Dramatisnya Pelarian 50 Napi dari Lapas Kutacane: 13 Berhasil Ditangkap, Sisanya Masih Buron
Ilustrasi Tahanan
D'On, Aceh – Senja di Lapas Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, berubah menjadi momen penuh ketegangan. Saat sebagian besar penghuni penjara dan petugas tengah bersiap menyambut waktu berbuka puasa, situasi tiba-tiba berubah kacau. Dalam hitungan menit, puluhan narapidana berhasil meloloskan diri, menerobos pengamanan, dan menciptakan kepanikan di lingkungan sekitar.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (10/3/2025) menjelang magrib. Para napi, yang telah menyusun rencana dengan rapi, memanfaatkan momentum kesibukan menjelang berbuka untuk melancarkan aksi mereka. Dengan koordinasi yang tampaknya terstruktur, mereka merusak tiga pintu pengaman yang seharusnya terkunci rapat. Sebagian lainnya memilih jalur ekstrem—melompati atap bangunan, mempertaruhkan nyawa mereka demi kebebasan sesaat.
Kepanikan pun merebak. Warga sekitar yang menyaksikan insiden ini langsung bereaksi. Beberapa dari mereka merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel, sementara lainnya bergegas menghubungi aparat keamanan. Di tengah kekacauan itu, alarm darurat berbunyi, memicu respons cepat dari petugas lapas dan kepolisian. Namun, dalam hitungan menit, puluhan napi sudah berhamburan ke berbagai arah, menghilang dalam kegelapan malam.
Operasi Penangkapan Dimulai, 13 Napi Berhasil Diamankan
Tidak butuh waktu lama bagi aparat untuk bergerak. Kepolisian Aceh Tenggara, dibantu TNI dan tim dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Aceh, langsung menggelar operasi pencarian besar-besaran. Dengan menerjunkan tim gabungan, mereka menyisir berbagai titik yang diduga menjadi tempat persembunyian para napi.
Hingga Selasa (11/3/2025), sebanyak 13 napi telah berhasil diamankan kembali. Beberapa di antaranya ditemukan bersembunyi di area sekitar lapas, sementara lainnya mencoba kabur ke daerah yang lebih jauh. Dari total yang ditangkap, tujuh orang kini ditahan di Mapolres Aceh Tenggara, sedangkan satu napi lainnya ditemukan di rumah seorang petugas lapas, kemungkinan besar berusaha mencari perlindungan atau bantuan.
Namun, masih ada 37 napi yang belum ditemukan. Pihak berwenang meyakini bahwa sebagian dari mereka masih bersembunyi di sekitar Aceh Tenggara, sementara yang lain mungkin telah bergerak keluar dari wilayah tersebut.
Lapas Kutacane: Kelebihan Kapasitas dan Masalah Internal
Lapas Kelas IIB Kutacane memang bukan tanpa masalah. Dengan kapasitas seharusnya hanya 368 orang, saat ini lapas tersebut dihuni oleh 318 narapidana, belum termasuk tahanan yang masih menunggu proses hukum. Meski belum mencapai titik kritis overkapasitas, tekanan dalam penjara tetap tinggi.
Menurut sumber internal, ketegangan di dalam lapas sudah terasa sejak beberapa waktu lalu. Sejumlah napi dikabarkan mengeluhkan kondisi fasilitas, terutama terkait bilik kunjungan bagi keluarga. Tuntutan tersebut sempat disuarakan, tetapi belum mendapat respons memadai dari pihak berwenang.
Mayoritas napi yang kabur berasal dari kasus narkotika, kategori kriminal yang sering kali melibatkan jaringan kuat di luar penjara. Ini menambah tantangan dalam proses pencarian, karena ada kemungkinan mereka mendapat bantuan dari pihak luar.
Pihak Berwenang: “Serahkan Diri atau Kami Akan Menangkap Kalian”
Dalam pernyataan resminya, Kepala Kantor Wilayah Ditjen PAS Aceh, Yan Rusmanto, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai semua napi yang melarikan diri berhasil ditangkap kembali.
"Kami mengimbau para napi yang masih buron untuk segera menyerahkan diri secara sukarela. Jika tidak, kami akan terus melakukan pencarian hingga mereka ditemukan," tegasnya.
Yan juga memastikan bahwa pihak lapas akan melakukan evaluasi mendalam atas kejadian ini. Koordinasi dengan aparat keamanan terus diperkuat untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang.
Sementara itu, kepolisian telah memperluas pencarian hingga ke perbatasan Aceh dan Sumatera Utara. Patroli diperketat, razia kendaraan digelar, dan masyarakat diimbau segera melaporkan jika melihat keberadaan napi yang dicurigai.
Ketakutan di Kalangan Warga, Perburuan Masih Berlanjut
Meski sebagian napi telah ditangkap, masyarakat sekitar Kutacane masih merasa resah. Beberapa warga mengaku khawatir jika para napi yang masih buron melakukan tindakan kriminal demi bertahan hidup.
"Semoga mereka cepat ditangkap. Kami takut kalau mereka mencari tempat persembunyian di rumah-rumah warga atau malah melakukan kejahatan lagi," ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Sejauh ini, belum ada laporan mengenai tindakan kriminal yang dilakukan oleh para napi yang kabur. Namun, aparat keamanan tetap mengingatkan masyarakat agar tetap waspada.
Pelarian ini bukan sekadar insiden biasa. Ini adalah alarm bagi sistem pemasyarakatan di Indonesia—tentang bagaimana ketegangan di dalam penjara bisa meledak sewaktu-waktu, dan bagaimana keamanan harus terus ditingkatkan agar peristiwa serupa tak terulang.
Operasi pencarian masih berlangsung. Akankah para napi yang tersisa segera tertangkap? Ataukah mereka akan terus berkeliaran, menghindari kejaran petugas?
Waktu yang akan menjawab.
(Mond)
#Peristiwa #TahananKabur #LapasKutacane