Piala Asia U-20: Tim Asuhan Indra Sjafri Dibungkam Iran 0-3 di Laga Perdana
Selebrasi pemain Iran seusai mengalahkan Timnas Indonesia U-20 pada laga perdana Piala Asia U-20. (X/@AFC)
D'On, Shenzhen – Timnas Indonesia U-20 harus menelan pil pahit di laga perdana Piala Asia U-20 2025 setelah takluk 0-3 dari Iran. Pertandingan yang digelar di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, China, pada Kamis (13/2/2025) ini menjadi ujian berat bagi pasukan Indra Sjafri yang berjuang menghadapi tim tangguh dari Timur Tengah.
Sejak peluit pertama berbunyi, Indonesia berada di bawah tekanan luar biasa. Iran yang tampil dominan langsung menekan pertahanan Garuda Muda, dan hasilnya tak butuh waktu lama bagi mereka untuk membuka keunggulan. Hesam Nafari Nogourani mencetak gol cepat di menit ke-4, membuat Iran unggul sebelum Indonesia sempat mengembangkan permainan.
Babak Pertama: Tekanan Iran, Indonesia Sulit Bangkit
Sejak awal laga, Iran tampil agresif dengan pressing ketat. Mereka mengeksploitasi kelemahan di lini belakang Indonesia, yang tampak kesulitan mengantisipasi bola-bola mati. Gol pertama datang lewat skema tendangan sudut, di mana Hesam Nafari Nogourani menyambut bola dengan sundulan keras yang gagal diantisipasi kiper Ikram Algiffari.
Tertinggal cepat, Indonesia tampak gugup dan kehilangan kendali permainan. Baru tiga menit setelah gol pertama, Iran nyaris menggandakan keunggulan. Sundulan Amir Mohammad Razaghinia di dalam kotak penalti membuat jantung pertahanan Indonesia berdebar, beruntung bola masih mengenai mistar gawang.
Tekanan Iran tak berhenti di situ. Pada menit ke-17, lagi-lagi lini belakang Indonesia diuji lewat sundulan Amir Mohammad Razaghinia yang kali ini mengarah ke gawang, tetapi berhasil ditepis Ikram Algiffari.
Indonesia akhirnya mulai menemukan ritme permainan pada menit ke-25. Kombinasi umpan-umpan pendek mulai diterapkan untuk meredam agresivitas Iran. Peluang pertama Indonesia baru hadir di menit ke-38. Toni Firmansyah melepaskan tembakan jarak jauh, tetapi kiper Iran, Shakouri, masih terlalu sigap dan berhasil menepis bola.
Hingga peluit turun minum berbunyi, Iran tetap memimpin 1-0, dengan Indonesia masih mencari cara untuk keluar dari tekanan.
Babak Kedua: Asa yang Padam di Tengah Dominasi Iran
Harapan sempat muncul di awal babak kedua ketika Jens Raven mendapatkan peluang emas. Sundulannya di depan mulut gawang nyaris menyamakan kedudukan, tetapi bola yang kurang sempurna dieksekusi dengan mudah ditangkap kiper Iran. Peluang itu menjadi titik balik bagi Iran untuk kembali meningkatkan intensitas permainan.
Pada menit ke-51, Esmaeil Gholizadeh hampir menambah keunggulan Iran dengan tendangan kaki kiri keras yang membentur tiang gawang. Indonesia merespons dua menit berselang, ketika tendangan bebas Toni Firmansyah meluncur ke arah gawang Iran, tetapi kembali bisa diamankan Shakouri.
Sayangnya, harapan Indonesia untuk mengejar ketinggalan justru sirna di menit ke-62. Esmaeil Gholizadeh mencetak gol spektakuler lewat tendangan salto yang menghujam sisi kanan gawang Indonesia. Gol indah ini tak hanya menggandakan keunggulan Iran, tetapi juga menunjukkan kualitas teknik tinggi yang sulit dibendung.
Tujuh menit berselang, keunggulan Iran semakin tak terbendung. Mobin Dehghan mencetak gol ketiga Iran lewat sundulan akurat memanfaatkan tendangan sudut. Lini pertahanan Indonesia kembali terlihat kesulitan dalam mengantisipasi bola udara, yang menjadi senjata utama Iran sepanjang pertandingan.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 0-3 untuk kemenangan Iran. Indonesia gagal mengimbangi permainan lawan yang lebih disiplin dan kuat dalam duel-duel udara.
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan bagi Timnas U-20 yang datang dengan harapan tinggi. Indra Sjafri harus segera mencari solusi untuk memperbaiki koordinasi lini belakang, yang terlihat rapuh menghadapi bola-bola set-piece. Selain itu, efektivitas penyelesaian akhir juga menjadi pekerjaan rumah bagi para pemain depan.
Masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk bangkit di laga-laga berikutnya. Dengan semangat juang dan evaluasi yang tepat, Garuda Muda masih berpeluang memperbaiki penampilan dan meraih hasil lebih baik di pertandingan selanjutnya.
Susunan Pemain
Indonesia U-20:
Ikram Algiffari; Muhammad Alfharezzi Buffon, Kadek Arel Priyatna, Muhammad Iqbal, Dony Tri Pamungkas; Arlyansyah Abdulmanan, Achmad Zidan, Welberlieskott De Halim Jardim, Toni Firmansyah; Jens Raven, Muhamad Ragil.
Iran U-20:
Shakouri; Nogourani, Darvish Ali, Gholizadeh, Razaghinia, Barajeh, Pour, Sadeghi, Dehghan, Dindar, Zoleikhaei.
Indonesia harus segera bangkit jika ingin menjaga asa di Piala Asia U-20. Apakah Garuda Muda bisa belajar dari kekalahan ini dan tampil lebih baik di laga selanjutnya?
(Mond)
#Sepakbola #Olahraga #TimnasIndonesiaU20