Breaking News

Ditembak dari Depan: Hasil Autopsi Ungkap Tragedi Gugurnya Tiga Polisi di Lampung

Kasubbid Dokpol Biddokes Polda Lampung, AKBP drg Legowo Hamijoyo Sp.BM.

D'On, Lampung
– Kesunyian pagi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung berubah menjadi momen penuh haru dan duka mendalam. Selasa (18/3), tim forensik mengungkap hasil autopsi tiga anggota Polres Way Kanan yang gugur dalam tugas setelah terkena tembakan saat menggerebek arena judi sabung ayam. Fakta yang terkuak dari proses autopsi selama sepuluh jam itu menggambarkan betapa brutalnya serangan yang mereka alami.

Kasubbid Dokpol Biddokes Polda Lampung, AKBP drg. Legowo Hamijoyo, Sp.BM, menjelaskan bahwa ketiga anggota polisi tersebut ditembak dari arah depan, dengan luka tembak yang menunjukkan serangan mematikan. Proses autopsi dimulai sejak pukul 02.00 WIB hingga 12.00 WIB di ruang instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

Luka-Luka Fatal yang Merenggut Nyawa

Hasil autopsi pertama dilakukan terhadap AKP Anumerta Lusiyanto. Tubuhnya menunjukkan satu luka tembak yang menghantam dada kanan. Peluru yang dilepaskan dengan akurasi tinggi itu menembus jaringan tubuhnya sebelum berhenti di rongga dada sebelah kiri. Luka ini menyebabkan pendarahan hebat, yang akhirnya merenggut nyawanya.

Sementara itu, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto mengalami luka tembak yang lebih mengerikan. Proyektil peluru menembus tepat di mata sebelah kiri dan berhenti di tempurung kepala. Luka ini tidak hanya menyebabkan kerusakan fatal pada otak, tetapi juga memperjelas bahwa serangan ini dilakukan dengan niat mematikan.

Tak kalah tragis, Briptu Anumerta M. Ghalib mengalami luka tembak di sisi kiri bibirnya. Peluru menembus rongga mulutnya, merusak jaringan di sekitarnya sebelum bersarang di tempurung kepala dan tenggorokan. Luka ini menunjukkan bahwa tembakan dilepaskan dengan daya hancur tinggi, membuatnya kehilangan kesempatan untuk bertahan hidup.

Duka di Tengah Pengabdian

Ketiga anggota kepolisian ini gugur saat tengah menjalankan tugas negara—membasmi praktik perjudian ilegal yang meresahkan masyarakat. Namun, siapa sangka, tugas yang seharusnya menjadi langkah penegakan hukum itu justru berujung pada tragedi berdarah.

AKBP Legowo menegaskan bahwa ketiga polisi tersebut telah berjuang hingga titik darah penghabisan. "Ketiga hal tersebut yang menyebabkan kematian dari anggota terbaik kami yang gugur saat melaksanakan tugas," ujarnya penuh haru.

Peristiwa ini tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, rekan sejawat, dan masyarakat luas. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa menjadi seorang polisi bukan hanya soal menjalankan hukum, tetapi juga siap mempertaruhkan nyawa demi keadilan.

Kini, tugas berat berada di pundak aparat penegak hukum lainnya mengungkap dalang di balik aksi brutal ini dan memastikan para pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Di tengah duka yang menyelimuti, harapan akan keadilan tetap menyala.

(Mond)

#Penembakan #PolisiTewasDitembak #Peristiwa #JudiSabungAyam