Tragedi di Painan: Pria Tewas Diseret 700 Meter Setelah Gerebek Mobil Diduga Mesum
Polres Pesisir Selatan Tangkap RD Pelaku yang Seret Korban Hingga Tewas
D'On, Painan, Pesisir Selatan – Malam di Painan yang seharusnya tenang mendadak berubah menjadi momen tragis ketika seorang pemuda, DMM (21), meregang nyawa setelah ditabrak dan diseret sejauh 700 meter oleh sebuah mobil yang dikendarai RD (27). Insiden mengerikan ini terjadi pada Rabu (12/2) sekitar pukul 00.05 WIB dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga serta pertanyaan besar bagi masyarakat setempat.
Awal Mula: Kecurigaan yang Berujung Maut
Semua bermula dari kecurigaan DMM dan teman-temannya terhadap aktivitas mencurigakan yang terjadi di dalam sebuah mobil Honda Brio putih berpelat nomor BA 1161 GAA. Mobil tersebut terparkir di lokasi yang sepi, memicu dugaan bahwa sang pengemudi, RD, tengah melakukan perbuatan mesum. Tidak ingin tinggal diam, DMM bersama beberapa rekannya mendekati mobil tersebut untuk melakukan penggerebekan.
Namun, alih-alih mendapatkan klarifikasi atau konfrontasi biasa, situasi justru berubah menjadi momen yang penuh kepanikan. RD, yang diduga terkejut dan takut tertangkap basah, bereaksi di luar dugaan. Tanpa pikir panjang, ia menginjak gas mobilnya dan melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi dalam upaya melarikan diri.
Tragisnya, dalam kepanikan itu, RD justru menabrak DMM dan tanpa sadar menyeret tubuh pemuda tersebut sejauh 700 meter. Peristiwa ini berlangsung begitu cepat, sementara teman-teman korban hanya bisa menyaksikan dengan ngeri tanpa mampu menghentikan kejadian mengerikan itu.
Seretan Maut di Jalanan Malam
DMM, yang terjebak di bawah mobil, mengalami luka parah akibat gesekan dengan aspal. Tidak ada kesempatan baginya untuk melepaskan diri, sementara mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi. Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa mereka melihat sebuah benda terseret di bawah mobil, tetapi baru menyadari bahwa itu adalah tubuh manusia setelah kendaraan berhenti dan pelaku melarikan diri.
Saat akhirnya DMM terlepas dari kolong mobil, nyawanya tak lagi dapat diselamatkan. Tubuhnya mengalami luka fatal akibat benturan dan gesekan keras dengan aspal selama ratusan meter.
Pelarian dan Penangkapan RD
Pasca insiden, RD sempat melarikan diri dan berusaha menghindari kejaran polisi. Namun, tidak butuh waktu lama bagi aparat kepolisian untuk melacak keberadaannya. RD akhirnya ditangkap di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan. Kini, ia telah diamankan di kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolres Pesisir Selatan menyatakan bahwa RD dikenakan Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman penjara maksimal lima tahun.
Pertanyaan yang Belum Terjawab
Kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam mobil sebelum insiden terjadi? Apakah RD memang sedang melakukan tindakan asusila, atau ada faktor lain yang memicu kepanikannya? Dan yang paling penting, apakah insiden ini murni kecelakaan akibat kepanikan, atau ada unsur kesengajaan dalam tindakan RD?
Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini, sementara masyarakat Painan masih berduka dan bertanya-tanya bagaimana sebuah malam yang biasa bisa berubah menjadi tragedi yang begitu mengerikan.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa dalam situasi apa pun, kepanikan dan tindakan impulsif dapat berujung pada konsekuensi fatal. Nyawa seorang pemuda melayang, dan seorang pria kini harus menghadapi hukum atas perbuatannya.