Breaking News

Sindikat Porter Pencuri di Bandara Soekarno-Hatta Terbongkar: Lima Tahun Beraksi, Puluhan Barang Mewah Raib

Sindikat pencurian di Bandara Soekarno-Hatta ditangkap polisi usai curi belasan jam tangan mewah.

D'On, Jakarta –
Aksi kejahatan yang beroperasi di balik hiruk-pikuk Bandara Soekarno-Hatta akhirnya terungkap.

Empat orang porter yang bekerja di kawasan pergudangan Kargo PT JAS ditangkap oleh aparat Polres Bandara Soekarno-Hatta setelah terbukti mencuri barang-barang mewah milik penumpang. Selama lima tahun, dari 2019 hingga 2024, mereka menggunakan modus “dodos koper” untuk menggasak barang berharga di dalam bagasi yang tidak tertutup rapat dengan plastik pembungkus.

Kasus ini mencuat setelah adanya laporan kehilangan jam tangan mewah dari seorang korban pada Senin, 9 Desember 2024. Penyelidikan pun dilakukan secara intensif, hingga akhirnya para pelaku berinisial FMD alias D, R, US, dan YH berhasil diidentifikasi dan ditangkap.


Terungkap Berkat CCTV dan Penyelidikan Mendalam

Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Joko Sulistiono, menjelaskan bahwa laporan kehilangan tersebut memicu penyelidikan menyeluruh oleh Satreskrim Polres Bandara Soetta. Tak hanya memeriksa delapan orang saksi, polisi juga menelusuri rekaman CCTV yang tersebar di area pergudangan kargo.

“Dari rekaman CCTV dan pemeriksaan petugas yang berada di lokasi saat kejadian, kami berhasil mengidentifikasi para pelaku. Setelah dilakukan interogasi, mereka akhirnya mengakui perbuatannya,” ungkap AKBP Joko dalam konferensi pers, Selasa (11/2/2025).

Barang bukti yang diamankan pun cukup mengejutkan. Total 14 barang bukti disita dari tangan para pelaku, terdiri dari 15 jam tangan mewah, 1 lembar invoice, serta sejumlah dokumen pendukung lainnya yang memperkuat dugaan kejahatan mereka.


Modus “Dodos Koper”: Mengincar Kelemahan Bagasi Penumpang

Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta, Kompol Yandri Mono, mengungkapkan bahwa keempat porter ini bukan pelaku sembarangan. Mereka memiliki metode khusus yang sudah dipelajari selama bertahun-tahun untuk memastikan aksi mereka tidak terdeteksi.

Dengan memanfaatkan kelemahan koper tanpa plastik wrap, mereka menggunakan cutter untuk merobek sedikit bagian koper dan menyelipkan tangan ke dalamnya. Barang yang mereka ambil pun dipilih dengan cermat—harus kecil, bernilai tinggi, dan mudah dijual kembali.

"Dari pengakuannya, mereka mencari koper yang tidak dilapisi wrap plastik. Ini membuat mereka lebih mudah menggunakan cutter dan mengambil barang tanpa harus membuka koper sepenuhnya," jelas Kompol Yandri Mono.

Tidak hanya jam tangan, sindikat ini juga diketahui mencuri berbagai barang mewah lainnya, mulai dari puluhan handphone hingga pakaian bermerek. Setiap hasil curian langsung dijual melalui platform online seperti e-commerce dan media sosial dengan harga jauh di bawah pasaran.

"Misalnya jam tangan mewah yang harga aslinya puluhan juta rupiah, mereka jual hanya Rp2 juta hingga Rp3 juta per unitnya," tambahnya.


Sindikat Beroperasi Lima Tahun, Korban Diduga Lebih Banyak

Keempat pelaku diketahui telah menjalankan aksi ini selama lima tahun penuh, sejak 2019 hingga akhirnya terbongkar pada 2024. Lama beroperasi tanpa terdeteksi mengindikasikan bahwa sindikat ini kemungkinan telah mencuri lebih banyak barang daripada yang sudah ditemukan oleh kepolisian.

Meskipun baru 15 jam tangan mewah yang diamankan sebagai barang bukti, polisi tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah korban jauh lebih banyak. Dugaan ini semakin kuat dengan adanya temuan dokumen pendukung yang mengarah pada transaksi barang curian dalam jumlah besar.

"Mereka murni mencuri untuk mendapatkan keuntungan. Uang hasil penjualan barang curian mereka gunakan untuk kepentingan pribadi," tutup Kompol Yandri Mono.

Kasus ini kini masih terus dikembangkan untuk mengungkap apakah ada jaringan lain yang ikut terlibat dalam pencurian barang di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan pengungkapan ini, kepolisian mengimbau para penumpang untuk selalu mengamankan barang bawaan mereka dengan lebih baik, termasuk membungkus koper dengan plastik wrap agar lebih sulit dibobol oleh pelaku kejahatan.

(Mond/L6)

#SindikatPorterPencuri #Pencurian #Kriminal #BandaraSoetta