Breaking News

Dikejar Polisi, Penadah Mobil Curian Ditemukan Tewas di Loteng Rumah Warga

Petugas gabungan dari Inafis Polrestabes Medan, Polsek Medan Tembung dan juga Polresta Deli Serdang tengah mengevakuasi jenazah Maulana Fadli (45), terduga pelaku penadah pencurian mobil dari atas genteng rumah warga dikawasan Jalan William Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu 22 Februari 2025.

D'On, Medan
 
– Sebuah pengejaran dramatis yang melibatkan kepolisian berakhir dengan penemuan jasad seorang pria di loteng rumah warga di Jalan William Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara. Pria tersebut diketahui bernama Maulana Fadli (45), yang diduga sebagai penadah mobil curian. Insiden ini bermula dari penggerebekan polisi di kediamannya, yang membuatnya melarikan diri hingga berujung pada kematian yang misterius.

Penggerebekan dan Pengejaran yang Menegangkan

Menurut laporan dari pihak kepolisian, operasi penangkapan ini dilakukan oleh tim gabungan dari Kepolisian Sektor Tanjung Morawa dan Satreskrim Polresta Deli Serdang. Mereka sebelumnya telah menangkap pelaku utama pencurian mobil, yang kemudian mengarahkan penyelidikan kepada Maulana sebagai penadah barang curian.

“Ketika kami melakukan penggerebekan, terduga pelaku sempat mencoba melarikan diri dengan bersembunyi dan berpindah dari rumah ke rumah warga,” ungkap Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul.

Aksi kejar-kejaran pun terjadi di antara gang-gang sempit permukiman padat penduduk. Dalam suasana gelap dini hari, Maulana Fadli berusaha menghilangkan jejak. Namun, ketika pencarian semakin ketat, ia justru memilih bersembunyi di loteng salah satu rumah warga.

Penemuan Jasad di Loteng Rumah Warga

Setelah pencarian yang berlangsung sejak pukul 03.00 WIB, warga akhirnya menemukan jasad Maulana Fadli di pagi harinya. Pemandangan di lokasi cukup mengerikan—tubuhnya kaku, wajahnya tampak menghitam, dan mulutnya berbuih. Beberapa warga menduga ia mengalami serangan jantung akibat kepanikan dan kelelahan saat melarikan diri.

“Kami bersama pihak kepolisian sudah melakukan pencarian sejak dini hari. Akhirnya, paginya jasadnya ditemukan di atas loteng rumah warga dalam kondisi mengenaskan,” ujar Ahmad Luthfi, kepala lingkungan setempat.

Kondisi tubuh yang sudah mulai membengkak semakin memperkuat dugaan bahwa kematian terjadi beberapa jam sebelum ditemukan. Tim medis yang datang ke lokasi mencatat beberapa indikasi awal, tetapi penyebab kematian pastinya masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Evakuasi Dramatis dan Respons Warga

Evakuasi jenazah Maulana Fadli dari loteng rumah warga menjadi tantangan tersendiri. Dengan akses yang terbatas, petugas kepolisian dibantu oleh warga sekitar harus menggunakan peralatan seadanya untuk menurunkan jasadnya dengan hati-hati. Proses ini berlangsung cukup lama karena keterbatasan ruang gerak di loteng sempit.

“Kami harus ekstra hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam proses evakuasi. Butuh waktu beberapa saat untuk memastikan jenazah bisa diturunkan dengan aman,” kata seorang petugas di lokasi.

Warga sekitar pun berkumpul untuk menyaksikan proses evakuasi. Beberapa dari mereka mengaku terkejut dan tidak menyangka bahwa pelaku yang dikejar polisi ternyata bersembunyi begitu dekat di sekitar mereka.

Penyelidikan Lanjutan

Jenazah Maulana Fadli kini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi. Kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan apakah kematian ini murni akibat serangan jantung atau ada faktor lain yang berkontribusi.

Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa kejahatan tidak hanya berakhir dengan penangkapan, tetapi juga bisa membawa konsekuensi tragis bagi pelakunya. Polisi pun mengimbau kepada siapa pun yang terlibat dalam tindak kriminal untuk menyerahkan diri sebelum keadaan semakin memburuk.

“Jangan pernah mencoba kabur atau melawan petugas, karena hal itu justru bisa memperburuk keadaan, seperti yang terjadi dalam kasus ini,” tutup Kompol Jhonson Sitompul.

Sementara itu, warga setempat masih membicarakan insiden ini dengan berbagai spekulasi. Kejadian yang terjadi di lingkungan mereka sendiri tentu meninggalkan kesan mendalam, baik sebagai peringatan maupun peristiwa yang sulit dilupakan.

(Mond)

#PenadahMobilCurian #Peristiwa