Mengenal Kisah Israiliyat: Pengertian, Jenis, dan Pengaruhnya dalam Islam
Ilustrasi
Dirgantaraonline - Dalam dunia Islam, ada banyak kisah yang berkembang seiring perjalanan sejarah. Beberapa di antaranya berasal dari sumber yang bukan dari Al-Qur'an maupun hadis yang sahih. Salah satu jenis kisah yang sering diperbincangkan adalah Israiliyat. Istilah ini kerap muncul dalam kajian tafsir, hadis, dan sejarah Islam. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kisah Israiliyat? Apakah semua kisah ini dapat diterima atau justru harus ditolak?
Artikel ini akan membahas secara rinci tentang Israiliyat, mencakup pengertian, jenis-jenisnya, bagaimana kisah ini masuk ke dalam literatur Islam, serta dampaknya terhadap pemahaman agama.
Pengertian Kisah Israiliyat
Israiliyat adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kisah-kisah yang berasal dari tradisi Yahudi dan Nasrani (Ahlul Kitab), yang kemudian masuk ke dalam literatur Islam, terutama dalam tafsir, sejarah, dan hadis. Kata "Israiliyat" sendiri berasal dari kata "Isra'il," yang merupakan nama lain dari Nabi Ya'qub AS, sehingga istilah ini mengacu pada kisah-kisah yang berasal dari Bani Israil.
Secara historis, setelah Islam menyebar ke berbagai wilayah, banyak orang Yahudi dan Nasrani yang masuk Islam. Sebagian dari mereka adalah para ahli kitab yang memiliki pengetahuan tentang kisah-kisah terdahulu. Beberapa di antara mereka menceritakan kembali kisah-kisah ini kepada kaum Muslimin, baik dalam konteks tafsir Al-Qur’an, sejarah nabi-nabi, maupun dalam literatur keislaman lainnya.
Namun, tidak semua kisah ini bisa diterima begitu saja, sebab ada yang bercampur dengan legenda, mitos, bahkan pemalsuan. Oleh karena itu, ulama Islam sejak dahulu meneliti validitas kisah-kisah Israiliyat untuk memastikan kebenarannya.
Asal-Usul dan Penyebaran Kisah Israiliyat
Kisah Israiliyat masuk ke dalam literatur Islam melalui beberapa jalur:
-
Para mualaf dari kalangan Ahlul Kitab
Banyak Yahudi dan Nasrani yang masuk Islam dan membawa serta pengetahuan dari kitab mereka. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah Ka’ab al-Ahbar, seorang mantan Yahudi yang kemudian masuk Islam dan banyak meriwayatkan kisah-kisah Bani Israil. -
Para perawi hadis dan mufassir
Beberapa ulama tafsir klasik mencantumkan kisah Israiliyat dalam tafsir mereka, baik sebagai tambahan ilustrasi maupun untuk menjelaskan ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur'an. Tafsir yang banyak mengandung kisah Israiliyat antara lain Tafsir at-Thabari dan Tafsir al-Khazin. -
Literatur sejarah Islam
Beberapa kitab sejarah Islam juga memuat kisah-kisah Israiliyat, terutama dalam pembahasan tentang para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Misalnya, dalam kitab Tarikh al-Tabari, terdapat banyak kisah yang bersumber dari riwayat Bani Israil.
Jenis-Jenis Kisah Israiliyat
Ulama membagi kisah Israiliyat ke dalam tiga kategori utama:
1. Israiliyat yang Dibenarkan oleh Islam
Ini adalah kisah yang memiliki kesesuaian dengan ajaran Islam, baik secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an atau hadis sahih, maupun tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Misalnya, kisah tentang banjir besar pada zaman Nabi Nuh AS yang juga terdapat dalam kitab-kitab Ahlul Kitab.
2. Israiliyat yang Ditolak oleh Islam
Kisah dalam kategori ini bertentangan dengan ajaran Islam dan akidah tauhid. Contohnya adalah kisah yang menggambarkan para nabi melakukan dosa besar atau memiliki kelemahan moral yang mencoreng kemuliaan mereka, seperti kisah yang menyebut Nabi Sulaiman AS terpengaruh sihir atau kisah bahwa Nabi Daud AS melakukan perbuatan keji.
3. Israiliyat yang Tidak Dijelaskan oleh Islam
Ini adalah kisah yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya, tetapi juga tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat, dan ceritakanlah dari Bani Israil, tidak ada masalah. Dan barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari).
Dalam kategori ini, sebagian ulama membolehkan meriwayatkannya dengan syarat tidak dijadikan sebagai landasan hukum atau keyakinan.
Dampak Kisah Israiliyat dalam Islam
Meskipun beberapa kisah Israiliyat dapat memberikan wawasan sejarah dan memperkaya tafsir Al-Qur’an, ada juga dampak negatifnya, terutama jika kisah-kisah yang tidak sahih dijadikan pegangan dalam memahami Islam. Berikut beberapa dampaknya:
-
Mempengaruhi pemahaman akidah
Jika tidak disaring dengan baik, kisah Israiliyat yang bertentangan dengan tauhid dapat merusak pemahaman umat Islam tentang Allah dan para nabi-Nya. -
Menyebabkan distorsi sejarah Islam
Beberapa kisah Israiliyat bercampur dengan mitos dan legenda yang tidak memiliki dasar sejarah yang kuat. Jika diterima tanpa kritik, ini bisa menyebabkan pemahaman yang keliru terhadap sejarah Islam. -
Menjadi bahan polemik dalam tafsir
Para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi Israiliyat. Ada yang sepenuhnya menolaknya, sementara yang lain membolehkan dengan syarat ketat. Oleh karena itu, kajian yang mendalam dan kritis sangat diperlukan.
Sikap Islam terhadap Kisah Israiliyat
Para ulama memberikan beberapa pedoman dalam menyikapi kisah Israiliyat:
- Jika sesuai dengan ajaran Islam, maka boleh diterima dan dijadikan sebagai tambahan wawasan.
- Jika bertentangan dengan ajaran Islam, maka harus ditolak.
- Jika tidak ada konfirmasi dalam Islam, maka boleh diceritakan tetapi tidak boleh dijadikan keyakinan atau dasar hukum.
Ulama seperti Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya sangat berhati-hati dalam menggunakan kisah Israiliyat. Beliau menyatakan bahwa tidak semua kisah dari Bani Israil bisa dipercaya, dan umat Islam harus selektif dalam menerima informasi dari sumber luar Islam.
Kisah Israiliyat adalah cerita-cerita yang berasal dari tradisi Yahudi dan Nasrani yang masuk ke dalam literatur Islam. Kisah-kisah ini ada yang sesuai dengan Islam, ada yang bertentangan, dan ada yang berada di wilayah abu-abu. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk bersikap kritis dan selektif dalam menerima kisah Israiliyat, dengan tetap berpegang pada Al-Qur’an dan hadis sahih sebagai sumber utama.
Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa mendalami ilmu dengan benar agar tidak mudah terpengaruh oleh kisah-kisah yang tidak memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam.
(***)
#KisahIsrailiyat #Islami #Religi