Breaking News

Misi Penyelamatan di RSUP M Djamil: Tim Damkar Padang Berjuang Melepas Cincin di Tengah Krisis Medis

Damkar Kota Padang Lepaskan Cincin di Jari Pasien dengan Luka Tembak di Dada, pada Kamis (20/2/2025)

D'On, Padang
Kamis (20/2/2025) dini hari menjadi saksi sebuah misi penyelamatan yang tak biasa di RSUP M Djamil Padang. Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang yang biasanya bergelut dengan api dan evakuasi bencana, kali ini menghadapi tantangan berbeda—melepaskan cincin yang terjerat di jari seorang pasien yang tengah bersiap menjalani operasi setelah mengalami luka tembak.

Panggilan Darurat di Tengah Malam

Ketegangan bermula ketika petugas jaga RSUP M Djamil menghubungi Tim Damkar Padang tepat pada pukul 00.06 WIB. Permintaan mereka terdengar sederhana, namun situasinya jauh dari biasa. Seorang pasien bernama Sipar Nasution (45), pekerja swasta asal Pardomuan, Kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatera Utara, tengah berada dalam kondisi kritis. Peluru yang bersarang di dada sebelah kirinya sudah cukup menjadi ancaman besar bagi hidupnya, tetapi ada satu masalah lain yang memperburuk penderitaannya—cincin yang terlalu erat terpasang di jarinya.

Cincin itu bukan sekadar aksesori. Dalam kondisi tubuh yang melemah, sirkulasi darah di jarinya semakin buruk. Jari mulai membengkak, kulitnya memerah, dan rasa nyeri kian tak tertahankan. Setiap detik yang berlalu adalah pertarungan melawan waktu, sebab jika dibiarkan lebih lama, risiko gangguan aliran darah bisa semakin parah, bahkan berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan permanen.

Tanpa membuang waktu, tim Damkar merespons panggilan tersebut dengan sigap. Dua menit setelah laporan diterima, unit penyelamat diberangkatkan menuju lokasi. Dengan kecepatan tinggi, mereka tiba di RSUP M Djamil hanya dalam empat menit, tepat pukul 00.12 WIB.

Misi Penyelamatan yang Menegangkan

Saat tim Damkar memasuki ruang perawatan, mereka langsung disambut oleh tim medis yang tengah bersiap untuk operasi pasien. Mata mereka tertuju pada jari yang terjerat cincin. Cahaya lampu operasi yang terang memperjelas kondisi yang lebih buruk dari dugaan—jari sudah mengalami tekanan hebat, dan alat medis biasa tidak cukup untuk mengatasi masalah ini.

Menghadapi kondisi darurat seperti ini, tim Damkar langsung bekerja dengan penuh ketelitian. Mereka menggunakan alat khusus pemotong cincin yang dirancang untuk menangani kasus seperti ini tanpa melukai pasien. Namun, tugas ini jauh dari mudah. Dengan kondisi pasien yang masih trauma akibat luka tembak, mereka harus bekerja dengan ekstra hati-hati agar tidak menambah penderitaan lebih lanjut.

Setiap gerakan dihitung dengan cermat. Satu kesalahan kecil saja bisa menyebabkan luka atau bahkan memperparah kondisi pasien. Ruangan menjadi hening, hanya terdengar suara napas berat pasien yang menahan sakit dan suara alat pemotong yang perlahan mengikis cincin yang terbuat dari logam kuat.

Detik demi detik berlalu, rasa tegang memenuhi udara. Butiran keringat terlihat mengalir di dahi petugas yang berusaha membebaskan jari dari cengkraman logam yang membelenggunya. Waktu terasa berjalan lambat. Namun akhirnya, setelah hampir 30 menit penuh perjuangan, cincin itu berhasil terlepas pada pukul 00.40 WIB.

Leganya Napas di Tengah Kesakitan

Begitu cincin berhasil dilepaskan, pasien akhirnya bisa menarik napas lega. Rasa nyeri di jarinya perlahan mereda, meski luka tembak di dadanya masih menanti tindakan medis lebih lanjut. Tim medis segera melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa tidak ada kerusakan lebih lanjut pada jari pasien.

Di sisi lain, anggota tim Damkar menarik napas puas. Misi yang tampak sederhana namun penuh risiko ini telah mereka tuntaskan tanpa menambah beban bagi pasien yang sudah dalam kondisi kritis. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa tugas mereka tidak sekadar memadamkan api, tetapi juga menyelamatkan nyawa dalam berbagai situasi darurat.

Pelajaran dari Sebuah Insiden

Kabid Operasional dan Sarana Prasarana Damkar Padang, Rinaldi, menegaskan bahwa peristiwa ini adalah pengingat penting akan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat, baik yang umum maupun yang tak terduga.

“Setiap panggilan darurat memiliki tantangan tersendiri. Tugas kami bukan hanya bertindak cepat, tetapi juga memastikan keselamatan dalam setiap langkah. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara tim medis dan tim penyelamat dalam menghadapi kondisi darurat yang kompleks,” ungkapnya.

Kisah penyelamatan di RSUP M Djamil ini menambah daftar panjang aksi heroik Tim Damkar Padang, yang tak hanya berjuang melawan api, tetapi juga menjadi harapan dalam situasi-situasi kritis yang membutuhkan ketangkasan, kecepatan, dan kepedulian luar biasa.

(Mond)

#Peristiwa #DamkarKotaPadang #Padang