Breaking News

Akses Jalan Nasional Padang-Painan Kembali Normal Setelah Terputus Akibat Banjir Selama 6 Jam

Arus kendaraan kembali melintas di ruas jalan nasional Kecamatan Koto XI Tarusan pada Kamis (6/3) pukul 00.30 WIB. (Humas Polres)


D'On, Pesisir Selatan
Setelah sempat terputus akibat banjir yang melanda kawasan Nagari Duku dan Duku Utara di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), akses jalan nasional Padang-Painan kini telah kembali normal. Banjir yang terjadi sejak Rabu (5/3) pukul 18.00 WIB hingga Kamis (6/3) dini hari pukul 00.30 WIB sempat membuat jalur utama ini tidak bisa dilalui kendaraan selama sekitar enam jam.

Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir Hingga Satu Meter

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Yuskardi, menjelaskan bahwa banjir ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu pagi hingga malam hari. Akibatnya, Sungai Batang Tarusan yang berada di pinggir jalan nasional meluap dan menggenangi dua titik jalan utama dengan ketinggian air yang mencapai 100 cm.

“Kondisi ini membuat kendaraan tidak bisa melintas, baik dari arah Padang maupun dari Painan. Genangan air cukup tinggi, sehingga sangat berisiko bagi pengendara yang mencoba menerobosnya,” ujar Yuskardi saat dihubungi pada Kamis (6/3).

Menurutnya, selain jalan nasional yang terendam, puluhan rumah di Nagari Duku, Duku Utara, serta Kenagarian Setara Nanggalo juga ikut terdampak banjir. Beruntung, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau warga yang harus dievakuasi ke tempat pengungsian.

Upaya Cepat Tangani Banjir dan Kendala di Lapangan

Begitu mendapat laporan mengenai banjir yang melumpuhkan jalur transportasi ini, BPBD Pessel segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati Pessel, Risnaldi Ibrahim, yang langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan.

“Kami melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Pessel agar alat berat disiagakan. Selain itu, aparat kepolisian dan TNI juga turut membantu dalam penanganan situasi di lapangan,” jelas Yuskardi.

Salah satu tantangan utama dalam proses pemulihan jalur ini adalah adanya beberapa pohon tumbang yang ikut menghambat arus lalu lintas. Tim gabungan segera bergerak untuk menyingkirkan pohon-pohon tersebut agar kendaraan bisa kembali melintas.

Seiring dengan meredanya hujan pada pukul 21.00 WIB, air di ruas jalan yang tergenang mulai berangsur surut. Pada pukul 00.30 WIB, kendaraan sudah dapat melintas kembali dengan sistem buka tutup. Aktivitas warga pun mulai kembali normal.

Potensi Banjir Berulang dan Imbauan Kewaspadaan

Yuskardi mengungkapkan bahwa dua titik ruas jalan nasional yang terdampak banjir ini memang memiliki posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan permukiman warga di sekitarnya. Kondisi geografis ini menyebabkan area tersebut cepat tergenang setiap kali hujan deras mengguyur dalam waktu lama.

“Setiap hujan lebat turun dalam durasi panjang, hampir bisa dipastikan air akan menggenangi ruas jalan ini. Oleh karena itu, diperlukan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini, baik dengan peninggian badan jalan maupun peningkatan sistem drainase,” jelasnya.

Meskipun kondisi telah kembali normal, pihak BPBD tetap mengimbau masyarakat agar selalu waspada, mengingat cuaca yang masih berpotensi hujan.

“Kami mengingatkan warga agar tetap berhati-hati, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor. Cuaca saat ini sangat tidak menentu. Dalam hitungan jam, kondisi bisa berubah dari cerah menjadi hujan deras yang disertai badai,” tambahnya.

Dengan curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dan segera melaporkan jika terjadi situasi darurat.

(Mond)

#Infrastruktur #JalanNasional #PesisirSelatan #Banjir #SumateraBarat