Breaking News

Hasto Ditahan: Desak KPK Usut Keluarga Jokowi!

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan usai ditahan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

D'On, Jakarta
 – Suasana di Gedung Merah Putih KPK memanas saat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, akhirnya resmi ditahan, pada Kamis (20/2/2025). Setelah berbulan-bulan spekulasi, Hasto keluar dari ruang pemeriksaan dengan wajah tegar, lalu menyampaikan pernyataan yang tak kalah mengejutkan:

"Semoga ini menjadi momentum bagi KPK untuk menegakkan hukum tanpa kecuali, termasuk memeriksa keluarga Pak Jokowi. Terima kasih. Merdeka."

Pernyataan ini sontak menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah Hasto sekadar melempar sindiran, ataukah ada sesuatu yang lebih besar yang ia ketahui? Mengingat posisinya sebagai orang dalam partai penguasa, pernyataan ini bisa menjadi sinyal politik yang harus diperhatikan dengan serius.

Kasus yang Menjerat Hasto: Politik, Uang, dan Upaya Menutup Jejak

Hasto ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus besar yang mengguncang dunia politik Indonesia:

  1. Kasus Suap Pergantian Antarwaktu (PAW) Harun Masiku
    Dalam pusaran kasus ini, Hasto diduga terlibat dalam skandal suap senilai Rp 600 juta untuk meloloskan Harun Masiku sebagai anggota DPR lewat mekanisme PAW. Harun, yang hingga kini masih buron, disebut-sebut memiliki peran penting dalam transaksi ilegal tersebut. Suap diberikan kepada Komisioner KPU saat itu, Wahyu Setiawan, dengan harapan membuka jalan bagi Harun masuk ke parlemen.

    Namun, permainan ini terbongkar. Sejumlah nama lain ikut terseret, termasuk Donny Tri Istiqomah—orang kepercayaan Hasto, serta Saeful Bahri dan Agustiani Tio F.

  2. Kasus Perintangan Penyidikan: Menghilangkan Jejak, Merusak Bukti
    Tidak berhenti pada suap, KPK juga menjerat Hasto dalam kasus perintangan penyidikan. Ia diduga melakukan berbagai upaya untuk mengaburkan fakta dan menyulitkan penyelidikan, termasuk:

    • Mengumpulkan saksi-saksi terkait Harun Masiku dan mengarahkan mereka agar memberikan keterangan yang tidak sesuai fakta.
    • Saat KPK berusaha menangkap Harun Masiku dalam operasi tangkap tangan, Hasto memerintahkan seorang penjaga rumahnya, Nur Hasan, untuk menelepon Harun dan menyuruhnya merendam HP dalam air agar tak bisa dilacak.
    • Pada 6 Juni 2024, hanya empat hari sebelum dirinya diperiksa KPK, Hasto kembali memerintahkan stafnya, Kusnadi, untuk menenggelamkan HP-nya. Tujuannya? Agar bukti-bukti komunikasi tidak jatuh ke tangan penyidik.

Atas tindakannya ini, Hasto dijerat dengan berbagai pasal dalam UU Tipikor dan KUHP, yang bisa membuatnya menghadapi hukuman berat.

Momen Kritis: Pesan Politik di Balik Penahanan Hasto

Pernyataan Hasto yang menyinggung keluarga Presiden Jokowi bukan sekadar komentar biasa. Sebagai salah satu figur penting dalam PDIP dan mantan orang kepercayaan Megawati Soekarnoputri, Hasto punya wawasan mendalam tentang dinamika politik di lingkaran kekuasaan.

Apakah ia hanya menyampaikan kekesalannya karena merasa dikorbankan? Ataukah ini sebuah peringatan bahwa KPK seharusnya juga menyoroti lingkaran terdekat Presiden?

Hasto mungkin telah kehilangan kebebasannya, tetapi dengan satu kalimat singkat sebelum masuk mobil tahanan, ia berhasil mengguncang percaturan politik Indonesia.

Kini, publik menunggu: Akankah KPK benar-benar berani menindak siapa pun tanpa pandang bulu? Ataukah ini hanya episode lain dari drama politik yang selalu berpihak pada yang berkuasa?

(Mond)

#KPK #HastoKristiyanto #HastoDitahanKPK