Breaking News

Banjir Parah di Pekanbaru: Ribuan Warga Dievakuasi, Kedalaman Air Capai 2 Meter

Personel Polda Riau mengevakuasi warga yang menjadi korban banjir di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (6/3/2025)

D'On, Pekanbaru, Riau
– Ribuan warga Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, terpaksa mengungsi setelah banjir besar melanda wilayah mereka. Hingga Kamis (6/3/2025), ketinggian air yang berasal dari luapan Sungai Siak sudah melebihi dua meter, menenggelamkan rumah-rumah dan memutus akses jalan utama.

Banjir yang telah berlangsung selama lima hari ini menyebabkan kepanikan di kalangan warga. Banyak dari mereka terjebak di lantai dua rumah, sementara yang lain bertahan di atap sambil menunggu pertolongan datang. Dalam kondisi darurat seperti ini, tim evakuasi bekerja tanpa kenal lelah untuk memastikan keselamatan semua warga.

Evakuasi Dramatis di Tengah Derasnya Arus Banjir

Proses evakuasi warga yang terdampak banjir Rumbai dipimpin langsung oleh Wakapolda Riau, Brigjen Andrianto Jossy Kusumo. Dengan menggunakan perahu karet, tim penyelamat menembus arus deras untuk mencapai rumah-rumah yang masih terendam.

Beberapa warga yang berhasil dievakuasi tampak lemas dan kedinginan. Seorang ibu muda, Yuni (34), menggendong bayinya yang baru berusia enam bulan dengan wajah cemas. “Air naik begitu cepat, kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang. Yang terpenting sekarang selamat dulu,” ujarnya sambil mengusap kepala anaknya.

Di sudut lain, seorang lansia berusia 72 tahun, Pak Hamid, harus dibantu oleh beberapa petugas karena kondisi kesehatannya yang melemah akibat banjir. “Saya sudah tinggal di sini puluhan tahun, tapi belum pernah banjir separah ini. Semua barang habis, tak ada yang tersisa,” katanya lirih.

Meskipun medan cukup sulit, evakuasi yang berlangsung sejak pagi hari berjalan lancar. Petugas kepolisian, TNI, dan relawan bahu-membahu mengevakuasi warga ke posko darurat yang telah disiapkan di sepanjang Jalan Yos Sudarso.

“Alhamdulillah, seluruh warga yang terdampak sudah berhasil dievakuasi dengan selamat. Prioritas kami adalah keselamatan mereka,” kata Brigjen Jossy kepada awak media.

Posko Pengungsian: Makanan, Obat, dan Layanan Kesehatan Disiapkan

Setelah dievakuasi, para pengungsi langsung mendapat bantuan berupa makanan, pakaian kering, serta layanan kesehatan. Posko darurat yang didirikan oleh Polda Riau dan berbagai organisasi kemanusiaan menyediakan makanan siap saji, air bersih, serta perlengkapan bayi bagi keluarga yang membawa anak kecil.

“Kami telah menyiapkan logistik berupa makanan, selimut, dan obat-obatan untuk mengantisipasi penyakit pascabanjir seperti diare dan infeksi kulit,” jelas Brigjen Jossy Kusumo.

Di tengah suasana posko yang penuh sesak, para petugas medis bekerja ekstra keras untuk memastikan kesehatan para pengungsi tetap terjaga. Anak-anak kecil yang mulai terserang flu akibat cuaca dingin langsung mendapatkan obat dan perawatan.

Sementara itu, Polda Riau juga telah mengerahkan puluhan personel Brimob untuk berjaga di lokasi banjir selama 24 jam penuh. Mereka ditugaskan tidak hanya untuk membantu evakuasi warga yang masih membutuhkan pertolongan, tetapi juga untuk menjaga keamanan di wilayah terdampak.

“Kami meminta personel stand by 24 jam penuh. Banjir masih belum surut sepenuhnya, jadi kami harus selalu siap siaga,” tegas Brigjen Jossy.

Harapan Warga: Bantuan dan Kepastian Pemulihan Pasca-Banjir

Di balik semua upaya penyelamatan dan bantuan yang diberikan, warga terdampak banjir tetap berharap ada solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang. Beberapa warga menyampaikan harapan mereka kepada pemerintah daerah untuk melakukan normalisasi Sungai Siak dan memperbaiki sistem drainase agar banjir seperti ini bisa dicegah di masa depan.

“Kami butuh solusi jangka panjang. Setiap tahun banjir makin parah, dan kami selalu jadi korban,” kata Rudi, seorang warga yang rumahnya terendam hingga atap.

Hingga saat ini, tim gabungan masih terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan. Sementara itu, warga yang dievakuasi hanya bisa menunggu perkembangan lebih lanjut sambil berharap air segera surut dan kehidupan mereka bisa kembali normal.

(Mond)

#BanjirPekanbaru #Peristiwa #Banjir #PoldaRiau