Drama Mencekam di Deli Serdang: Polisi Ditembak Warga, Bandar Narkoba Kabur
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
D'On, Deli Serdang - Suasana di sebuah sudut Deli Serdang, Sumatera Utara, tiba-tiba berubah menjadi medan pertempuran yang tak terduga. Misi kepolisian yang semula terencana dengan baik untuk menangkap seorang bandar narkoba berinisial BD pada Rabu (5/2) berubah menjadi kekacauan. Bahkan, seorang personel Satres Narkoba, Bripka BS, tergeletak bersimbah darah setelah ditembak oleh warga.
Kapolres Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandhy, menceritakan secara detail bagaimana situasi yang awalnya terkendali tiba-tiba meledak menjadi insiden berdarah. "Kami sudah berhasil menangkap BD, namun tiba-tiba warga berdatangan dan situasi menjadi tak kondusif," ujarnya saat memberikan keterangan di Polda Sumut, Kamis (6/2).
Kekacauan Dimulai: Batu, Senjata, dan Peluru yang Ditembakkan
Tim kepolisian yang tengah mengamankan BD tak menyangka akan menghadapi reaksi brutal dari warga sekitar. Ketika suasana mulai memanas, polisi melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa. Namun, dalam sekejap, keadaan berubah drastis.
Dari arah belakang, seorang pria—bukan BD, melainkan seseorang dari kerumunan—melemparkan batu besar ke arah Bripka BS. Benturan keras itu membuatnya terjatuh. Namun, lebih buruk dari itu, pistol yang dipegangnya pun terlepas. Dalam hitungan detik, pelaku dengan sigap merampas senjata api tersebut.
Momen berikutnya menjadi mimpi buruk. Tanpa ragu, pelaku mengarahkan pistol ke tubuh Bripka BS yang masih terkapar dan melepaskan tembakan. Peluru menembus dada sang polisi, menembus jaringan tubuhnya dan terus bergerak hingga ke bagian perut.
Suara tembakan itu mengejutkan rekan-rekan Bripka BS. Mereka seketika panik, bergegas memberi pertolongan, dan kehilangan fokus pada BD yang sebelumnya telah diamankan. Situasi genting itu dimanfaatkan oleh sang bandar narkoba. Dengan cepat, BD memanfaatkan kekacauan untuk meloloskan diri.
Bripka BS Berjuang Melawan Maut, BD Masih Buron
Tim kepolisian akhirnya memprioritaskan penyelamatan Bripka BS, yang kondisinya semakin kritis. Ia segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat, mengingat peluru masih bersarang di tubuhnya. "Peluru itu masuk dari dada dan bergerak ke perut," ungkap Kombes Raphael.
Sementara itu, BD yang seharusnya sudah dalam genggaman hukum kini kembali berkeliaran. Polisi masih menutup rapat informasi mengenai perburuan terhadap sang bandar narkoba, tetapi upaya pencarian terus dilakukan.
Peristiwa ini menjadi bukti bahwa perang melawan narkoba tak hanya berhadapan dengan para bandar, tetapi juga lingkungan yang bisa berubah menjadi ancaman. Polisi kini menghadapi dua tantangan besar: menyelamatkan nyawa rekan mereka dan memastikan BD tidak terus beroperasi di balik bayang-bayang pelariannya.
Situasi di Deli Serdang pun semakin panas. Apakah BD akan segera tertangkap? Bagaimana nasib Bripka BS setelah operasi? Polisi terus bergerak, dan publik menunggu perkembangan berikutnya.
(Mond)
#Penembakan #BandarNarkoba #PolisiDitembak