Breaking News

Duel Mematikan di Tempat Hiburan Malam: Prada YHS Diamankan, Serda D Tewas Akibat Cekcok Fatal, Ini Kata Pangdam I BB

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto saat konferensi pers temuan ratusan pil ekstasi di Kodam I BB pada Jumat (27/12). Foto: Dok. Kodam I BB

D'On, Tanjungpinang - 
Suasana malam yang seharusnya diwarnai hiburan mendadak berubah menjadi tragedi berdarah. Sebuah cekcok di tempat hiburan malam Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Minggu (23/2) dini hari berujung pada kematian seorang anggota TNI AL, Serda D. Peristiwa ini melibatkan Prada YHS, seorang prajurit dari kesatuan TNI AD, yang kini telah diamankan oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) I Bukit Barisan.

Dari Senggolan Biasa Menjadi Bentrok Mematikan

Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, menjelaskan bahwa insiden tragis ini dipicu oleh kesalahpahaman yang sepele sebuah senggolan di tengah riuhnya tempat hiburan malam. Namun, dalam situasi yang penuh emosi, apa yang seharusnya bisa diselesaikan dengan kata maaf justru berubah menjadi bentrokan sengit.

"Misalnya begini, saya bertemu dengan kalian (wartawan), kemudian tidak sengaja bersenggolan. Bisa saja ada yang tersulut emosi, apalagi kalau belum saling kenal. Kalau sudah kenal, tentu tidak akan terjadi hal seperti ini," kata Mayjen Rio saat memberikan keterangan di Polda Sumut, Kamis (27/2).

Ketegangan yang dipicu oleh ego dan emosi itu akhirnya berakhir dengan satu korban jiwa. Serda D, anggota TNI AL, tewas dalam insiden tersebut, sementara Prada YHS kini harus menghadapi konsekuensi hukum di institusinya.

TNI AD Tegas: Prada YHS Diproses Sesuai Hukum Militer

Mayjen Rio menegaskan bahwa TNI AD tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan anggotanya yang melanggar hukum. Prada YHS telah diamankan dan akan menjalani proses hukum sesuai aturan militer yang berlaku.

"Kami dari AD ada satu orang yang terlibat. Proses hukum sudah berjalan di Pomdam masing-masing. Kami tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pihak AL, silakan tanyakan ke mereka," ungkapnya.

Dalam pernyataannya, Mayjen Rio juga menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh prajurit, terutama dalam menjaga hubungan antar-satuan di wilayah-wilayah tugas. Ia berjanji akan memperkuat komunikasi dan silaturahmi antaranggota TNI dari berbagai matra untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

Kondisi di Tanjungpinang Kembali Kondusif

Pasca-insiden ini, situasi di Tanjungpinang dipastikan sudah kembali kondusif. Pihak TNI dan aparat keamanan setempat telah berkoordinasi untuk meredam ketegangan dan memastikan kejadian ini tidak berbuntut panjang.

"Masalah ini sudah kami selesaikan. Kami sudah berkomunikasi dengan pihak terkait untuk memastikan situasi tetap kondusif," kata Mayjen Rio.

Meski demikian, peristiwa ini menjadi pengingat keras bahwa ketidakmampuan mengendalikan emosi bisa berujung pada konsekuensi fatal. Di lingkungan militer yang menjunjung tinggi disiplin dan loyalitas, bentrokan seperti ini menjadi tamparan keras bagi institusi. Kini, Prada YHS harus menghadapi proses hukum, sementara Serda D telah kehilangan nyawanya—dua karier yang hancur dalam sekejap hanya karena kesalahpahaman yang seharusnya bisa dihindari.

(Mond)

#BentrokTNIALdenganTNIAD #TNI #Militer