Breaking News

Gegap Gempita Demonstrasi Ojol di Depan Kemenaker: Tuntutan THR Menggema

Massa ojol dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (17/2/2025).

D'On, Jakarta
 – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai daerah berkumpul di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Mereka datang dengan satu tujuan: menuntut hak mereka atas Tunjangan Hari Raya (THR) dan pengurangan biaya jasa aplikasi yang dinilai semakin mencekik.

Sejak pukul 10.38 WIB, lautan jaket hijau dan oranye khas ojol mulai memenuhi halaman depan Kemenaker. Para pengemudi yang selama ini berjibaku di jalanan ibu kota kini berdiri tegak, mengangkat poster dan spanduk bertuliskan tuntutan mereka. "Kami Bukan Mesin, Kami Juga Butuh THR!" seru salah satu spanduk yang mencerminkan keresahan mereka.

Jeritan Para Ojol: "Kami Juga Berhak Sejahtera!"

Di tengah panasnya aspal ibu kota, seorang orator lantang menyuarakan kegelisahan rekan-rekannya. Suaranya menggema, mengiris ketidakadilan yang dirasakan para pengemudi ojol.

"Negara harus berpihak! Motor kami beli sendiri, bensin kami isi sendiri, perawatan juga dari kantong sendiri. Tapi yang untung malah perusahaan aplikator! Kami hanya dapat sisa-sisa, itu pun masih dipotong biaya aplikasi yang tidak masuk akal!" serunya penuh emosi, disambut riuh tepuk tangan dan sorakan dukungan dari para demonstran.

Tuntutan mereka tidak hanya soal THR yang seharusnya diberikan menjelang Idul Fitri, tetapi juga tentang tingginya potongan biaya jasa aplikasi. Selama ini, para ojol merasa bekerja keras tanpa ada keseimbangan dalam pembagian keuntungan. "Kami yang di lapangan, kami yang kepanasan, kami yang kena hujan, tapi aplikator yang panen laba," keluh seorang pengemudi yang ikut aksi.

Aparat Siaga, Lalu Lintas Tetap Kondusif

Aksi ini berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Beberapa petugas tampak berjaga di depan kantor Kemenaker, memastikan demonstrasi berjalan tertib. Meski ada sedikit kemacetan saat massa mulai berdatangan, kondisi lalu lintas di sekitar lokasi tetap terpantau lancar.

Salah satu petugas kepolisian yang bertugas di lapangan menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan perwakilan massa aksi agar tidak mengganggu aktivitas publik. "Kami hanya memastikan semuanya berjalan aman dan tidak menghambat lalu lintas," ujarnya.

Sikap Pemerintah: THR Ojol dalam Proses Finalisasi

Di tengah derasnya tuntutan dari para ojol, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli akhirnya angkat bicara. Ia mengungkapkan bahwa regulasi mengenai hak THR bagi pengemudi ojol sedang dalam tahap finalisasi.

"Kami berharap ini bisa segera selesai, karena perlu ada simulasi keuangan yang harus dipersiapkan oleh para pengusaha aplikator. Saat ini, kami sudah bertemu dengan perwakilan pengemudi sebanyak tiga kali dan pihak aplikator sebanyak dua kali. Semua pihak masih mencari formula terbaik untuk memastikan keseimbangan antara hak pengemudi dan kemampuan pengusaha," jelas Yassierli dalam pernyataannya sebelum mengikuti rapat terbatas di Istana Negara.

Menurutnya, pemerintah berupaya agar pengusaha aplikator bisa memahami dan memenuhi aspirasi para pengemudi. Namun, detail besaran dan mekanisme pemberian THR masih menjadi perdebatan. "Intinya, ini bukan sekadar soal ada atau tidak ada THR, tapi bagaimana pembagiannya bisa adil dan tidak merugikan pihak mana pun," tambahnya.

Tunggu Keputusan Final, Ojol Bertekad Terus Mengawal

Meski mendapat respons dari pemerintah, para pengemudi ojol tidak serta-merta puas. Mereka menegaskan akan terus mengawal kebijakan ini hingga benar-benar terealisasi. "Kami akan kembali turun ke jalan kalau tuntutan kami tidak dipenuhi. Kami ingin keputusan yang nyata, bukan hanya janji-janji," ujar salah satu peserta aksi dengan penuh semangat.

Demonstrasi ini menjadi simbol perjuangan panjang para pekerja di sektor transportasi daring. Mereka yang selama ini menjadi roda pergerakan ekonomi digital kini menuntut hak yang lebih adil. Apakah suara mereka akan didengar? Ataukah ini hanya akan menjadi satu lagi catatan perjuangan yang diabaikan?

Jawabannya kini ada di tangan pemerintah dan perusahaan aplikator. Satu hal yang pasti: para ojol tidak akan berhenti berjuang.

(Mond)

#Peristiwa #Demonstrasi #Ojol #THR