Breaking News

Eks Anggota TNI Ditangkap Saat Selundupkan Senjata dan Amunisi untuk KKB di Puncak Jaya

Barang bukti senjata api dan amunisi yang diselundupkan disertir TNI untuk dijual ke KKB Puncak Jaya. Foto: Dok. Istimewa

D'On, Papua
 – Sebuah operasi intelijen yang berlangsung intens dan penuh ketelitian akhirnya berujung pada penangkapan dramatis di Kabupaten Keerom, Papua. Yuni Enumbi, seorang eks anggota TNI berusia 29 tahun, tertangkap basah saat berusaha menyelundupkan berbagai jenis senjata api dan amunisi dalam jumlah besar untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya.

Operasi ini dipimpin oleh Satgas Damai Cartenz, yang selama beberapa waktu terakhir telah mengumpulkan informasi terkait jalur penyelundupan senjata dari Jawa menuju Papua. Upaya ini membuahkan hasil pada Kamis (6/3), ketika tim berhasil menghadang Enumbi di KM 76, Distrik Waris, Kabupaten Keerom.

Senjata Api Disembunyikan dalam Kompresor

Saat digeledah, aparat menemukan dua pucuk senjata api laras panjang jenis SS1 yang belum dirakit, empat pistol G2 buatan Pindad, dan satu pucuk senapan angin. Tak hanya itu, empat magasin pistol G2, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, serta 250 butir amunisi kaliber 9 mm juga turut diamankan. Yang mengejutkan, aparat juga menemukan uang tunai sebesar Rp 369,6 juta dalam barang bawaan pelaku.

Modus penyelundupan yang digunakan Enumbi terbilang cerdik dan berani. Senjata serta amunisi tersebut disembunyikan di dalam sebuah kompresor sebelum dikirim melalui jalur laut dari Pulau Jawa ke Jayapura. Setelah tiba di Papua, barang-barang mematikan ini direncanakan untuk dibawa ke Puncak Jaya melalui jalur darat—sebuah perjalanan panjang dan berbahaya yang menuntut kewaspadaan tinggi.

Eks TNI yang Kembali Berulah

Yang membuat kasus ini semakin menarik perhatian adalah latar belakang pelaku. Yuni Enumbi bukanlah pemain baru dalam dunia penyelundupan senjata. Ia diketahui merupakan mantan anggota TNI yang sebelumnya telah dipecat karena kasus serupa. Namun, alih-alih bertobat, ia kembali terjun dalam aktivitas ilegal yang bahkan lebih besar dan berisiko tinggi.

Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin menegaskan bahwa pihaknya kini tengah mendalami lebih lanjut jaringan yang terlibat dalam penyelundupan ini. “Berdasarkan pengakuan awal, total nilai transaksi senjata dan amunisi ini mencapai Rp 1,3 miliar. Kami masih menyelidiki asal-usul senjata tersebut, meskipun jika dilihat dari bentuknya, kemungkinan besar ini adalah produksi Pindad,” ujar Patrige dalam konferensi pers di Polda Papua pada Sabtu (8/3).

Tak hanya menangkap Enumbi, aparat juga berhasil mengamankan dua orang lainnya yang berperan sebagai sopir dan kernet dalam operasi penyelundupan ini.

Misteri Aliran Dana Rp 1,3 Miliar

Salah satu hal yang masih menjadi teka-teki besar dalam kasus ini adalah sumber dana yang digunakan untuk membeli senjata. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,3 miliar, aparat kini berfokus pada penyelidikan aliran dana tersebut.

“Kami masih mendalami siapa yang mendanai pembelian senjata ini, dari mana sumber dananya, serta siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini,” tambah Patrige.

Penyelundupan senjata ke wilayah konflik seperti Puncak Jaya bukanlah hal baru. Namun, penangkapan kali ini menjadi bukti bahwa aparat keamanan terus memperketat pengawasan dan tak segan bertindak tegas terhadap upaya yang mengancam stabilitas keamanan di Papua.

Dengan masih berlanjutnya penyelidikan, kasus ini berpotensi mengungkap jaringan yang lebih luas, termasuk kemungkinan keterlibatan oknum lain dalam rantai penyelundupan senjata ilegal. Operasi di Pulau Jawa pun masih berlangsung, dengan harapan dapat mengungkap siapa pihak utama yang berada di balik distribusi senjata ke kelompok separatis bersenjata.

Penangkapan Yuni Enumbi bukan sekadar keberhasilan satu operasi, tetapi juga menjadi peringatan bahwa jalur penyelundupan senjata di Indonesia terus diawasi dengan ketat. Polisi dan aparat keamanan kini berpacu dengan waktu untuk mengurai jaringan ini hingga ke akar-akarnya, sebelum lebih banyak senjata jatuh ke tangan kelompok yang dapat mengancam keamanan nasional.

(Mond)

#KKB #EksTNISelundupkanSenjata #SenjataApi