Breaking News

Reshuffle Menghantui Kabinet, Prabowo Beri Peringatan: Evaluasi atau Tersingkir?

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyapa wartawan sebelum bertemu Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

D'On, Jakarta
– Ancaman reshuffle kabinet kembali mengemuka. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas mengingatkan bahwa dirinya tak akan ragu menyingkirkan para menteri yang tidak sejalan dengan visi pemerintahannya. Peringatan ini disampaikan dalam acara peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (5/2/2025), yang kemudian diperjelas oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Dalam pernyataannya di Kompleks MPR/DPR RI pada Kamis (6/2/2025), Dasco menekankan bahwa seluruh menteri dan wakil menteri yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih telah menandatangani pakta integritas sebelum menjabat. Dokumen tersebut menjadi landasan utama dalam menilai kinerja mereka.

"Menteri atau wamen sebelum diangkat menjadi menteri itu membuat atau menandatangani pakta integritas. Di dalam pakta itu ada beberapa pasal yang menjadi dasar evaluasi, apakah pakta itu dipenuhi atau tidak," ujar Dasco dengan nada serius.

Peringatan Prabowo: Tegas dan Terbuka

Prabowo dikenal sebagai pemimpin yang tidak segan berbicara secara terbuka. Dalam acara peringatan Harlah NU, ia kembali menegaskan pentingnya loyalitas dan kerja nyata dalam pemerintahannya.

"100 hari pertama ya, saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat untuk pemerintahan yang bersih, saya akan tindak," tegasnya di hadapan hadirin.

Pernyataan ini bukan sekadar retorika politik. Prabowo menekankan bahwa ia siap menindak siapa pun yang melanggar aturan dan tidak bekerja demi kepentingan rakyat.

Evaluasi Kinerja: Menteri Diminta Berbenah

Dasco menilai bahwa pernyataan Prabowo harus dipahami sebagai peringatan keras bagi para menteri. Ia menegaskan bahwa setiap anggota kabinet harus melakukan evaluasi mendalam atas kinerja mereka.

"Pak Prabowo orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara seperti ini, artinya ini adalah warning kepada para pembantunya, yaitu menteri-menteri, agar segera melakukan evaluasi internal di kementerian masing-masing," ujarnya.

Meski reshuffle merupakan hak prerogatif presiden, Dasco mengakui bahwa masih ada beberapa menteri yang belum sepenuhnya seirama dengan ritme kerja yang diharapkan Prabowo.

"Memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kurang seirama," ujarnya tanpa menyebut nama-nama yang dimaksud.

100 Hari Pertama: Prabowo Mengamati, Menteri Diuji

Lebih dari 100 hari sejak menjabat sebagai presiden, Prabowo terus mengamati kinerja para pembantunya. Ia memahami betul siapa saja yang mampu mengimbangi langkahnya dan siapa yang tertinggal dalam menjalankan janji kampanye.

"Pak Prabowo sebagai presiden tentu paling mengerti siapa pembantunya yang bisa mengimbangi kerja dan memenuhi janji kampanye," kata Dasco.

Ancaman reshuffle kini menghantui para menteri yang belum menunjukkan performa optimal. Dengan gaya kepemimpinan yang tegas, Prabowo memberikan sinyal bahwa ketidakmampuan atau ketidakpatuhan tidak akan mendapat toleransi.

Pertanyaannya kini, siapa yang akan bertahan, dan siapa yang harus angkat kaki dari kabinet? Reshuffle seolah menjadi bayangan yang semakin nyata, tinggal menunggu waktu sebelum Prabowo mengambil keputusan besar.

(Mond)

#Reshuffle #Politik #Nasional