Wabup Bogor Murka, Minta Kades Penghina Nasi Kotak Ditangkap dan Dibina
Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade.
D'On, Bogor – Sebuah peristiwa yang menghebohkan jagat media sosial kembali terjadi, kali ini melibatkan Kepala Desa Gunung Menyang, Wiwin Komalasari. Dalam sebuah video yang viral, Wiwin terdengar mencemooh nasi kotak yang diberikan panitia seusai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Rudy Susmanto-Ade Ruhandi, pada Kamis (20/2).
Video yang beredar luas itu menimbulkan reaksi keras dari masyarakat dan para pejabat daerah, termasuk Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi atau yang akrab disapa Jaro Ade. Dengan nada tegas, Jaro Ade langsung memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, untuk segera menindak Wiwin melalui pembinaan yang ketat.
“Kita punya tanggung jawab dalam melakukan pembinaan terhadap aparatur pemerintahan. Saya perintahkan kepada Sekda untuk segera menangkap dan menindaklanjuti ini ke Pak Camat agar dilakukan pembinaan,” ujar Jaro Ade dalam pernyataannya, Senin (24/2).
Seruan Pembinaan dan Pengawasan Ketat bagi Kepala Desa
Jaro Ade tak berhenti pada sekadar reaksi emosional. Ia menginstruksikan kepada seluruh camat di Kabupaten Bogor untuk memperketat pengawasan serta melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap kepala desa di wilayahnya.
“Para camat harus aktif mengonsolidasikan dan membina para kepala desa agar tidak ada lagi oknum yang bertindak di luar batas. Baik dalam bersikap di media sosial maupun dalam tindakan nyata yang tidak perlu,” lanjutnya dengan nada serius.
Menurutnya, kepala desa sebagai pemimpin di tingkat desa harus mampu menjaga sikap dan perilaku mereka di hadapan publik. Kejadian ini, menurut Jaro Ade, mencerminkan betapa pentingnya pembinaan bagi aparatur desa agar mereka selalu mengedepankan profesionalisme dan sikap yang mencerminkan seorang pemimpin.
Tanggung Jawab Pejabat Publik untuk Masyarakat
Lebih lanjut, Jaro Ade menegaskan bahwa setiap pejabat publik harus hadir untuk memberikan solusi dan pelayanan kepada masyarakat. Ia menyoroti pentingnya kehadiran pejabat di tengah warga untuk memastikan kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas utama.
“Pejabat publik itu ada untuk melayani, bukan malah mencemooh atau bertindak tidak pantas di ruang publik. Mereka harus hadir dengan tujuan yang jelas, yakni melayani masyarakat,” tandasnya.
Kronologi Video Viral yang Menuai Kecaman
Kasus ini bermula saat Wiwin Komalasari menghadiri pidato perdana Bupati Bogor Rudy Susmanto pada 20 Februari. Usai acara, panitia memberikan nasi kotak kepada para tamu yang hadir. Dalam video yang direkam oleh Wiwin sendiri, ia terdengar mengolok-olok nasi kotak tersebut.
“Assalamualaikum, ini baru kali ini saya apa? Bawa berkat. Ini bawa berkat gak?” ujarnya sambil mengarahkan kamera ke seorang perempuan di sampingnya yang juga diduga sebagai kepala desa.
Perempuan yang ditanya pun menjawab dengan nada bercanda, “Gak ah, sudah kenyang.”
Tak berhenti di situ, Wiwin kembali tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Aduh seumur-umur, aduh mau lihat enggak nih bawa berkat jomet-jomet,” ucapnya, merujuk pada nasi kotak yang dibawanya.
Video ini sontak menuai kecaman dari berbagai pihak. Warganet menilai tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakhormatan terhadap makanan dan penyelenggara acara. Tak sedikit pula yang mengecam sikap kepala desa tersebut yang dinilai tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik.
Respons Publik dan Implikasi bagi Wiwin Komalasari
Seiring dengan viralnya video ini, warganet ramai-ramai mengecam sikap Wiwin yang dinilai arogan dan merendahkan makanan yang telah disediakan dengan baik oleh panitia. Banyak yang berpendapat bahwa sebagai seorang kepala desa, seharusnya Wiwin memberikan contoh yang baik bagi warganya.
Bahkan, beberapa pihak menilai tindakan Wiwin bisa berimplikasi serius terhadap jabatannya sebagai kepala desa. Jika terbukti bersalah dan dinilai mencoreng citra pejabat publik, bukan tidak mungkin sanksi tegas akan dijatuhkan kepadanya.
Kini, semua mata tertuju pada langkah yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menangani kasus ini. Apakah Wiwin akan mendapatkan sanksi lebih lanjut, ataukah pembinaan yang dilakukan cukup untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadapnya? Yang jelas, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi para pejabat publik agar lebih berhati-hati dalam bertindak, terutama di era digital yang membuat segalanya mudah tersebar dan mendapat sorotan luas.
(Mond)
#Viral #NasiKotak #WiwinKomalasari