Nyawa Gadis Belia Melayang, Jalan Berlubang di By Pass Padang Jadi Pembunuh Senyap Dea Nasyara Disti
Kecelakaan lalu lintas maut terjadi di Jalan By Pass depan Gudang Bulog, Kelurahan Pampangan Nan XX, Kecamatan Lubukbegalung, Kota Padang, Senin (3/2/2025). (Polsek Lubukbegalung)
D'On, Padang – Senja baru saja merayap di langit Kota Padang ketika suara benturan keras mengejutkan warga sekitar Jalan By Pass. Di depan Gudang Bulog, Kelurahan Pampangan Nan XX, seorang gadis belia, Dea Nasyara Disti (18), terkapar di aspal setelah terjatuh dari motornya. Detik berikutnya, truk tangki Pertamina Hino BA 9016 IU yang tak sempat menghindar melindas tubuhnya. Nyawa Dea tak tertolong. Ia mengalami cedera kepala berat, pendarahan di telinga, serta luka serius di leher dan bahu sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir di Semen Padang Hospital (SPH).
Namun, tragedi ini bukan sekadar kecelakaan lalu lintas biasa. Insiden ini memicu perdebatan panjang tentang penyebab sesungguhnya—bukan hanya di antara warga setempat, tetapi juga di ruang-ruang diskusi publik. Awalnya, kabar yang beredar menyebutkan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat cangkang sawit yang berserakan di jalan. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai kesaksian muncul, membantah anggapan tersebut dan menyoroti faktor yang lebih krusial: kondisi jalan yang buruk.
Kesaksian Warga: Bukan Cangkang Sawit, Tapi Infrastruktur yang Buruk
Arif, seorang warga yang sering membantu pengendara di sekitar lokasi kejadian, dengan tegas menyatakan bahwa cangkang sawit bukanlah penyebab utama kecelakaan itu. Menurutnya, meskipun ada pasir dan cangkang sawit di lokasi, benda-benda tersebut justru digunakan warga untuk menutupi darah korban setelah kecelakaan terjadi.
"Kalau ada pasir dan cangkang sawit, itu untuk menutup darah korban, bukan penyebab kecelakaan. Jangan sampai informasi yang beredar justru menyesatkan," ujarnya pada Selasa (4/2).
Senada dengan Arif, Febi, seorang satpam PT CP yang bertugas di sekitar lokasi, mengungkapkan bahwa kecelakaan di titik tersebut bukanlah hal baru. Hampir setiap minggu, ada saja pengendara yang terjatuh di sana. Ia menyebutkan bahwa lubang besar di tengah jalan serta bahu jalan yang terlalu tinggi adalah faktor utama yang membuat banyak pengendara kehilangan kendali.
"Saya sudah sering melihat orang jatuh di sini. Sudah lama kami mengeluhkan ini, tapi pemerintah daerah seolah menutup mata. Kecelakaan kemarin bukan karena cangkang sawit, tetapi karena jalan berlubang yang dibiarkan tanpa perbaikan," tegasnya.
Jalan By Pass: Titik Hitam yang Terlupakan
Bukan tanpa alasan warga menuntut perhatian lebih terhadap kondisi jalan di sekitar lokasi kejadian. Jalan By Pass Padang memang sudah lama dikenal sebagai jalur yang rawan kecelakaan, terutama di beberapa titik yang infrastrukturnya rusak parah. Lubang-lubang besar yang menganga dan perbedaan tinggi antara jalan utama dengan bahu jalan menjadi jebakan berbahaya, terutama bagi pengendara roda dua.
Menurut warga, upaya perbaikan yang dilakukan selama ini terkesan setengah hati. Lubang-lubang yang ada hanya ditambal seadanya, sementara bagian jalan yang mulai rusak dibiarkan tanpa tindakan pencegahan lebih lanjut.
"Kami sudah sering menyampaikan keluhan. Setiap kali ada korban jiwa, baru ada perhatian sebentar, tapi setelah itu dilupakan lagi. Sampai kapan ini dibiarkan?" ujar seorang warga dengan nada geram.
Mencari Keadilan di Balik Tragedi
Kematian Dea Nasyara Disti bukan hanya menjadi luka bagi keluarga yang ditinggalkannya, tetapi juga menjadi cermin dari masalah yang lebih besar: kelalaian pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang aman bagi masyarakat. Warga menuntut agar pemerintah daerah berhenti mencari kambing hitam dan segera mengambil tindakan nyata.
"Jangan hanya menyalahkan pengusaha atau pihak lain. Introspeksi itu penting. Kalau jalan ini diperbaiki dengan benar sejak dulu, mungkin Dea masih hidup," kata seorang warga setempat.
Kini, keluarga, teman, dan masyarakat sekitar berharap tragedi ini bisa menjadi titik balik bagi pemerintah untuk lebih serius dalam menangani infrastruktur jalan. Jangan sampai nyawa-nyawa lain kembali melayang hanya karena kelalaian yang seharusnya bisa dicegah.
Sebagai masyarakat, kita tentu tidak ingin lagi mendengar berita pilu seperti ini. Jalanan seharusnya menjadi ruang aman bagi semua pengguna, bukan arena maut yang merenggut nyawa tanpa henti. Dan kini, pertanyaannya adalah: akankah pemerintah benar-benar bertindak, ataukah tragedi ini hanya akan menjadi satu dari sekian banyak cerita sedih yang akhirnya terlupakan?
(Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #Padang #JalanByPassBerlubang