Breaking News

Tragis! Kakek 71 Tahun di Agam Meninggal Dunia Usai Dirampok dan Dipukul dengan Balok Kayu

Ilustrasi 

D'On, Agam, Sumatera Barat
– Duka mendalam menyelimuti keluarga dan warga sekitar Lundang, Kabupaten Agam, setelah seorang kakek berusia 71 tahun, korban perampokan keji, akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Jumat (7/2/2025) di Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi. Peristiwa tragis ini bermula dari aksi brutal seorang pelaku yang tega menganiaya korban hingga mengalami luka parah.

Malam Mencekam di Lundang

Sabtu malam (1/2/2025) menjadi malam yang tak terlupakan bagi warga Lundang. Saat kebanyakan orang bersiap beristirahat, sebuah kejadian mengerikan terjadi di salah satu rumah di wilayah tersebut. RR (40), pria yang kini menjadi tersangka utama, diduga telah merencanakan aksi perampokan ini dengan keji.

Dengan membawa sebilah balok kayu, RR memasuki rumah korban yang tinggal seorang diri. Diduga korban sempat menyadari kehadiran pelaku dan berusaha melawan, tetapi RR bertindak cepat. Tanpa ampun, dia mengayunkan balok tersebut ke kepala korban dengan keras, membuat sang kakek tersungkur tak berdaya.

Tak puas hanya melukai, pelaku lalu menggasak sepeda motor korban, mengambil ponselnya, serta membawa kabur sejumlah uang tunai yang belum diketahui jumlah pastinya. Setelah memastikan tidak ada yang melihatnya, RR melarikan diri dalam kegelapan malam, meninggalkan korban dalam kondisi sekarat.

Ditemukan Tak Berdaya di Pagi Hari

Minggu pagi (2/2/2025), seorang tetangga yang kebetulan melewati rumah korban curiga karena rumah tampak sepi dan pintunya terbuka sebagian. Ketika ia masuk, pemandangan mengenaskan pun tersaji. Kakek malang itu tergeletak di lantai dengan luka parah di kepala, tubuhnya dingin, dan napasnya tersengal-sengal.

Warga segera berbondong-bondong datang, sebagian mencoba memberi pertolongan, sementara yang lain langsung menghubungi pihak berwenang. Tim medis dan aparat kepolisian segera tiba di lokasi, dan korban segera dilarikan ke RSAM Bukittinggi dalam kondisi kritis.

Perjuangan Hidup yang Berakhir Pilu

Di rumah sakit, tim medis berusaha keras menyelamatkan nyawa korban. Namun, pukulan balok yang mengenai kepala telah menyebabkan cedera serius pada otaknya. Selama lima hari, ia berjuang di ranjang rumah sakit, tetapi takdir berkata lain. Pada Jumat (7/2/2025), sang kakek mengembuskan napas terakhirnya, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat yang mengenalnya.

Pelarian Berakhir di Kampar, Riau

Sementara korban berjuang di rumah sakit, polisi tak tinggal diam. Berbekal informasi dari saksi dan bukti yang dikumpulkan di lokasi kejadian, penyelidikan dilakukan secara intensif. Jejak RR akhirnya terlacak di Kabupaten Kampar, Riau.

Tim gabungan dari kepolisian Agam dan Kampar pun bergerak cepat. Pada Selasa malam (4/2/2025), hanya tiga hari setelah kejadian, RR berhasil ditangkap tanpa perlawanan berarti. Ia langsung dibawa kembali ke Agam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolres Agam dalam keterangannya menegaskan bahwa pelaku akan dijerat dengan pasal berlapis terkait pembunuhan dan perampokan dengan kekerasan. "Kami akan memastikan bahwa pelaku menerima hukuman yang setimpal atas tindakan keji yang dilakukannya," tegasnya.

Duka dan Kemarahan Warga

Kematian sang kakek membawa duka mendalam bagi masyarakat Lundang. Para tetangga mengenalnya sebagai sosok yang ramah, dermawan, dan penuh semangat meski sudah lanjut usia.

“Kami sangat terpukul. Beliau orang baik, tidak pernah mencari masalah dengan siapa pun. Kenapa harus mengalami nasib sekejam ini?” ungkap salah satu warga dengan mata berkaca-kaca.

Kemarahan pun turut menyelimuti warga. Mereka berharap aparat penegak hukum memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku agar kejadian serupa tak terulang lagi.

Kasus perampokan berdarah ini menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Keberhasilan polisi menangkap pelaku patut diapresiasi, tetapi yang lebih penting adalah upaya pencegahan agar kejadian serupa tak lagi merenggut nyawa orang-orang tak berdosa.

Kini, sang kakek telah pergi untuk selamanya. Namun, keadilan untuknya belum selesai. Warga berharap hukum ditegakkan dengan tegas, agar ketenangan yang direnggut oleh kekejaman bisa kembali pulih.

(Mond)

#Kriminal #Perampokan