Breaking News

Kerusuhan di Kantor Satpol-PP Padang: Batu dan Besi Melayang di Tengah Malam, 3 Personil Pol PP Terluka, 2 Orang Pelaku Diamankan

Personil Kepolisian Bubarkan Keributan antara Pedagang dan Pol PP pada Minggu (2/2/2025) malam

D'On, Padang
- Suasana malam yang seharusnya tenang di Kota Padang mendadak berubah menjadi medan pertempuran kecil pada Minggu malam (2/2). Kantor Satpol-PP Padang menjadi saksi ketegangan yang meledak setelah sekelompok pedagang, yang sebelumnya ditertibkan di Jalan Permindo, datang dengan amarah membara. Batu melayang, teriakan menggema, dan suasana menjadi kacau ketika kedua pihak pedagang dan aparat penegak perda berhadapan dalam bentrokan yang tak terhindarkan.

Pemicu Kerusuhan: Amarah Pedagang yang Memuncak

Semua berawal dari operasi penertiban yang dilakukan Satpol-PP di kawasan Jalan Permindo, kawasan yang dikenal ramai dengan aktivitas perdagangan kaki lima. Pedagang yang mengais rezeki di sana merasa diperlakukan tidak adil lapak mereka diobrak-abrik, barang dagangan diangkut, dan ruang mencari nafkah semakin sempit.

Merasa terzalimi, puluhan pedagang tak tinggal diam. Dengan kemarahan yang menyala-nyala, mereka mendatangi kantor Satpol-PP Padang, menuntut keadilan dan penjelasan. Namun, ketegangan yang semula hanya berupa protes verbal, berubah menjadi konfrontasi fisik ketika emosi tak lagi bisa dibendung. Batu mulai dilempar, memecahkan kaca, dan dentuman keras terdengar di udara malam.

Bentrok: Batu dan Besi Tenda Jadi Senjata

Situasi dengan cepat berubah menjadi kekacauan. Massa yang marah melempar batu ke arah kantor Satpol-PP, sementara aparat berusaha bertahan dan menghalau serangan. Tak hanya itu, di tengah hiruk-pikuk, beberapa anggota Satpol-PP menjadi sasaran kekerasan. Besi tenda yang tajam diduga digunakan oleh sebagian pedagang untuk menyerang, menyebabkan luka pada tiga anggota Satpol-PP. Darah mengalir, jeritan terdengar, dan kondisi semakin tak terkendali.

Melihat situasi yang semakin memanas, pihak kepolisian dari Polresta Padang segera turun tangan. Dengan sigap, mereka mengamankan dua orang yang diduga sebagai provokator dalam kerusuhan tersebut. Namun, bentrokan belum mereda begitu saja. Kerumunan masih bergejolak, meneriakkan kemarahan, sementara aparat berupaya mengendalikan situasi.

Polisi Tembakkan Peringatan, Bentrokan Berakhir Pukul 03.00 WIB

Tak ingin situasi semakin liar, pihak kepolisian akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Suara letusan memecah malam, memaksa massa untuk mundur. Sedikit demi sedikit, ketegangan mereda, meski masih menyisakan bara ketidakpuasan di antara pedagang.

Hingga pukul 03.00 WIB, polisi tetap berjaga di Kantor Satpol-PP untuk memastikan tidak ada aksi lanjutan. Di sisi lain, Kasat Reskrim Polresta Padang turun langsung untuk berdialog dengan para pedagang, mencoba meredakan ketegangan yang masih menggelayut.

Bentrok malam itu bukan hanya meninggalkan kaca pecah dan luka fisik, tetapi juga pertanyaan besar: Seberapa efektifkah pendekatan penertiban terhadap pedagang kecil? Apakah ada jalan tengah yang bisa diambil agar kebijakan bisa lebih manusiawi tanpa harus berujung pada bentrokan?

Kerusuhan ini menegaskan satu hal—ketika kebijakan tidak berpihak pada rakyat kecil, perlawanan bisa terjadi dengan cara yang tak terduga.