Breaking News

Legenda Persebaya Bejo Sugiantoro Wafat Mendadak Saat Bermain Bola: Duka Mendalam di Tengah Euforia Juara

Bejo Sugiantoro ambruk saat main sepak bola, Selasa (25/2) sore. Foto: Istimewa

D'On, Surabaya
 
– Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Salah satu legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia secara mendadak pada Selasa (25/2) petang. Kepergiannya yang tiba-tiba mengejutkan para pencinta sepak bola, terutama Bonek, suporter setia Persebaya.

Bejo, yang lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977, dikenal sebagai sosok bek tangguh yang membawa Persebaya meraih berbagai prestasi. Pada hari naas itu, ia tengah bermain bola bersama para mantan pemain Persebaya di Lapangan SIER, Surabaya. Namun, tak ada yang menyangka bahwa permainan sore itu akan menjadi momen terakhirnya menginjakkan kaki di lapangan hijau.

Menurut informasi yang beredar, Bejo tiba-tiba ambruk saat pertandingan berlangsung. Rekan-rekannya segera memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun, takdir berkata lain—nyawa Bejo tak tertolong. Diduga, ia mengalami serangan jantung saat berlatih.

Duka di Tengah Euforia Keberhasilan Persebaya U-13

Kepergian Bejo Sugiantoro menimbulkan duka mendalam di kalangan Bonek. Ironisnya, kabar menyedihkan ini datang di tengah euforia keberhasilan Persebaya U-13 yang baru saja menjuarai Piala Soeratin. Kontras antara kebahagiaan dan kesedihan begitu terasa di antara para suporter.

Salah satu pentolan Bonek, Bimo Warkop, mengungkapkan kesedihannya.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kami turut berduka cita atas meninggalnya Coach Bejo Sugiantoro. Kabar ini datang di saat Persebaya U-13 sedang merayakan juara di Piala Soeratin. Ini benar-benar pukulan berat bagi kami semua," ujar Bimo dengan suara berat.

Bimo juga menyampaikan doa dan dukungannya bagi keluarga yang ditinggalkan, terutama bagi anak Bejo, Rahmat Irianto, yang juga seorang pesepak bola profesional.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan, terutama Rian (sapaan Rahmat Irianto), diberi ketabahan. Ayahnya adalah legenda, dan semangatnya pasti akan terus hidup dalam diri Rian," tambahnya.

Berita yang Menyebar Cepat dan Kenangan yang Abadi

Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro dengan cepat menyebar di berbagai grup WhatsApp, terutama di kalangan suporter dan komunitas sepak bola. Beredar pula foto dirinya mengenakan baju olahraga berwarna merah, terbaring di ranjang rumah sakit. Kepergiannya mengingatkan banyak orang akan rapuhnya kehidupan—bahwa bahkan seorang atlet tangguh sekalipun tak bisa lepas dari kuasa takdir.

Bejo adalah sosok yang tak hanya dihormati karena kepiawaiannya di lapangan, tetapi juga karena dedikasinya dalam membimbing pemain muda. Setelah pensiun sebagai pemain, ia aktif menjadi pelatih dan pernah menangani berbagai tim, termasuk Persebaya dan tim nasional kelompok usia muda.

Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, tetapi warisan semangat dan perjuangannya akan terus menginspirasi generasi berikutnya. Persebaya dan Bonek kehilangan salah satu ikon terbaiknya, tetapi kenangan tentang Bejo Sugiantoro akan selalu hidup dalam hati para pecinta sepak bola.

Selamat jalan, legenda. Terima kasih atas segalanya.

(Mond)

#Persebaya #Sepakbola #BejoSugiantoro