KPK Geledah Rumah Ketum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno, Sita 11 Mobil dan Uang Valas
Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP), Japto S Soerjosoemarno. (Istimewa)
D'On ,Jakarta – Operasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengguncang jagat politik dan bisnis Indonesia. Kali ini, rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjosoemarno, menjadi sasaran penggeledahan. Tak tanggung-tanggung, penyidik KPK menyita 11 mobil mewah, uang tunai dalam mata uang rupiah serta valuta asing (valas), serta sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga terkait kasus dugaan gratifikasi produksi batu bara.
Langkah berani KPK ini menjadi bagian dari upaya mendalami kasus yang menyeret mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari, dalam skandal korupsi yang kian menyeruak ke permukaan.
Kejutan di Kediaman Japto Soerjosoemarno
Penggeledahan dilakukan pada Selasa (4/2/2025) di kediaman Japto Soerjosoemarno yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sejumlah penyidik KPK tiba di lokasi dengan kawalan ketat, membawa surat perintah penggeledahan, dan langsung menyisir berbagai sudut rumah tersebut.
Hasilnya mengejutkan. Selain 11 kendaraan roda empat yang diduga bernilai miliaran rupiah, penyidik juga menemukan tumpukan uang tunai dalam berbagai mata uang.
"Sebanyak 11 kendaraan bermotor roda empat, uang rupiah, dan valas telah diamankan," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, dalam keterangannya pada Rabu (5/2/2025).
Namun, bukan hanya kendaraan dan uang yang menarik perhatian. Tim penyidik juga menyita dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga dapat mengungkap lebih jauh keterlibatan pihak-pihak lain dalam skandal ini.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, penggeledahan ini merupakan bagian dari pengembangan kasus yang lebih luas. KPK tengah menelusuri dugaan adanya aliran dana gratifikasi yang menghubungkan berbagai tokoh penting, baik di dunia politik maupun bisnis, dengan proyek-proyek tambang di Kutai Kartanegara.
Tak Hanya Japto, Politikus Partai Nasdem Ahmad Ali Juga Digeledah
Pada hari yang sama, penyidik KPK juga menyasar kediaman politikus Partai Nasdem, Ahmad Ali. Dari penggeledahan ini, penyidik menyita berbagai dokumen, barang bukti elektronik, serta uang tunai dalam jumlah yang belum diumumkan. Selain itu, sejumlah barang mewah seperti tas desainer dan jam tangan berharga fantastis juga ikut diamankan.
"Jadi benar ada penggeledahan yang dilakukan penyidik di rumah saudara AA. Secara umum, ditemukan dan disita dokumen, barang bukti elektronik, uang, serta beberapa barang lain," ungkap Tessa di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (4/2/2025).
Meski belum merinci jumlah uang yang disita, KPK memastikan bahwa uang tersebut terdiri dari rupiah dan valuta asing.
"Jumlahnya belum bisa dipastikan, tapi terdiri dari gabungan rupiah dan valas," tambahnya.
Penggeledahan ini mengindikasikan bahwa dugaan gratifikasi dalam proyek batu bara ini melibatkan jaringan yang lebih luas dari yang sebelumnya terungkap.
Mengupas Skandal Korupsi Batu Bara
Kasus yang menyeret nama Rita Widyasari ini telah lama menjadi perhatian publik. Sebagai mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita pernah berkuasa di salah satu daerah kaya sumber daya alam di Indonesia. Namun, di balik kejayaan ekonomi sektor tambang, tersimpan dugaan praktik gratifikasi yang merugikan negara dalam jumlah besar.
Penyidikan KPK semakin mendalam, berupaya mengungkap bagaimana dana hasil gratifikasi mengalir ke berbagai pihak, termasuk kemungkinan adanya aktor-aktor yang selama ini berada di balik layar.
Penggeledahan di rumah Japto dan Ahmad Ali bukan sekadar aksi simbolis, tetapi menjadi langkah konkret dalam upaya membersihkan sektor pertambangan dari praktik korupsi yang mengakar.
Apa Langkah KPK Selanjutnya?
Dengan semakin banyaknya barang bukti yang dikumpulkan, KPK diperkirakan akan segera menetapkan langkah-langkah baru dalam penyidikan kasus ini. Sejumlah nama lain bisa saja ikut terseret, tergantung hasil analisis terhadap dokumen dan barang bukti elektronik yang telah disita.
Publik kini menantikan, apakah kasus ini akan membawa efek domino terhadap jaringan korupsi di sektor pertambangan. Apakah KPK akan berani mengungkap semua aktor yang terlibat, termasuk mereka yang selama ini dianggap ‘kebal hukum’?
Satu hal yang pasti, penggeledahan ini menjadi sinyal kuat bahwa KPK tidak tinggal diam dalam membongkar kasus-kasus besar. Drama hukum ini baru saja dimulai, dan babak berikutnya masih penuh tanda tanya.
(Mond/B1)
#KPK #JaptoSoerjosoemarno #Korupsi #PemudaPancasila #RitaWidyasari