Breaking News

Tragedi di Sungai Segati: Duka Seorang Ayah yang Kehilangan Istri dan Anak dalam Kecelakaan Maut

Amazeli Mendrova seorang korban selamat dari kecelakaan jatuhnya truk colt diesel ke dalam Sungai Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Foto: Dok. Istimewa

D'On, Pelalawan, Riau
– Pagi yang seharusnya menjadi awal hari yang biasa bagi Amazeli Mendrova berubah menjadi mimpi buruk yang tak pernah ia bayangkan. Ia kehilangan istrinya dalam kecelakaan truk yang mengangkut pekerja dan terjun ke Sungai Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Sabtu (22/2). Yang lebih memilukan, putra kecilnya yang baru berusia tujuh tahun hingga kini belum ditemukan.

Keningnya berkerut, wajahnya dipenuhi kecemasan, mata yang sembab akibat tangis yang tak kunjung reda. Amazeli berdiri di tepi sungai, menatap arus air yang seolah menyembunyikan separuh jiwanya yang hilang. Dengan suara bergetar, ia mengingat detik-detik sebelum kejadian tragis itu terjadi.

“Dari rumah, kami baik-baik saja. Tidak ada firasat buruk. Hingga saat di jembatan, tiba-tiba saja truk oleng dan langsung masuk ke dalam sungai,” ujarnya dengan lirih.

Ketika truk mulai tenggelam, kepanikan melanda. Air yang begitu cepat masuk membuat para penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan segala cara. Amazeli, dengan naluri bertahan hidup yang kuat, berhasil keluar dari kendaraan nahas itu. Namun, sayangnya, ia tak bisa menyelamatkan istri dan anaknya yang masih terjebak di dalam truk.

“Istri saya tadi pagi sudah ditemukan, tapi… dalam kondisi meninggal,” katanya dengan suara bergetar. “Tapi anak saya… dia masih belum ditemukan.”

Harapannya belum pupus. Setiap detik ia menunggu kabar baik, berharap tim penyelamat bisa menemukan buah hatinya. “Saya hanya ingin anak saya ditemukan secepatnya,” ujarnya lirih, menahan air mata yang kembali menggenang di pelupuk matanya.

Upaya Penyelamatan yang Masih Berlangsung

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di area PT NWR. Truk yang membawa 32 pekerja itu sedang dalam perjalanan menuju pasar ketika musibah terjadi. Hingga kini, dari total penumpang, sebanyak 17 orang dinyatakan selamat, enam orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya masih dalam pencarian.

Kapolda Riau, Irjen Pol. Mohammad Iqbal, menegaskan bahwa seluruh upaya penyelamatan dilakukan secara maksimal. “Tindakan penyelamatan adalah prioritas utama kami. Saya turun langsung memimpin pencarian dan dua korban sudah ditemukan hari ini,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa para korban selamat saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di klinik terdekat untuk pemulihan. “Kami berharap semua korban yang masih hilang bisa segera ditemukan. Tim gabungan akan terus bekerja tanpa henti hingga misi ini selesai,” tegasnya.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Amazeli bukan satu-satunya yang kehilangan orang tercinta dalam insiden ini. Di berbagai sudut desa, tangis dan ratapan keluarga yang kehilangan anggota keluarganya terdengar pilu. Mereka hanya bisa berharap dan berdoa agar tim penyelamat segera menemukan orang-orang tercinta mereka, baik dalam keadaan selamat maupun untuk diberikan pemakaman yang layak.

Matahari mulai condong ke barat, namun Amazeli tetap berdiri di tepian sungai. Matanya menatap kosong ke aliran air yang terus bergerak, seolah berharap keajaiban terjadi—bahwa anaknya akan kembali, bahwa keluarganya akan utuh lagi. Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa takdir telah berbicara. Yang tersisa kini hanyalah doa dan kenangan.

(Mond)

#Peristiwa #TrukMasukSungai #Riau