Breaking News

Tragedi di Bendungan Lubuk Rayo: Santri Asal Deli Serdang Tewas Tenggelam Saat Bermain Air


D'On, Padang
 – Suasana tenang di Bendungan Lubuk Rayo, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, mendadak berubah menjadi kepanikan pada Minggu siang. Seorang santri yang tengah menikmati waktu luang bersama rekannya dilaporkan hilang saat berenang. Tim penyelamat yang bergerak cepat akhirnya menemukan jasadnya dalam keadaan tak bernyawa.

Petaka di Tengah Keceriaan

Hari itu, langit cerah menaungi kawasan Bendungan Lubuk Rayo. Sekelompok santri dari Pesantren Daya Al Ikhlas, Kabupaten Aceh Utara, yang tengah melakukan perjalanan safari dakwah di Padang, memutuskan untuk beristirahat sejenak dari agenda mereka. Sejak kedatangan mereka pada 16 Februari, perjalanan ini telah menjadi pengalaman berharga. Namun, siapa sangka bahwa salah satu dari mereka, Alwiansyah (22), akan menghadapi takdir tragis di tempat yang terlihat begitu damai.

Menurut kesaksian rekan-rekannya, Alwiansyah bersama dua santri lain, Nabil (17) dan Yasir (18), berinisiatif menikmati segarnya air bendungan sekitar pukul 12.15 WIB. Mereka berenang bersama selama kurang lebih 30 menit. Namun, ketika Nabil dan Yasir memutuskan untuk naik ke daratan, Alwiansyah tetap bertahan di air. Tak ada yang menyangka bahwa keputusan tersebut akan menjadi perpisahan terakhir mereka dengannya.

Detik-Detik Menghilangnya Alwiansyah

Setelah beberapa saat, Nabil dan Yasir menyadari bahwa Alwiansyah tidak terlihat di permukaan air. Mereka memanggil-manggil namanya, berharap rekannya muncul kembali. Namun, jawaban yang dinantikan tak pernah datang. Kepanikan mulai melanda. Dengan tergesa-gesa, mereka berlari ke pemukiman terdekat, meminta bantuan warga setempat.

Secepat mungkin, kabar ini sampai ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang. Tim SAR bersama BPBD Kota Padang, perangkat kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta ambulans dari Rumah Zakat segera dikerahkan ke lokasi. Dengan peralatan penyelamatan dan perahu karet, mereka melakukan penyisiran di sekitar bendungan yang cukup dalam.

Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa

Harapan untuk menemukan Alwiansyah dalam keadaan selamat akhirnya sirna. Setelah beberapa jam pencarian yang intensif, tubuhnya ditemukan tak jauh dari titik terakhir ia terlihat. Tim medis yang berada di lokasi segera melakukan pemeriksaan, namun tak ada tanda-tanda kehidupan. Statusnya dinyatakan ‘kode hitam’ – istilah yang digunakan dalam situasi darurat untuk korban yang telah meninggal dunia.

Jenazah Alwiansyah segera dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Siti Rahmah untuk proses lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Raut duka menyelimuti rekan-rekan sesama santri yang masih sulit mempercayai bahwa sahabat mereka telah pergi untuk selamanya.

Peringatan bagi Masyarakat

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Kelas A Padang, Hendri, menyampaikan imbauan tegas kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di area perairan. “Kami sangat menyarankan agar masyarakat tidak berenang di lokasi yang belum familiar atau yang tidak memiliki petugas keselamatan. Arus bawah air sering kali tak terduga dan bisa membahayakan siapa saja, termasuk perenang yang sudah berpengalaman,” ujar Hendri.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa kehati-hatian adalah hal utama saat beraktivitas di alam bebas. Bendungan yang tampak tenang bisa menyimpan bahaya yang tak terlihat. Kesadaran akan keselamatan harus selalu menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

(Mond)

#Padang #Peristiwa #SantriTewasTenggelam