Amukan Ormas Laskar Merah Putih di Kantor Dinas Kesehatan Bekasi Berujung Penangkapan: Arogansi Ormas yang Tak Terkendali
5 Anggota ormas yang marah-marah di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi ditangkap dan ditahan. Foto: Polres Bekasi
D'On, Bekasi – Sebuah aksi premanisme kembali mencoreng citra organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia. Lima anggota Laskar Merah Putih (LMP) mengamuk di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, menunjukkan aksi tidak terpuji yang memicu kemarahan publik. Tidak hanya berbuat onar, mereka juga merusak ketertiban di dalam kantor pemerintahan. Kini, kelima pelaku telah ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian.
Kronologi Amukan Ormas di Kantor Dinkes
Insiden memalukan ini terjadi pada Selasa, 18 Maret 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Sejumlah anggota Laskar Merah Putih mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dengan dalih ingin menemui Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes). Namun, saat tiba di lokasi, mereka diberitahu bahwa pejabat yang mereka cari sedang menghadiri rapat di luar kantor.
Bukannya memahami situasi, para anggota ormas ini justru bereaksi dengan cara yang tidak pantas. Mereka meluapkan kemarahan secara brutal mengotori lantai dengan alas kaki yang berdebu tanah merah, membuang sampah dari tong sampah ke lantai, hingga menyiramkan air pembuangan AC dari galon ke lantai depan pintu lobi kantor. Tak hanya itu, salah satu dari mereka terekam kamera CCTV dengan sikap arogan, meledek dan berbicara dengan nada menghina kepada pegawai yang sedang bertugas.
Tindakan Cepat Polisi: Lima Anggota Ormas Ditangkap
Perilaku tidak pantas ini tidak berlangsung lama tanpa konsekuensi. Video aksi mereka yang tersebar di media sosial segera viral dan menuai kecaman luas dari masyarakat. Publik menilai tindakan tersebut sebagai bentuk premanisme yang tidak bisa ditoleransi, apalagi dilakukan di dalam kantor pemerintahan.
Polres Metro Bekasi bergerak cepat setelah menerima dua laporan polisi terkait insiden tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengonfirmasi bahwa lima anggota ormas LMP telah diamankan dan kini telah berstatus tersangka.
"Sudah ada lima orang yang kami amankan," ujar Kompol Onkoseno saat dikonfirmasi, Minggu (23/3).
Kelima tersangka yang ditahan berinisial AK, AS, R, I, dan YM, semuanya merupakan laki-laki. Sementara itu, seorang perempuan yang turut muncul dalam video masih berstatus saksi.
"Penyelidikan masih terus berjalan. Soal motif tindakan mereka, masih kami dalami," tambahnya.
Permintaan Maaf yang Terlambat
Menyadari bahwa tindakan mereka telah memicu kemarahan publik dan menarik perhatian aparat penegak hukum, para anggota ormas ini akhirnya muncul dan menyampaikan permintaan maaf. Namun, bagi banyak orang, permintaan maaf ini dianggap tidak tulus, terutama setelah mereka melakukan aksi perusakan dan pelecehan terhadap pegawai pemerintahan yang sedang bekerja.
“Meminta maaf itu mudah, tapi bagaimana dengan dampak dari tindakan mereka? Pegawai yang bekerja di kantor itu tentu merasa terintimidasi. Perilaku seperti ini seharusnya tidak dibiarkan begitu saja,” ujar seorang warga yang mengikuti perkembangan kasus ini di media sosial.
Citra Buruk Ormas yang Kerap Bertindak Arogan
Kejadian ini semakin memperburuk citra ormas yang sering kali bertindak sewenang-wenang dan menganggap diri mereka kebal hukum. Banyak pihak menilai bahwa ormas seperti ini justru lebih sering menjadi biang kerok ketimbang menjalankan fungsi sosial yang seharusnya mereka emban.
“Kami lelah dengan ormas-ormas yang kerjaannya cuma bikin onar. Jika mereka memang punya urusan dengan pemerintah, kenapa tidak diselesaikan dengan cara yang benar? Kenapa harus dengan intimidasi?” ujar seorang netizen yang mengomentari kasus ini di media sosial.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bahwa tidak ada seorang pun yang berada di atas hukum, termasuk anggota ormas sekalipun. Kepolisian diharapkan dapat menindak tegas, bukan hanya terhadap lima tersangka yang sudah diamankan, tetapi juga terhadap kelompok-kelompok serupa yang sering bertindak semena-mena.
Kini, masyarakat menunggu bagaimana kelanjutan kasus ini. Apakah kelima anggota ormas ini akan mendapatkan hukuman setimpal, ataukah mereka akan kembali lolos dengan sekadar permintaan maaf? Yang jelas, publik tidak ingin melihat aksi premanisme seperti ini terulang kembali.
(Mond)
#Kriminal #OrmasArogan #Viral #LaskarMerahPutih