Breaking News

Bahaya Kurang Seks: Stres, Depresi, hingga Risiko Kematian

Bahaya kurang seks tidak hanya berdampak pada kehidupan emosional, tetapi juga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan termasuk potensi kematian. (News Medical/DOK)

Dirgantaraonline
- Seks bukan sekadar aktivitas fisik untuk mendapatkan kepuasan, tetapi juga memiliki peran penting dalam kesehatan fisik dan mental seseorang. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas seksual dapat berdampak negatif pada tubuh dan pikiran, bahkan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius. Dari stres kronis hingga risiko kematian yang lebih tinggi, berikut adalah beberapa dampak berbahaya dari kurangnya kehidupan seks yang sehat.

1. Stres dan Kecemasan yang Meningkat

Seks membantu tubuh melepaskan hormon endorfin dan oksitosin, yang berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia. Tanpa aktivitas seksual yang cukup, kadar hormon stres seperti kortisol bisa meningkat. Akibatnya, seseorang menjadi lebih mudah cemas, sulit rileks, dan sering mengalami ketegangan emosional.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang jarang atau tidak berhubungan seks memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang aktif secara seksual. Kurangnya keintiman juga bisa menyebabkan ketidakpuasan dalam hubungan, yang pada akhirnya memperburuk tekanan emosional.

2. Depresi dan Gangguan Mental

Kurangnya seks tidak hanya meningkatkan stres, tetapi juga berkontribusi terhadap depresi. Aktivitas seksual membantu menyeimbangkan neurotransmiter di otak seperti serotonin dan dopamin, yang berperan dalam menjaga suasana hati tetap stabil.

Ketika seseorang tidak mendapatkan kepuasan seksual yang cukup, ketidakseimbangan kimia di otak dapat terjadi, meningkatkan risiko depresi. Bahkan, beberapa studi menemukan bahwa individu yang jarang berhubungan seks cenderung mengalami perasaan kesepian, rendah diri, dan kehilangan motivasi hidup.

3. Gangguan Tidur dan Insomnia

Seks tidak hanya melelahkan secara fisik, tetapi juga membantu tubuh rileks dan mempersiapkan diri untuk tidur. Oksitosin dan prolaktin yang dilepaskan setelah orgasme berperan dalam menciptakan rasa kantuk dan kenyamanan.

Ketika seseorang kurang berhubungan seks, hormon-hormon tersebut tidak dilepaskan dalam jumlah yang cukup, sehingga mengganggu pola tidur. Insomnia atau gangguan tidur jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan kognitif.

4. Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif secara seksual memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan mereka yang tidak. Seks yang teratur dapat meningkatkan produksi antibodi seperti imunoglobulin A (IgA), yang berperan dalam melawan virus dan bakteri.

Sebaliknya, kurangnya seks dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, flu, dan penyakit lainnya. Ini terutama menjadi perhatian bagi orang yang sudah memiliki sistem imun yang lemah, seperti penderita penyakit autoimun atau lansia.

5. Risiko Penyakit Jantung yang Lebih Tinggi

Seks adalah aktivitas fisik yang membantu menjaga kesehatan jantung. Saat berhubungan seks, detak jantung meningkat, melancarkan peredaran darah, dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

Studi menunjukkan bahwa pria yang jarang berhubungan seks memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang aktif secara seksual. Kurangnya aktivitas seksual juga berkaitan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah tinggi, dua faktor utama penyebab penyakit kardiovaskular.

6. Menurunnya Fungsi Otak dan Risiko Demensia

Seks bukan hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga untuk otak. Aktivitas seksual yang teratur dapat meningkatkan kinerja kognitif, daya ingat, dan fungsi otak secara keseluruhan.

Kurangnya seks dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia dan penurunan fungsi otak lebih cepat seiring bertambahnya usia. Sebuah penelitian menemukan bahwa individu yang aktif secara seksual memiliki kapasitas memori dan kemampuan berpikir yang lebih tajam dibandingkan mereka yang jarang atau tidak berhubungan seks.

7. Penuaan Dini dan Penurunan Vitalitas

Hormon yang dilepaskan saat berhubungan seks, seperti estrogen dan testosteron, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, dan energi tubuh.

Kurangnya seks dapat mempercepat penuaan dini karena kadar hormon-hormon ini menurun, menyebabkan kulit lebih mudah keriput, rambut lebih cepat rontok, dan tubuh terasa lebih cepat lelah. Pada pria, rendahnya frekuensi seks juga dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron yang berujung pada menurunnya massa otot dan vitalitas.

8. Peningkatan Risiko Kematian Dini

Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa pria yang jarang mengalami orgasme memiliki risiko kematian dini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan mereka yang sering berhubungan seks. Hal ini menunjukkan bahwa seks bukan hanya soal kesenangan, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan dan umur panjang.

Kurangnya seks bisa menjadi indikator dari berbagai masalah kesehatan yang lebih besar, seperti tekanan darah tinggi, stres kronis, dan penyakit jantung—semuanya berkontribusi terhadap peningkatan risiko kematian lebih cepat.

Kesimpulan: Seks adalah Bagian Penting dari Kesehatan

Seks bukan sekadar aktivitas fisik atau emosional, tetapi juga bagian penting dari gaya hidup sehat. Kurangnya aktivitas seksual dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, fisik, dan bahkan meningkatkan risiko kematian dini.

Bagi mereka yang tidak bisa atau memilih untuk tidak berhubungan seks, ada beberapa cara untuk mengurangi dampak negatif ini, seperti olahraga teratur, meditasi, menjaga hubungan sosial yang erat, dan mencari cara lain untuk melepaskan stres. Namun, jika kurangnya seks disebabkan oleh masalah kesehatan atau psikologis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Menjaga kehidupan seks yang sehat bukan hanya tentang kesenangan, tetapi juga investasi dalam kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.

(***)

#Gayahidup #Lifestyle #BahayaKurangSeks