Breaking News

Misteri Riza Chalid: Akankah Raja Minyak Kembali Lolos dari Jerat Hukum?

Komisaris PT Navigator Khatulistiwa juga Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati (tengah) ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding dan KKKS 2018-2023 di Kejagung, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

D'On, Jakarta
– Nama Mohammad Riza Chalid kembali menghiasi pemberitaan nasional, kali ini terkait skandal megakorupsi minyak mentah yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah bergerak, menggeledah kediaman dan kantor konglomerat minyak ini, demi mengungkap keterlibatannya dalam kasus yang menyeret sejumlah pejabat dan pengusaha. Namun, pertanyaan besar masih menggantung di udara: Akankah Riza Chalid kembali lolos dari jerat hukum, seperti yang sudah terjadi di masa lalu?

Riza Chalid: Sosok Misterius di Balik Mafia Migas

Bagi mereka yang mengikuti dinamika bisnis minyak di Indonesia, nama Mohammad Riza Chalid bukanlah sosok asing. Ia dikenal sebagai “The Gasoline Godfather”, penguasa bisnis impor minyak yang keberadaannya selalu terasa, tetapi sulit disentuh oleh hukum.

Jaringan bisnisnya luas, merentang dari sektor ritel hingga perkebunan sawit, tetapi yang paling menonjol adalah dominasi absolutnya dalam impor minyak bumi. Reputasi ini membuatnya mendapat julukan “saudagar minyak”, seseorang yang mampu mengatur pasokan dan harga bahan bakar di Indonesia dengan pengaruh yang sulit dibendung.

Namun, pengaruh ini juga menyelimutinya dengan berbagai skandal. Sejak 2008, Riza Chalid sudah dikaitkan dengan kasus korupsi impor minyak mentah Zatapi, tetapi penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri tiba-tiba dihentikan tanpa kejelasan. Pada 2015, namanya kembali mencuat dalam skandal “Papa Minta Saham”, yang melibatkan Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, dalam negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Namun, seperti kasus sebelumnya, penyelidikan dihentikan Kejagung pada 2016.

Kini, bayang-bayang korupsi kembali menyapunya, tetapi kali ini dengan dimensi yang lebih besar dan dampak yang lebih luas.

Kasus Minyak Mentah: Jaringan Korupsi yang Menjerat Banyak Pihak

Kasus yang saat ini tengah diselidiki Kejaksaan Agung merupakan skandal megakorupsi yang melibatkan tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023.

Dari hasil penyidikan, ditemukan indikasi bahwa sejumlah pejabat dan pengusaha mengatur impor minyak mentah dan produk kilang Pertamina untuk kepentingan pribadi. Bahkan, mereka mengoplos BBM jenis RON 90 menjadi RON 92, lalu menjualnya dengan harga tinggi, menambah pundi-pundi keuntungan secara ilegal.

Tujuh orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza, yang berperan sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, perusahaan broker dalam transaksi minyak mentah. Nama-nama lain yang terseret dalam kasus ini antara lain:

  • Sani Dinar Saifuddin – Direktur Optimasi Feedstock and Product PT Kilang Pertamina International
  • Yoki Firnandi – Direktur Utama PT Pertamina Shipping
  • Agus Purwono – Vice President Feedstock Management PT Kilang Pertamina International
  • Dimas Werhaspati – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
  • Gading Ramadhan Joedo – Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak

Dengan anaknya sudah berstatus tersangka, keterlibatan Riza Chalid pun mulai dipertanyakan.

Kejagung Menggeledah Rumah Riza Chalid: Petunjuk Menuju Tersangka?

Langkah Kejaksaan Agung semakin agresif dalam membongkar skandal ini. Pada Selasa (25/2/2025), penyidik melakukan penggeledahan di dua lokasi yang berkaitan dengan Riza Chalid:

  1. Plaza Asia lantai 20
  2. Jalan Jenggala 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Tak hanya itu, tujuh lokasi lain juga digeledah dalam upaya menemukan bukti-bukti kuat. Dari hasil penggeledahan tersebut, disita 34 kontainer dokumen, 49 bundel dokumen, barang bukti elektronik, serta uang tunai Rp 400 juta dalam berbagai pecahan mata uang.

Meski bukti mulai terkumpul, status Riza Chalid masih menjadi tanda tanya. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami keterlibatan sang konglomerat minyak.

"Apakah ada keterlibatan terhadap Mohammad Riza Chalid yang anaknya tadi malam sudah ditetapkan sebagai tersangka, sabar ya, ini kan sedang berproses," ujar Qohar dalam konferensi pers di Gedung Kejagung.

Hingga kini, belum ada kepastian kapan Riza Chalid akan dipanggil untuk diperiksa.

Desakan Publik: Kejagung Harus Periksa Riza Chalid!

Gelombang desakan dari berbagai pihak terus berdatangan agar Kejagung tidak hanya berhenti pada tujuh tersangka, tetapi juga membongkar jaringan korupsi minyak mentah ini hingga ke akar-akarnya.

Koordinator Gerakan Antikorupsi (Gerak) Indonesia, Akhiruddin Mahyuddin, menegaskan bahwa Riza Chalid harus diperiksa.

"Dugaan keterlibatan Riza Chalid indikasinya kuat dengan penggeledahan yang dilakukan Kejagung serta penetapan tersangka terhadap anaknya," ujar Udin, panggilan akrabnya.

Menurut Udin, skandal ini bukan hanya soal kerugian negara hampir Rp 200 triliun, tetapi juga kerugian bagi masyarakat. Pasalnya, BBM yang dioplos ini bisa merusak kendaraan dan merugikan konsumen secara luas.

Pengamat ekonomi energi Fahmy Radhi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bahkan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk turun tangan memberantas mafia migas.

"Kasus ini adalah pengulangan modus lama: mark-up harga impor minyak dan pengoplosan BBM. Jika tidak diberi hukuman berat, perampokan ini akan terus terjadi," tegas Fahmy.

Akankah Riza Chalid Kembali Lolos?

Sejarah menunjukkan bahwa Riza Chalid selalu berhasil lolos dari jeratan hukum, meski berkali-kali terseret dalam skandal besar. Namun, kali ini kondisinya berbeda:

  • Bukti mulai dikumpulkan dalam jumlah besar oleh Kejagung
  • Anaknya sudah ditetapkan sebagai tersangka, membuka kemungkinan aliran keuntungan menuju sang ayah
  • Tekanan publik semakin besar, terutama setelah kasus ini disebut sebagai skandal megakorupsi terbesar di 2025

Meski begitu, dengan kekuatan jaringan yang dimilikinya, bukan tidak mungkin Riza Chalid kembali lolos seperti sebelumnya.

Apakah ini saatnya keadilan benar-benar ditegakkan, ataukah kita akan menyaksikan episode baru dari kebal hukumnya sang raja minyak? Jawabannya akan terungkap dalam waktu dekat.

(Mond)

#RizaChalid #MinyakMentah #Pertamina #Korupsi