Breaking News

Prabowo: Jika Prestasi Saya Mengecewakan, Saya Tak Akan Maju di Pilpres 2029

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan sambutan pada penutupan Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Selasa (25/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat

D'On, Jakarta
 – Presiden Prabowo Subianto menanggapi dengan santai keputusan Partai Gerindra yang secara resmi kembali mencalonkannya untuk bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029. Meskipun baru memasuki masa kepemimpinan 100 hari, wacana mengenai pencalonannya kembali telah mencuat di internal partai.

Dalam acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat yang digelar di The Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Prabowo menyinggung hal tersebut dengan nada bercanda, menyebut para kadernya sebagai orang-orang yang "nakal" karena terburu-buru mendorongnya kembali maju dalam kontestasi politik mendatang.

"Saya kemarin dicalonkan oleh partai saya untuk maju lagi di 2029. Nakal-nakal itu kader saya. Baru 100 hari kerja sudah disuruh maju lagi," ujar Prabowo di hadapan para peserta kongres, Selasa (25/2).

Namun, di balik candanya, Prabowo menunjukkan sikap yang tegas terkait evaluasi atas kinerjanya sebagai kepala negara. Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki standar tinggi terhadap prestasi pemerintahannya dan tidak akan sembarangan maju kembali jika merasa tidak mampu memberikan perubahan signifikan bagi Indonesia.

"Tapi saya katakan kalau tahun keempat saya mengabdi dan saya kecewa dengan prestasi saya, saya tidak akan maju tahun 2029. Malu. Saya malu sama rakyat Indonesia," ucapnya dengan nada serius.

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Prabowo ingin menegaskan komitmennya terhadap pembangunan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Ia tidak ingin ambisi politik semata menjadi alasan untuk terus bertahan dalam kekuasaan jika kinerjanya dinilai mengecewakan.

Komitmen Prabowo terhadap Kinerja Pemerintahan

Sebagai presiden yang baru saja dilantik, Prabowo menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan visi dan misinya. Berbagai janji kampanye yang ia sampaikan saat Pilpres 2024 kini tengah diuji di lapangan. Mulai dari peningkatan kesejahteraan rakyat, penguatan pertahanan negara, hingga kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada masyarakat kecil.

Jika di tahun keempat masa kepemimpinannya ia menilai bahwa kinerjanya belum memenuhi harapan rakyat, Prabowo tampaknya lebih memilih untuk mundur daripada mempertahankan kekuasaan tanpa pencapaian yang berarti. Sikap ini menunjukkan bahwa ia ingin meninggalkan warisan politik yang positif dan bukan sekadar menjadi pemimpin yang bertahan karena dukungan partai.

Sejauh ini, berbagai kebijakan awal pemerintahan Prabowo telah menjadi sorotan publik. Langkah-langkah strategisnya akan terus dievaluasi, baik oleh para pengamat politik maupun oleh rakyat yang menjadi penerima langsung kebijakan-kebijakan tersebut.

Kini, pertanyaan besar yang muncul adalah: Apakah Prabowo benar-benar mampu memenuhi ekspektasi rakyat dalam empat tahun ke depan? Ataukah, pada akhirnya, ia akan memilih untuk tidak maju kembali di Pilpres 2029 sebagaimana janjinya?

Hanya waktu yang bisa menjawab.

(Mond)

#Politik #Nasional #Prabowo