Banjir dan Longsor Isolasi Nagari Koto Lamo, Warga Bergotong Royong di Tengah Ancaman Hujan Susulan
Hujan deras mengakibatkan banjir dan longsor melanda Nagari Koto Tuo, Kapur IX, Limapuluh Kota, pada Sabtu (1/3). (Dok: Humas Polsek Kapur IX) |
D'On, Limapuluh Kota – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu (1/3) membawa bencana bagi Nagari Koto Lamo, Kecamatan Kapur IX. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir besar dan serangkaian longsor yang melumpuhkan akses utama ke wilayah tersebut, membuat masyarakat terisolir.
Situasi ini semakin diperparah dengan tingginya debit air yang belum sepenuhnya surut saat laporan pertama diterima. Kapolsek Kapur IX, AKP Yusmedi, mengonfirmasi bahwa meskipun cuaca mulai cerah, air masih menggenangi beberapa titik.
“Informasi dari Wali Nagari dan personel di lapangan menyebutkan bahwa debit air masih bertahan. Saat ini, kondisi cuaca mulai cerah, dan air perlahan surut. Kami berharap tidak ada hujan susulan yang bisa memperburuk keadaan,” ujar Iptu Yusmedi.
Longsor Memutus Akses, Warga Terpaksa Bergotong Royong
Selain banjir, longsor di beberapa titik di Nagari Koto Lamo semakin memperparah kondisi. Material longsor dalam jumlah besar menutupi jalan, membuat akses menuju wilayah tersebut benar-benar terputus. Warga yang terjebak di dalam desa harus berjuang sendiri untuk menyingkirkan material tanah dan batu yang menutup jalan.
Sebagian masyarakat berinisiatif bergotong royong membuka jalan dengan peralatan seadanya. Namun, upaya ini terhambat oleh longsor dalam skala besar yang membutuhkan alat berat.
“Akses jalan masyarakat terputus. Kami telah berkoordinasi dengan Kalaksa BPBD untuk segera mengirimkan alat berat guna membersihkan jalur yang tertutup longsor,” lanjut Iptu Yusmedi.
Lambe dan Palolan Terendam, Jembatan Besi Tak Lagi Tampak
Kondisi paling parah terjadi di daerah Lambe, di mana banjir telah masuk ke Masjid Hj. Roslaini, dengan ketinggian air mencapai mata kaki. Sementara itu, genangan air di jalan mencapai sekitar dua meter, menyulitkan warga untuk beraktivitas.
Di Palolan, jembatan besi yang biasanya menjadi jalur penghubung penting kini tak lagi terlihat, sepenuhnya tenggelam oleh luapan air. Arus deras dari Batang Kapur yang meluap menutupi seluruh permukaan jembatan, membuat warga tak dapat melintasi area tersebut.
Namun, harapan mulai muncul seiring dengan membaiknya cuaca. Perlahan, air mulai surut, meski warga masih waspada terhadap kemungkinan hujan susulan yang bisa kembali meningkatkan debit air.
Nagari Galugua Lumpuh Total: Listrik Padam, Komunikasi Terputus
Sementara itu, di Nagari Galugua, situasi tak kalah mencekam. Selama tiga hari terakhir, masyarakat hidup dalam kondisi tanpa listrik dan sinyal komunikasi akibat jaringan kabel listrik tertimpa pohon tumbang.
Upaya pemulihan terkendala oleh akses jalan yang tertutup longsor. Tim PLN yang berusaha memperbaiki jaringan mengalami kesulitan mencapai lokasi karena jalur utama yang tak bisa dilalui kendaraan.
“Petugas PLN menghadapi kendala besar untuk sampai ke lokasi karena longsor di beberapa titik yang belum bisa dibersihkan,” jelas seorang petugas di lapangan.
BPBD: Wilayah Ini Memang Rawan Bencana
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, membenarkan bahwa hujan deras pada Sabtu pagi telah menyebabkan banjir besar akibat luapan Sungai Batang Kapur.
“Air mulai naik ke rumah warga sejak pukul 09.00 WIB. Banjir ini terjadi karena curah hujan yang tinggi dan meluapnya Batang Kapur,” ujar Rahmadinol.
Ia juga menegaskan bahwa Nagari Koto Lamo memang termasuk dalam daerah rawan bencana di Kabupaten Limapuluh Kota, terutama ketika hujan deras turun dalam waktu lama.
Saat ini, BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat terus berupaya melakukan evakuasi dan penanganan darurat untuk mengatasi dampak bencana. Masyarakat berharap bantuan alat berat dan logistik segera tiba agar akses ke wilayah mereka dapat kembali normal.
Meski air mulai surut dan cuaca membaik, ancaman longsor susulan masih membayangi. Warga tetap bersiaga, sementara tim gabungan terus berupaya menormalkan kondisi di wilayah terdampak.
(Mond)
#Peristiwa #Longsor #SumateraBarat #LimapuluhKota