwa Chandra bukan sekadar pelaku kriminal biasa, melainkan bandar narkoba kelas kakap yang berperan sebagai pengendali jaringan narkotika lintas negara.
Operasi Penyamaran yang Berujung Baku Tembak
Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi undercover buy yang dilakukan oleh Satres Narkoba Polres Asahan. Dalam misi tersebut, polisi menyamar sebagai pembeli narkoba dan berhasil menjebak seorang pria bernama Ali dalam transaksi 4 kg sabu senilai Rp 230 juta.
Ali tak bisa berkutik. Dikepung dan ditangkap di tempat, ia pun akhirnya buka mulut. Pengakuannya mengejutkan: ia baru saja mengambil 10 kg sabu dari perairan perbatasan Asahan dan Malaysia. Dari jumlah tersebut, 6 kg sabu masih tersimpan di rumah Chandra, orang yang disebut-sebut sebagai pengendali jaringan tersebut.
Mendengar pengakuan itu, polisi tak buang waktu. Mereka langsung bergerak menuju rumah Chandra untuk melakukan penggerebekan. Namun, yang terjadi di lokasi justru di luar dugaan.
Hujan Peluru di Gerbang Rumah Chandra
Ketika mobil polisi tiba di depan rumah Chandra, suasana langsung berubah mencekam. Tanpa aba-aba, Chandra yang sudah menyadari kedatangan petugas, melepaskan tembakan bertubi-tubi. Peluru berhamburan menghantam kendaraan aparat, menciptakan suasana kacau.
Dalam situasi genting itu, polisi tetap sigap. Beruntung, tidak ada satu pun anggota kepolisian yang terluka. Sementara itu, Chandra menggunakan momentum kepanikan untuk melarikan diri dengan sepeda motornya.
“Penembakan terjadi cukup intens, tapi anggota kami berhasil berlindung di balik kendaraan. Saat itu Chandra langsung kabur, dan sampai sekarang masih dalam pengejaran,” ujar Dirnarkoba Polda Sumut, Kombes Pol Yemi Mandagi, pada Selasa (25/2).
Barang Bukti yang Mengejutkan
Meski buronan utama berhasil kabur, penggeledahan rumah Chandra membuahkan hasil signifikan. Polisi menemukan 6 kg sabu yang disimpan di dalam kamar, memperkuat dugaan bahwa Chandra merupakan pemain besar dalam jaringan ini.
Tak hanya itu, aparat juga menemukan satu pucuk pistol jenis Baretta, 262 butir peluru kaliber 9 mm, serta 100 butir peluru kaliber 7 mm. Fakta bahwa seorang pecatan TNI AL memiliki senjata api dan ratusan amunisi menambah dimensi baru pada kasus ini.
Siapa Chandra? Desertir TNI AL yang Jadi Bandar Narkoba
Kasus ini semakin menarik perhatian publik setelah polisi memastikan bahwa Chandra adalah mantan perwira TNI AL berpangkat Letnan Dua (Letda). Ia diketahui dipecat dari dinas militer pada tahun 2022.
“Benar, dia pecatan TNI AL. Pangkat terakhirnya Letda, dan dia diberhentikan sekitar tahun 2022,” ujar Kasat Narkoba Polres Asahan, AKP Mulyoto.
Pihak kepolisian kini tengah mendalami sejauh mana jaringan narkoba yang dikendalikan oleh Chandra. Selain memburu pelaku, mereka juga berupaya mengungkap siapa saja yang terlibat dalam sindikat ini, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan oknum tertentu.
Pengejaran Besar-Besaran
Saat ini, pengejaran terhadap Chandra masih terus dilakukan. Polisi meyakini bahwa buronan ini tidak bergerak sendirian, melainkan memiliki jaringan yang bisa membantunya melarikan diri.
“Kami tidak akan berhenti sampai dia tertangkap. Ini bukan sekadar kasus narkoba biasa, tapi sudah melibatkan senjata api dan perlawanan terhadap aparat,” tegas Yemi Mandagi.
Masyarakat pun diminta untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika mengetahui keberadaan Chandra. Dengan rekam jejaknya sebagai mantan militer dan bandar narkoba, ia dipandang sebagai sosok berbahaya yang bisa melakukan tindakan nekat kapan saja.
Akhir dari pengejaran ini masih menjadi misteri. Apakah Chandra akan tertangkap hidup-hidup, atau justru memilih jalur perlawanan terakhir? Yang pasti, polisi tidak akan berhenti hingga keadilan benar-benar ditegakkan.
(Mond)
#TNIAL #Militer #BandarNarkoba #DesertirTNIAL