Jejak Karier Cemerlang AKBP Deni Kurniawan Berakhir Tragis: Dipecat karena Dugaan Penyimpangan Seksual
Mantan Wadirkrimsus Polda Sumut AKBP Deni Kurniawan dipecat dari Polri. (net)
D'On, Sumatera Utara – Karier cemerlang AKBP Deni Kurniawan, mantan Kapolres Nias dan pejabat penting di Polda Sumut, berakhir dengan cara yang tragis dan penuh kontroversi. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000 ini resmi dipecat dengan tidak hormat dari institusi Polri setelah dugaan penyimpangan seksual mencuat ke permukaan. AKBP Deni Kurniawan dituduh sebagai penyuka sesama jenis, sebuah isu yang dinilai mencoreng nama baik kepolisian.
Dari Puncak Karier hingga Pemecatan Memalukan
Deni Kurniawan bukanlah sosok asing di tubuh Polri. Namanya sempat bersinar sebagai salah satu perwira terbaik di jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Kariernya melesat dengan berbagai jabatan strategis, mulai dari Kapolres Nias (2018-2020), Kapolres Labuhan Batu (2020), hingga Wadirkrimsus Polda Sumut.
Namun, semua berubah pada tahun 2023. Saat menjabat sebagai Wadir Krimsus Polda Sumut, desas-desus mengenai orientasi seksualnya mulai berhembus. Rumor yang awalnya samar semakin jelas ketika dugaan hubungan mesra antara AKBP Deni dengan seorang pria muncul ke permukaan. Isu ini mengguncang internal kepolisian dan menimbulkan perdebatan serius di kalangan petinggi Polri.
Kabid Propam Polda Sumut, Kombes Bambang Tertianto, menegaskan bahwa dugaan penyimpangan seksual inilah yang menjadi dasar utama pemecatan AKBP Deni Kurniawan. Keputusan tersebut diambil setelah melalui proses panjang di internal kepolisian.
"Dia dipecat tidak hormat karena mencoreng nama baik institusi. Kasusnya terjadi saat dia menjabat sebagai Wadir Krimsus pada tahun 2023," ujar Bambang, Selasa (11/2/2025).
Kontroversi yang Mengiringi Karier Deni Kurniawan
Pemecatan ini bukan pertama kalinya AKBP Deni tersandung masalah. Sebelumnya, pada tahun 2020, ketika menjabat sebagai Kapolres Labuhan Batu, ia tiba-tiba dicopot dari jabatannya. Bukan karena kasus kriminal, melainkan karena gaya hidup mewah yang dianggap tidak pantas bagi seorang pejabat kepolisian.
Setelah pencopotannya, Deni sempat dimutasi sebagai perwira biasa di Polda Sumut, seakan menjadi peringatan bahwa perilakunya diawasi. Namun, alih-alih membangun kembali reputasinya, namanya justru kembali mencuat karena isu orientasi seksual yang akhirnya membuatnya diberhentikan secara tidak hormat.
Fenomena Penyimpangan Seksual di Institusi Kepolisian
Kasus AKBP Deni Kurniawan membuka kembali diskusi panjang tentang bagaimana institusi kepolisian menghadapi isu orientasi seksual di kalangan anggotanya. Di satu sisi, ada yang menilai bahwa kehidupan pribadi seorang polisi seharusnya tidak menjadi dasar pemecatan, selama yang bersangkutan tidak melanggar hukum atau kode etik kepolisian. Namun, di sisi lain, Polri masih menjunjung tinggi norma dan nilai tertentu yang dianggap sebagai standar moral yang harus dijaga.
Keputusan memecat AKBP Deni Kurniawan tentu menimbulkan pro dan kontra. Apakah ini murni masalah kode etik atau justru bentuk diskriminasi? Hingga kini, Polri belum memberikan keterangan lebih lanjut apakah ada kebijakan resmi terkait isu orientasi seksual di internal kepolisian.
Dari Pahlawan Hukum ke Kisah Tragis
Deni Kurniawan pernah menjadi sosok yang disegani dalam institusi Polri. Kiprahnya sebagai Kapolres Nias dan Labuhan Batu menunjukkan dedikasinya dalam menegakkan hukum. Namun, nasib berkata lain. Tuduhan yang menimpanya membuatnya kehilangan segalanya, dari seragam kebanggaan hingga reputasi yang selama ini ia bangun.
Kini, AKBP Deni Kurniawan harus menghadapi kenyataan pahit. Karier yang ia bangun selama lebih dari dua dekade runtuh hanya dalam hitungan bulan. Kasus ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia kepolisian, reputasi bisa hancur secepat kilat, dan satu kesalahan—atau bahkan sekadar tuduhan—dapat mengakhiri segalanya.
Apakah pemecatan AKBP Deni Kurniawan benar-benar berlandaskan kode etik, atau ini hanya cerminan dari standar ganda dalam institusi kepolisian? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
(Mond)
#AKBPDeniKurniawan #Polri #PoldaSumut #PenyukaSesamaJenis