Tangis dan Harapan di Penghujung Hari: Ribuan Karyawan Sritex Berkemas Seusai Putusan Pailit
Ribuan karyawan Sritex resmi di PHK.
D'On, Sukoharjo – Matahari mulai condong ke barat ketika ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melangkah keluar dari pabrik tempat mereka menghabiskan bertahun-tahun hidup mereka. Dengan langkah gontai, mereka membawa kotak-kotak kecil berisi barang pribadi—sebuah simbol perpisahan yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat ini.
Sritex, perusahaan tekstil raksasa yang pernah berjaya di pasar internasional, kini resmi dinyatakan pailit. Mahkamah Agung (MA) telah menolak kasasi yang diajukan oleh perusahaan, menguatkan putusan Pengadilan Niaga Semarang yang lebih dulu mengetuk palu kebangkrutan. Akibatnya, sebanyak 6.660 karyawan harus menerima kenyataan pahit: mereka kehilangan pekerjaan.
Kenangan yang Terbungkus dalam Kardus
Sejak pukul 15.00 WIB, halaman pabrik di Sukoharjo dipenuhi pemandangan yang memilukan. Karyawan keluar satu per satu, beberapa di antaranya masih mengenakan seragam kerja dengan logo Sritex yang dulu mereka banggakan. Di tangan mereka, kardus dan tas plastik berisi barang-barang yang selama ini menemani hari-hari di pabrik. Ada yang membawa kalender lama, secarik kertas catatan tugas, bahkan tanaman kecil yang setia bertengger di meja kerja mereka selama bertahun-tahun.
Di antara mereka, Sri Wiyani, seorang karyawan divisi garmen yang telah mengabdi selama 20 tahun, tampak mengusap sudut matanya. Perempuan berusia 45 tahun itu membawa bingkai foto yang memuat potret sang pendiri Sritex, Haji Lukminto.
"Saya sengaja membawa ini ke rumah, biar ada kenang-kenangan. Saya mulai kerja di sini sejak masih gadis, sekarang anak-anak saya sudah besar. Banyak kenangan yang tidak bisa saya lupakan," ujarnya dengan suara bergetar.
Sri mengenang bagaimana Sritex bukan hanya tempat mencari nafkah, tetapi juga saksi perjalanan hidupnya. Dari bertemu pasangan hidup, menikah, hingga membesarkan anak-anaknya, semuanya terjadi saat ia masih menjadi bagian dari keluarga besar Sritex.
Namun, tidak semua karyawan memiliki cerita serupa. Suyoto, seorang pekerja di divisi finishing yang telah menghabiskan 30 tahun hidupnya di pabrik ini, tampak lebih murung. Ia duduk di atas tumpukan kardus, menatap kosong ke kejauhan.
"Saya masih ada cicilan rumah, pinjaman di bank juga belum lunas. Tiba-tiba harus di-PHK. Rasanya berat sekali," katanya lirih.
Suyoto bukan satu-satunya yang menghadapi situasi sulit ini. Ribuan karyawan lain kini harus mencari cara bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dampak Putusan Pailit
Keputusan Mahkamah Agung pada 18 November 2024 dalam perkara nomor 1345K/PDT.SUS-PAILIT/2024 menjadi titik akhir perjalanan panjang Sritex. Sebelumnya, perusahaan masih mencoba berjuang melalui kasasi setelah diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Namun, harapan itu kini benar-benar pupus.
Dengan status pailit yang telah berkekuatan hukum tetap, kurator mengambil alih kendali aset dan operasional perusahaan. Konsekuensinya, pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi tak terelakkan. Ribuan karyawan kini telah menandatangani formulir PHK, sebagai bagian dari prosedur hukum yang harus dijalankan.
Bagi sebagian besar pekerja, keputusan ini bukan sekadar kehilangan pekerjaan. Ini adalah akhir dari sebuah era. Sritex pernah menjadi simbol kejayaan industri tekstil Indonesia, memberikan lapangan kerja bagi puluhan ribu orang. Kini, perusahaan yang dahulu mengibarkan bendera kebanggaan di pasar internasional itu harus berakhir dengan perpisahan yang penuh kepedihan.
Ke Mana Langkah Selanjutnya?
Di luar gerbang pabrik, para karyawan berpamitan dengan rekan-rekan kerja mereka. Ada yang saling berpelukan, ada pula yang memilih diam, membiarkan air mata berbicara.
Bagi mereka, hari ini bukan sekadar hari terakhir bekerja. Ini adalah momen di mana mereka harus mulai menata kembali hidup, mencari peluang baru, dan menghadapi tantangan besar di luar sana.
Di tengah kesedihan, ada satu hal yang mereka yakini: meskipun Sritex telah runtuh, semangat mereka tak boleh ikut pudar. Mereka akan bangkit, bagaimanapun caranya.
(Mond)
#SritexPailit #PHK #Sritex