Breaking News

Misteri Hilangnya Kades Bahagia: Depresi, Racun Rumput, dan Jejak di Jembatan

Polisi, Basarnas, hingga TNI melakukan pencarian terhadap Kades Bahagia di Deli Serdang yang hilang misterius. Foto: Dok. Istimewa

D'On, Deli Serdang
– Suasana di Desa Liang Pematang, Kabupaten Deli Serdang, mendadak muram setelah kabar menghilangnya Kepala Desa mereka, Bahagia Tarigan (54), secara misterius. Pria yang selama bertahun-tahun memimpin desa itu diketahui mengalami depresi setelah kepergian istrinya. Kini, ia lenyap tanpa jejak, menyisakan tanda tanya besar di benak keluarga dan warga desa.

Awal Mula Kehilangan

Bahagia terakhir kali terlihat pada Selasa malam (25/2). Awalnya, keluarganya mulai merasa cemas ketika hingga pukul 20.00 WIB, ia belum juga pulang. Ini bukan kebiasaannya. Pihak keluarga pun segera bergerak mencari keberadaannya, dibantu oleh camat serta beberapa kepala desa lainnya.

Pencarian akhirnya membuahkan hasil. Bahagia ditemukan di sebuah area perladangan dalam kondisi yang tampak linglung. Namun, alih-alih menunjukkan kegembiraan karena telah ditemukan, pria paruh baya itu justru bersikap diam dan tampak gelisah. Dengan penuh kelegaan, tim yang menemukannya mengajaknya pulang menggunakan sepeda motor. Bahagia pun membawa sepeda motornya sendiri, mengikuti rombongan yang mengawalnya kembali ke rumah.

Namun, di tengah perjalanan, kejadian tak terduga terjadi. Secara misterius, Bahagia menghilang tanpa ada yang menyadarinya. Ketika para pengawal menyadari ketidakhadirannya, pencarian kembali dilakukan, tetapi ia tak ditemukan di rute yang mereka lalui.

Petunjuk di Jembatan dan Misteri Racun Rumput

Keesokan harinya, polisi menemukan petunjuk yang semakin menambah tanda tanya. Di sebuah jembatan yang melintang di atas sungai, motor Bahagia ditemukan dalam keadaan terparkir. Tak jauh dari sana, sebuah tas miliknya tergeletak.

Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandhy, yang menangani kasus ini, mengungkapkan bahwa di dalam tas tersebut terdapat beberapa barang pribadi, seperti surat-surat penting, dompet, serta satu botol kecil racun rumput yang masih tersegel.

“Di dalam tasnya ada surat-surat, dompet, dan satu botol kecil racun rumput yang masih dalam kondisi tersegel,” ujar Raphael, Jumat (28/2).

Penemuan ini memunculkan berbagai spekulasi. Apakah Bahagia sengaja membawa racun tersebut untuk mengakhiri hidupnya? Ataukah ada pihak lain yang terlibat dalam hilangnya pria yang tengah berduka ini?

Depresi dan Penyakit Jantung, Kunci dari Semua Ini?

Menurut keterangan keluarga, Bahagia mengalami tekanan mental berat sejak kepergian istrinya. Kehilangan pasangan hidupnya seolah menjadi pukulan telak yang membuatnya semakin larut dalam kesedihan. Selain itu, ia juga memiliki riwayat penyakit jantung, yang bisa saja memperburuk kondisi mental dan fisiknya.

“Sesuai keterangan keluarga, Bahagia Tarigan mengalami depresi atau linglung semenjak istrinya meninggal, dan dia juga memiliki penyakit jantung,” kata Raphael.

Meski demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah Bahagia benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai, atau justru menjadi korban tindak kriminal.

Pencarian Terus Berlanjut

Hingga saat ini, keberadaan Bahagia Tarigan masih menjadi misteri. Pihak berwenang terus melakukan pencarian dengan menyisir sungai dan area sekitar jembatan tempat motornya ditemukan. Sementara itu, keluarga dan warga desa hanya bisa berharap ada keajaiban—bahwa Bahagia ditemukan dalam keadaan selamat.

Namun, dengan semakin banyaknya petunjuk yang mengarah pada kemungkinan yang suram, harapan itu mulai tergerus oleh kecemasan. Apakah ini benar-benar kasus bunuh diri, atau ada cerita lain yang belum terungkap?

Misteri ini masih belum terpecahkan.

(Mond)

#Peristiwa #KadesHilangMisterius