Breaking News

Kejagung Buka Peluang Periksa Ahok dalam Skandal Korupsi Minyak Mentah: Apakah Nama Besar Akan Ikut Terseret?

Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar (kiri) dan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar (kanan) memberi keterangan pers di gedung Kejagung, Jakarta, Senin (24/2/2025).

D'On, Jakarta
– Kasus korupsi yang mengguncang tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023 semakin memasuki babak baru. Kejaksaan Agung (Kejagung) kini membuka peluang untuk memeriksa mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, jika keterangannya dianggap penting bagi penyidikan.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar, menegaskan bahwa siapa pun yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus ini, baik melalui keterangan saksi, dokumen, atau alat bukti lainnya, tidak akan luput dari pemeriksaan.

“Jadi siapa pun yang terlibat dalam perkara ini, baik berdasarkan keterangan saksi maupun berdasarkan dokumen atau alat bukti lain, pasti akan kita panggil untuk dimintai keterangan. Siapa pun,” ujar Qohar dalam keterangannya kepada wartawan pada Kamis (27/2/2025).

Pernyataan ini membuka spekulasi luas mengenai kemungkinan keterlibatan Ahok dalam kasus yang telah menyeret banyak pejabat tinggi di lingkungan Pertamina. Sebagai mantan Komisaris Utama PT Pertamina, peran Ahok dalam kebijakan strategis dan pengawasan tentu menjadi sorotan. Namun, hingga saat ini, Kejagung belum secara resmi menyatakan adanya indikasi keterlibatannya.

Penggeledahan di Pusat Kekuasaan Minyak: Jejak Riza Chalid Terkuak

Dalam rangkaian penyidikan, Kejagung telah menggeledah empat lokasi yang diyakini memiliki keterkaitan erat dengan skandal ini. Salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian adalah kediaman Riza Chalid, seorang tokoh yang kerap dijuluki sebagai "raja minyak" Indonesia.

“Rumah Pak Riza Chalid sekarang sudah menjadi kantor, tempat beberapa tersangka dari kalangan pengusaha berkantor di sana. Oleh karena itu, kami menggeledah lokasi tersebut untuk mencari bukti-bukti tambahan,” jelas Qohar.

Langkah ini mempertegas dugaan bahwa jaringan bisnis minyak di Indonesia tidak hanya melibatkan pejabat Pertamina, tetapi juga pengusaha-pengusaha besar yang memiliki pengaruh kuat dalam perdagangan minyak mentah dan produk turunannya.

Kerugian Negara Capai Rp 193,7 Triliun, Siapa Saja yang Terseret?

Skandal ini bukan sekadar kasus korupsi biasa. Dengan nilai kerugian negara yang mencapai hampir Rp 193,7 triliun, kasus ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dari berbagai posisi strategis di Pertamina dan perusahaan terkait.

Berikut adalah nama-nama yang kini harus berhadapan dengan hukum:

  1. Riva Siahaan – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
  2. Sani Dinar Saifuddin – Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
  3. Yoki Firnandi – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
  4. Agus Purwono – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
  5. Muhammad Kerry Andrianto Riza – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
  6. Dimas Werhaspati – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa & Komisaris PT Jenggala Maritim
  7. Gading Ramadhan Joedo – Komisaris PT Jenggala Maritim
  8. Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak

Selain itu, dua nama baru juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam pengembangan kasus ini:

  1. Maya Kusmaya – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
  2. Edward Corne – VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga

Para tersangka ini diduga memiliki peran krusial dalam manipulasi tata kelola minyak mentah, termasuk pengadaan, distribusi, dan harga yang merugikan negara dalam jumlah fantastis.

Akankah Ahok Ikut Terjerat?

Hingga saat ini, belum ada indikasi kuat bahwa Ahok terlibat dalam skandal ini. Namun, sebagai mantan Komisaris Utama PT Pertamina, ia tentu memiliki wawasan mendalam tentang kebijakan yang dijalankan selama masa jabatannya.

Jika nantinya Ahok dipanggil untuk dimintai keterangan, hal itu bisa menjadi langkah besar dalam mengungkap lebih jauh aktor-aktor utama di balik kerugian triliunan rupiah ini. Apakah hanya sebatas pejabat internal Pertamina dan pengusaha swasta, atau ada jaringan yang lebih luas di baliknya?

Kasus ini masih terus bergulir, dan publik menantikan bagaimana Kejagung akan menuntaskan skandal megakorupsi yang telah mencoreng industri minyak nasional ini.

(Mond)

#Kejagung #Ahok #Pertamina #MinyakMentah