Breaking News

Prabowo Temukan Rp 306 Triliun Anggaran ‘Konyol’ di APBN 2025, Dialihkan ke Program Prioritas

Presiden Prabowo Subianto.

D'On, Jakarta
– Presiden Prabowo Subianto menemukan alokasi anggaran dalam APBN 2025 yang dinilainya tidak masuk akal dan tidak memberikan manfaat langsung bagi rakyat. Setelah melakukan pemeriksaan mendalam hingga tingkat sembilan dari struktur APBN, Prabowo memutuskan untuk memangkas anggaran senilai Rp 306 triliun yang dianggap sebagai "program konyol" dan mengalokasikannya untuk program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran, seperti makan bergizi gratis dan pembangunan perumahan rakyat.

Keputusan ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang menekankan efisiensi anggaran demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Temuan tersebut disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dalam forum ESG Sustainable Forum 2025 bertema "ESG dan Pembiayaan Hijau untuk Ekonomi RI yang Inklusif dan Berkelanjutan" di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

Prabowo Bongkar Anggaran yang Mubazir

Menurut Hashim, Prabowo tidak sekadar menerima laporan keuangan negara secara normatif, melainkan turun langsung untuk meneliti setiap pos anggaran. Biasanya, presiden dan para menteri hanya memeriksa APBN hingga tingkat tiga atau empat, tetapi Prabowo melampaui standar tersebut dengan menyisir hingga tingkat sembilan.

Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan total Rp 603 triliun anggaran yang dianggap tidak efektif. Dari jumlah itu, Rp 306 triliun dipangkas, sementara Rp 100 triliun dialihkan untuk membiayai program makan bergizi gratis yang menjadi andalan pemerintahan baru.

Hashim mencontohkan salah satu anggaran yang dipotong adalah dana perjalanan dinas luar negeri, seperti kunjungan kerja dan studi banding yang dinilai tidak mendesak. Pos anggaran ini mengalami pemangkasan signifikan hingga Rp 21-22 triliun.

"Pak Prabowo cerita ke saya, beberapa minggu dia periksa APBN. Ternyata ada program yang sangat tidak masuk akal. Bahkan, saya juga berbincang dengan Pak CT (Chairul Tanjung), dan kami sama-sama terkejut melihat ada banyak hal yang seharusnya bisa dihapus," ujar Hashim.

Alokasi Dana untuk Program Prioritas: Makan Bergizi Gratis dan Perumahan Rakyat

Dengan adanya efisiensi anggaran ini, dana yang sebelumnya dialokasikan untuk program tidak efektif kini diprioritaskan untuk kebijakan yang lebih berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis yang membutuhkan pendanaan besar untuk memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan nutrisi yang layak.

Selain itu, pemerintahan Prabowo-Gibran juga menargetkan pembangunan tiga juta rumah untuk mengatasi krisis perumahan di kalangan generasi muda. Menurut Hashim, proyek perumahan ini akan didanai melalui skema kerja sama dengan investor asing, termasuk dari Qatar dan Abu Dhabi.

"Investor dari Qatar akan membangun apartemen-apartemen 30 lantai untuk generasi muda, terutama Gen Z dan milenial yang belum memiliki rumah," jelasnya.

Hashim menyoroti bahwa banyak anak muda saat ini tidak mampu menyewa atau membeli tempat tinggal di Jakarta, sehingga terpaksa tinggal jauh di wilayah seperti Karawang, Serang, dan Purwakarta. Untuk itu, proyek perumahan ini akan dimulai di kompleks perumahan jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, yang saat ini sebagian besar sudah kosong karena para anggota DPR telah mendapatkan tunjangan perumahan.

"Lahan seluas 24 hektare di Kalibata akan dikembangkan menjadi hunian vertikal bagi generasi muda. Ini adalah langkah konkret untuk memberikan solusi nyata bagi mereka yang kesulitan mendapatkan tempat tinggal di kota besar," tambah Hashim.

Prabowo, Ekonomi, dan Visi Pemerintahan Baru

Hashim juga menegaskan bahwa Prabowo memiliki pemahaman ekonomi yang kuat karena telah mempelajarinya selama puluhan tahun dari ayahnya, yang merupakan seorang guru besar di bidang ekonomi.

"Pak Prabowo tidak hanya memahami ekonomi dari teori, tapi juga dari pengalaman langsung. Dia belajar dari orang tua kami yang memang ahli di bidang ini," kata Hashim.

Kebijakan pemangkasan anggaran ini mencerminkan pendekatan Prabowo yang pragmatis dalam mengelola keuangan negara. Dengan menghilangkan program-program yang tidak memberikan nilai tambah, pemerintah dapat lebih fokus pada pembangunan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Ke depan, kebijakan serupa kemungkinan akan terus dilakukan untuk memastikan setiap rupiah dalam APBN digunakan secara efektif dan efisien. Dengan langkah ini, Prabowo menunjukkan bahwa ia tidak sekadar menjadi pemimpin simbolis, tetapi juga seorang eksekutor yang berani dalam melakukan reformasi anggaran demi kemajuan bangsa.

(Mond)

#PrabowoSubianto #Nasional