Bripda Raihan Kena Panah Saat Konvoi Motor Setelah Sahur, Pelaku Diduga Geng Motor
Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock
D'On, Makassar – Suasana dini hari di Kota Makassar yang seharusnya tenang berubah mencekam ketika seorang anggota kepolisian, Bripda Muh Raihan (21), menjadi korban serangan panah busur. Insiden ini terjadi di Jalan Pelita, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sabtu (1/3) subuh, ketika korban tengah berkendara bersama teman-temannya setelah santap sahur.
Serangan Tak Terduga di Tengah Konvoi
Bripda Raihan, yang saat itu sedang tidak bertugas, bergabung dalam sebuah konvoi motor bersama beberapa rekannya. Saat melintas di Jalan Pelita, tanpa diduga, rombongan mereka berpapasan dengan kelompok lain yang juga mengendarai sepeda motor. Dugaan awal mengarah pada geng motor, kelompok yang belakangan kerap dikaitkan dengan berbagai tindak kriminal di kota ini.
Situasi yang awalnya tampak biasa berubah drastis dalam hitungan detik. Tanpa ada provokasi yang jelas, salah satu anggota kelompok tersebut tiba-tiba mengangkat busur dan melepaskan anak panah ke arah Bripda Raihan. Panah itu menembus lengan kanan korban, membuatnya kesakitan dan panik.
Upaya Menyelamatkan Diri
Dalam kondisi terluka dan terdesak, Bripda Raihan berusaha mengendalikan sepeda motornya sambil menahan rasa sakit. Ia kemudian berlari menuju rumah warga terdekat untuk mencari pertolongan. Kesigapan masyarakat sekitar membantu menyelamatkan korban sebelum akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit.
"Iya benar, ada anggota Polri terkena anak panah busur," ungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, saat dikonfirmasi. Menurutnya, serangan ini terjadi secara tiba-tiba tanpa ada pemicu yang jelas dari pihak korban.
Saat ini, Bripda Raihan masih menjalani perawatan medis. Dokter rumah sakit tempatnya dirawat telah mengonfirmasi bahwa operasi pengangkatan anak panah dari lengannya akan segera dilakukan.
Investigasi dan Dugaan Pelaku
Pihak kepolisian telah bergerak cepat untuk mengusut kejadian ini. Dugaan sementara mengarah kepada geng motor yang kerap meresahkan warga. Aksi kekerasan dengan senjata tajam dan panah busur bukanlah hal baru di Makassar, terutama yang melibatkan kelompok-kelompok tertentu yang dikenal sering melakukan tindakan anarkis di jalanan.
Namun, yang juga menjadi perhatian adalah keikutsertaan Bripda Raihan dalam konvoi motor bersama rekan-rekan sipilnya. Saat ditanya mengenai hal ini, Kombes Arya Perdana menegaskan bahwa hal tersebut sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Propam Polres Pelabuhan Makassar, mengingat korban adalah anggota dari satuan tersebut.
"Pendalamannya sama Propam Pelabuhan ya, karena dia anggota Polres Pelabuhan Makassar. Kami hanya mendalami pelaku yang membusurnya," tandasnya.
Fenomena Geng Motor dan Ancaman Keamanan Kota
Kejadian ini semakin menyoroti maraknya aksi brutal geng motor di Kota Makassar, yang sering kali membawa senjata tajam dan melakukan serangan tanpa alasan yang jelas. Beberapa insiden serupa telah terjadi sebelumnya, di mana korban bisa berasal dari masyarakat umum ataupun aparat kepolisian.
Kepolisian berjanji akan menindak tegas kelompok-kelompok kriminal jalanan ini untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Dengan meningkatnya patroli dan operasi pemberantasan geng motor, diharapkan keamanan warga, terutama saat jam-jam rawan seperti dini hari, dapat lebih terjamin.
Serangan panah yang dialami Bripda Raihan menjadi bukti nyata bahwa geng motor di Makassar masih menjadi ancaman serius bagi keamanan kota. Investigasi terus berjalan, dan masyarakat menunggu langkah tegas kepolisian dalam menangani kasus ini. Sementara itu, Bripda Raihan kini berjuang untuk pulih dari luka yang ia derita, dengan harapan bahwa pelaku segera tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal.
(Mond)
#GengMotor #PolisiKenaPanah #Peristiwa #SahurOnTheRoad