Breaking News

Dihantam Banjir Besar, Bekasi Lumpuh Total: Penyebab dan Dampaknya

Mobil terendam hingga atapnya akibat banjir di parkiran Mega Mal Bekasi.

D'On, Bekasi
 – Kota Bekasi menghadapi bencana banjir besar yang melumpuhkan berbagai aspek kehidupan masyarakat sepanjang hari ini, Selasa (4/3/2025). Hujan deras yang mengguyur tanpa henti sejak Senin malam menyebabkan genangan air yang meluas, menggenangi jalan utama, fasilitas umum, perumahan, hingga pusat perbelanjaan. Beberapa wilayah bahkan melaporkan ketinggian air mencapai empat meter, memaksa ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Curah Hujan Ekstrem dan Air Kiriman dari Hulu

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan akibat dari dua faktor utama: hujan ekstrem lokal serta air kiriman dari hulu daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

“Hari ini, curah hujan di Sumur Batu, Bekasi, tercatat hampir mencapai 208 mm per hari. Ini tergolong ekstrem dan dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif berskala meso yang signifikan. Selain itu, adanya sirkulasi siklonik menyebabkan perlambatan angin, sehingga awan hujan terus berkembang di wilayah yang sama dalam waktu lama,” ujar Guswanto, dikutip dari Antara.

Curah hujan setinggi itu jelas menjadi pemicu utama banjir, namun kondisi semakin diperparah oleh kiriman air dari wilayah hulu Kali Bekasi, terutama dari Bogor dan sekitarnya. Dengan debit air yang terus meningkat, sungai tidak mampu menampung aliran deras yang akhirnya meluap dan menggenangi permukiman warga.

20 Titik Banjir dan Ribuan Warga Mengungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat setidaknya 20 titik banjir tersebar di tujuh kecamatan di seluruh kota. Beberapa daerah yang terdampak paling parah antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, dan Jatiasih.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh hujan berkepanjangan serta meningkatnya debit air dari Kali Bekasi.

“Hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama berjam-jam sejak semalam, ditambah dengan tingginya debit air dari wilayah hulu, membuat banyak daerah di Kota Bekasi terendam. Air naik dengan cepat, sehingga banyak warga yang terpaksa mengungsi dalam keadaan darurat,” ujar Priadi.

Menurut data BPBD, banjir kali ini memiliki ketinggian air yang bervariasi. Beberapa titik hanya mengalami genangan setinggi 20 sentimeter, sementara daerah lain seperti Perumahan Pondok Gede Permai dan Periuk Jaya justru mengalami banjir hingga tiga meter. Beberapa warga yang tidak sempat menyelamatkan diri terjebak di lantai dua rumah mereka, menunggu evakuasi dari tim SAR dan relawan.

Transportasi Lumpuh, Aktivitas Ekonomi Terganggu

Lumpuhnya kota akibat banjir ini juga berdampak pada sektor transportasi dan ekonomi. Jalan-jalan utama seperti Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) dan Jalan Raya Pekayon terendam air setinggi lebih dari satu meter, menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas.

Pusat perbelanjaan dan pasar tradisional juga ikut terdampak. Beberapa mal di daerah Bekasi Selatan terpaksa tutup karena air telah merendam lantai dasar. Para pedagang pasar mengeluhkan barang dagangan yang rusak akibat terendam air, sementara warga kesulitan mendapatkan bahan pokok karena akses ke pasar menjadi terbatas.

Sementara itu, ribuan pelanggan PLN mengalami pemadaman listrik karena instalasi listrik di beberapa daerah terendam air, meningkatkan risiko korsleting dan kebakaran.

Upaya Evakuasi dan Bantuan Darurat

BPBD, bersama TNI, Polri, dan relawan, terus melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak. Perahu karet dikerahkan untuk menjemput warga yang terjebak di rumah mereka, terutama lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Di beberapa titik pengungsian seperti GOR Bekasi dan aula kantor kecamatan, posko bantuan didirikan untuk menampung korban banjir. Namun, ketersediaan makanan, air bersih, dan selimut masih menjadi kendala. Banyak pengungsi yang terpaksa bertahan dengan kondisi seadanya.

“Kami membutuhkan lebih banyak bantuan logistik. Banyak warga yang tidak sempat membawa barang-barang penting saat mengungsi. Kami berharap ada tambahan pasokan makanan, air bersih, serta obat-obatan,” kata seorang relawan yang bertugas di salah satu posko pengungsian.

Ancaman Banjir Susulan dan Prediksi BMKG

BMKG memperingatkan bahwa potensi hujan deras masih ada dalam beberapa hari ke depan. Warga yang berada di daerah rawan banjir diimbau untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir susulan.

“Kondisi atmosfer masih mendukung terbentuknya awan hujan di wilayah Jabodetabek, termasuk Bekasi. Kami mengimbau warga untuk terus memantau informasi cuaca terbaru dan mengikuti arahan dari pihak berwenang,” tambah Guswanto.

Banjir besar ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur drainase dan pengelolaan sungai di Bekasi masih perlu banyak pembenahan. Dengan intensitas hujan yang semakin meningkat setiap tahunnya, diperlukan solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terus berulang dan merugikan masyarakat.

Sementara itu, bagi warga yang terdampak, hari-hari ke depan masih akan menjadi ujian berat dalam upaya bangkit dari bencana ini.

(B1)

#Banjir #Peristiwa #Bekasi