Oknum Polisi Paksa Berhentikan Sopir Mobil Pengangkut Pisang, Anak Menangis Histeris
Suasana saat oknum polisi memberhentikan sopir mobil pengangkut pisang di depan Pintu Tol Keramasan, Palembang. Foto : Potongan Video/Istimewa
D'On, Palembang – Sebuah video yang merekam aksi seorang oknum polisi memberhentikan paksa sebuah mobil pengangkut pisang di depan Pintu Tol Keramasan, Palembang, viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi hampir tiga menit itu, suasana tegang terasa jelas ketika sang polisi merampas kunci mobil, sementara sang sopir berusaha menjelaskan bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan.
Konfrontasi Dramatis di Depan Pintu Tol
Dalam video yang beredar luas, terdengar suara sopir yang penuh emosi saat berusaha mempertahankan haknya.
"Saya salah apa, jangan begitu. Bapak jangan merampas kontak. Salah saya apa, jangan kek gitu caranya, komandan," ucap sang sopir dengan nada penuh ketegangan.
Situasi semakin mencekam lantaran di dalam mobil tersebut terdapat anak sang sopir yang menangis ketakutan. Tangisan histeris sang anak menambah dramatisasi kejadian ini, memperlihatkan bagaimana momen tersebut menjadi tekanan psikologis bagi keluarga kecil itu.
Sang sopir terus bersikeras bahwa ia tidak melanggar aturan dan telah membawa surat-surat lengkap untuk kendaraannya. Namun, oknum polisi yang bertugas tampak tidak menghiraukan penjelasan tersebut.
"Gak gitu caranya, ndan. Jangan arogan, ndan. Saya bawa pisang, surat-surat saya lengkap," tegas sang sopir, sambil mencoba menenangkan anaknya yang semakin ketakutan.
Dituduh Membawa Narkoba, Sopir Murka
Ketegangan mencapai puncaknya saat oknum polisi tersebut menuduh sang sopir membawa narkotika. Polisi menduga mobil yang dikemudikan pria itu membawa sabu karena sempat melaju tanpa berhenti saat diminta menepi.
"Kamu lari, surat-surat kamu mana? Karena kamu lari. Bawa sabu kamu ya? Bawa barang terlarang. Turun kamu!" terdengar suara polisi dalam video tersebut.
Mendengar tuduhan itu, emosi sang sopir pun memuncak. Merasa difitnah tanpa bukti, ia dengan berani turun dari mobil dan membuka bagian belakang kendaraan untuk membuktikan bahwa yang dibawanya hanyalah pisang, bukan barang terlarang seperti yang dituduhkan.
"Ini sudah pencemaran nama baik. Saya dituduh bawa sabu, padahal saya hanya bekerja cari nafkah. Kalau saya gak bawa apa-apa, berarti bapak salah nuduh saya. Saya punya hak!" seru sang sopir dengan nada tinggi.
Video ini pun memicu perdebatan luas di kalangan netizen. Banyak yang mengecam tindakan arogansi oknum polisi tersebut, sementara yang lain mempertanyakan prosedur yang dijalankan dalam insiden ini.
Polda Sumsel Beri Klarifikasi
Menanggapi viralnya video tersebut, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, membenarkan adanya kejadian itu. Pihaknya kini tengah mendalami insiden tersebut serta memastikan kebenaran dari narasi yang beredar di media sosial.
"Benar ada kejadian itu. Saat ini sedang diklarifikasi oleh petugas Lantas Polrestabes Palembang," ujar Kombes Supriadi.
Meski begitu, belum ada kepastian mengenai tindakan yang akan diambil terhadap oknum polisi yang terlibat dalam insiden tersebut. Publik kini menantikan langkah tegas dari pihak berwenang agar kasus serupa tidak kembali terulang.
Dampak dan Sorotan Publik
Kejadian ini menambah deretan kasus yang menyoroti tindakan oknum aparat yang dianggap bertindak sewenang-wenang. Tidak hanya soal dugaan kesewenang-wenangan, tetapi juga dampak psikologis terhadap anak kecil yang menjadi saksi langsung ketidakadilan yang dialami ayahnya.
Masyarakat berharap agar kejadian ini mendapat perhatian serius, dan jika terbukti ada pelanggaran prosedur, maka pihak kepolisian dapat memberikan sanksi tegas demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi hukum di Indonesia.
Bagaimana menurut Anda? Apakah tindakan polisi dalam insiden ini sudah sesuai prosedur, ataukah ini merupakan bentuk arogansi yang harus segera ditindak?
(Mond)
#Viral #Peristiwa #OknumPolisi