Breaking News

Perampokan Brutal di Agam, Kakek 73 Tahun Tergeletak Bersimbah Darah

Perampokan Terjadi di Agam, Kakek Erman Ditemukan Bersimbah Darah

D'On, Agam
- Minggu (2/2/2025) malam yang seharusnya tenang berubah menjadi mimpi buruk di Koto Bawah, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampekangkek, Kabupaten Agam. Erman, seorang pria lanjut usia berusia 73 tahun, ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di warung kecil miliknya sebuah tempat yang selama bertahun-tahun menjadi sumber penghidupannya. Namun malam itu, warung yang akrab dengan suara pelanggan justru menjadi saksi bisu kekejian sekelompok perampok.

Malam Mencekam di Warung Sunyi

Warung itu memang tak pernah ramai di malam hari, tetapi Erman terbiasa menghabiskan waktunya di sana, bahkan tidur sendirian. Sebuah kebiasaan yang ternyata diamati oleh pelaku. Malam itu, entah berapa orang yang menerobos masuk, tetapi satu hal yang pasti: mereka tidak sekadar mencuri, mereka juga meninggalkan luka mendalam—secara fisik dan psikologis—bagi siapa pun yang menyaksikan kejadian ini.

Erman ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya terkapar di lantai warung, darah menggenang di sekelilingnya. Luka-luka akibat penganiayaan tampak jelas, menandakan bahwa pria tua itu berusaha melawan atau setidaknya menjadi korban amukan kejam para perampok. Warga yang pertama kali menemukannya langsung panik. Mereka bergegas membawanya ke rumah sakit dengan harapan nyawanya masih bisa diselamatkan.

Barang Dijarah, Sepeda Motor Raib

Tak hanya meninggalkan korban dalam kondisi kritis, kawanan perampok ini juga menggasak isi warung. Barang-barang dagangan yang tersusun rapi di rak-rak hilang dalam sekejap. Tidak hanya itu, sepeda motor milik Erman juga raib, menambah panjang daftar kerugian yang harus ditanggung oleh pria malang itu.

Ketika laporan masuk ke kepolisian, tim dari Polresta Bukittinggi segera bergerak. Mereka tiba di lokasi, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan memasang garis polisi di sekitar warung kecil yang kini berubah menjadi lokasi kejahatan.

Penyelidikan Polisi: Pelaku Lebih dari Satu?

Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, mengonfirmasi bahwa peristiwa ini bukan sekadar pencurian biasa, tetapi perampokan dengan kekerasan. Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga pelaku lebih dari satu orang. Namun, jumlah pastinya masih menjadi misteri yang harus dipecahkan.

Keterangan dari saksi-saksi menguatkan dugaan bahwa aksi ini telah direncanakan. Kebiasaan Erman yang sering tidur sendirian di warung bisa jadi telah lama diperhatikan oleh pelaku. Mereka tahu kapan harus menyerang dan kapan harus pergi tanpa diketahui siapa pun.

Menyisakan Trauma dan Ketakutan

Kasus ini bukan hanya soal kehilangan harta benda atau luka fisik, tetapi juga tentang ketakutan yang kini menghantui warga sekitar. Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bahwa ancaman kejahatan bisa datang kapan saja, bahkan di tempat yang selama ini dianggap aman.

Kini, mata tertuju pada pihak kepolisian. Warga berharap para pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman setimpal. Sementara itu, Erman masih berjuang untuk bertahan hidup di rumah sakit, tak sadar bahwa warung yang selama ini menjadi bagian dari hidupnya kini berubah menjadi lokasi kejahatan yang menggemparkan.

Akankah keadilan berpihak pada korban? Atau akankah pelaku menghilang tanpa jejak, meninggalkan luka yang tak hanya menggores tubuh Erman,. tetapi juga rasa aman di hati warga Agam?

(Mond)

#Perampokan #Kriminal