Viral Kuli-Kuli di Jambi Ditendang Saat Manggul Karung, Pelaku Berdalih Bercanda: Polisi Turun Tangan
Viral Video Kuli Panggul di Jambi Ditendang Mandor, Polisi Langsung Bertindak-Foto: Istimewa
D'On, Jambi – Dunia maya dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria menendang kuli panggul yang tengah mengangkut karung di sebuah gudang pakan ternak di Jambi. Aksi itu, yang terekam jelas dalam video singkat, memperlihatkan pria berkaos hitam melayangkan tendangan dengan gaya bak seorang ahli bela diri. Tendangan itu mengenai karung yang sedang dipanggul, membuat si kuli terdorong ke depan dan nyaris terjatuh.
Video tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial dan menuai reaksi keras dari warganet. Banyak yang menganggap tindakan itu sebagai bentuk pelecehan terhadap pekerja kasar yang bekerja keras demi menghidupi keluarganya. Namun, ada pula yang bertanya-tanya apakah benar kejadian itu merupakan kekerasan atau hanya candaan di antara rekan kerja.
Polisi Bertindak, Identitas Pelaku Terungkap
Menyikapi viralnya video tersebut, aparat kepolisian dari Polda Jambi segera bergerak. Tim Resmob Ditreskrimum Polda Jambi melakukan penyelidikan dengan memeriksa para kuli yang terekam dalam video. Brigadir Sandi Wibowo, anggota piket Resmob Ditreskrimum Polda Jambi, mengatakan bahwa pihaknya langsung menelusuri identitas para pelaku dan korban.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pria yang menendang kuli panggul dalam video itu bernama Eka Putra. Berbeda dengan spekulasi awal yang menyebutkan bahwa ia adalah seorang mandor, ternyata Eka hanyalah seorang sopir sekaligus kuli yang bekerja di gudang tersebut. Korban dari aksi tendangan tersebut adalah dua kuli bernama Indra dan Ismail.
“Kami telah mengonfirmasi siapa saja yang ada dalam video itu dan apa peran mereka. Setelah pemanggilan dan pemeriksaan, kami dapat memastikan bahwa pria yang menendang bukanlah mandor, melainkan seorang kuli yang juga bertugas sebagai sopir,” ujar Brigadir Sandi Wibowo kepada wartawan.
Pengakuan Pelaku dan Sikap Korban
Setelah diperiksa oleh pihak kepolisian, Eka Putra akhirnya memberikan klarifikasi. Ia mengakui perbuatannya namun menegaskan bahwa hal itu bukan tindakan kekerasan, melainkan hanya candaan antar pekerja. Menurut Eka, kebiasaan bercanda seperti itu sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka di gudang untuk mengusir rasa lelah.
“Ini hanya candaan biasa, kami memang sering bercanda seperti itu untuk melepas penat saat bekerja. Tidak ada maksud jahat atau kekerasan,” ujar Eka saat diperiksa di Polda Jambi.
Indra dan Ismail, dua kuli yang terkena dampak dari tendangan Eka, juga mengonfirmasi hal yang sama. Mereka mengaku tidak merasa tersinggung atau keberatan dengan aksi Eka.
“Memang sudah biasa seperti itu di gudang. Kami sudah saling kenal lama, jadi tidak ada masalah. Saya tidak merasa sakit hati,” ujar Indra, salah satu korban.
Para kuli yang terlibat dalam insiden ini juga mengungkapkan bahwa mereka tidak menyadari jika kejadian itu direkam dan akan menjadi viral di media sosial.
“Kami tidak tahu siapa yang merekam. Tiba-tiba saja videonya beredar luas di internet,” tambah Ismail.
Permintaan Maaf dan Pernyataan Polisi
Meskipun para korban tidak mempermasalahkan tindakan Eka, polisi tetap memberikan peringatan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Eka sendiri akhirnya meminta maaf secara terbuka kepada rekan-rekannya dan masyarakat luas.
“Saya meminta maaf kepada teman-teman saya yang sudah saya tendang, juga kepada masyarakat yang mungkin tidak nyaman melihat video itu. Saya juga berterima kasih kepada kepolisian yang telah memberi teguran sehingga saya bisa lebih berhati-hati dalam bertindak,” ujar Eka.
Selain itu, Eka mengaku baru mengetahui tentang viralnya video tersebut setelah beberapa hari berlalu. Ia juga tidak mengetahui siapa yang merekam dan menyebarkan video itu.
Polisi menegaskan bahwa kejadian ini tidak akan berlanjut ke ranah hukum karena tidak ada laporan dari pihak yang merasa dirugikan. Namun, peringatan telah diberikan kepada seluruh pekerja di gudang tersebut agar lebih menjaga etika dalam bercanda dan menghindari tindakan yang bisa disalahartikan sebagai kekerasan.
“Pak Indra dan Pak Ismail sudah menerima permintaan maaf dan tidak menuntut proses hukum lebih lanjut. Begitu juga dengan Pak Eka yang berjanji tidak akan mengulangi tindakan serupa di masa mendatang,” kata Brigadir Sandi.
Pelajaran dari Kejadian Viral Ini
Insiden ini menjadi bukti betapa cepatnya sebuah peristiwa bisa viral dan menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Apa yang dianggap sebagai candaan oleh sebagian orang, bisa dilihat sebagai tindakan tidak pantas oleh orang lain. Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa setiap tindakan, terutama yang direkam dan dibagikan di dunia maya, bisa berujung pada konsekuensi yang tidak terduga.
Dengan adanya insiden ini, diharapkan para pekerja dapat lebih bijak dalam berinteraksi, dan masyarakat lebih cermat dalam menilai sebuah video viral sebelum menarik kesimpulan. Sebuah candaan mungkin tidak selalu diterima dengan cara yang sama oleh semua orang, terutama ketika sudah tersebar luas di internet.
(Mond)
#Viral #KuliPanggul