Breaking News

Empat Saksi: Anggota TNI Tembak Polisi di Way Kanan

Jenazah Polisi yang gugur ditembak saat grebek sabung ayam.

D'On, Way Kanan, Lampung
– Senja yang seharusnya tenang di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, pada Senin (17/3/2025), berubah menjadi lautan ketegangan dan tragedi berdarah. Tiga anggota kepolisian dari Polres Way Kanan, yang tengah menjalankan tugas penggerebekan judi sabung ayam, justru meregang nyawa dalam insiden yang masih menyisakan banyak tanda tanya.

Pemeriksaan 14 Saksi: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pihak kepolisian telah memeriksa 14 saksi terkait peristiwa memilukan ini. Dari mereka, muncul pengakuan yang mengarah pada keterlibatan oknum anggota TNI dalam insiden penembakan. Salah satu saksi yang juga menjadi tersangka dalam kasus perjudian, berinisial Z, mengungkapkan bahwa ia melihat seorang oknum TNI membawa senjata api.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, dalam konferensi persnya mengungkapkan detail yang semakin menajamkan dugaan.

"Saksi Z menerima undangan (ke lokasi judi sabung ayam). Dia tahu undangan itu berasal dari seorang oknum TNI. Dia juga melihat orang itu di tempat kejadian perkara (TKP) dengan senjata api yang terselip di pinggang dan senjata laras panjang," ujar Helmy Santika.

Tidak hanya kesaksian Z, dari 13 anggota Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin yang ikut dalam operasi pembubaran, empat di antaranya mengaku secara langsung melihat aksi penembakan yang dilakukan oleh sosok bersenjata laras panjang.

"Dari hasil pemeriksaan, ada empat anggota yang melihat oknum tersebut menembakkan senjatanya," tambah Helmy.

Peluru, Posisi Korban, dan Petunjuk Forensik

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) yang turun ke TKP menemukan petunjuk penting yang mengarah pada bagaimana ketiga polisi ini tewas.

Ditemukan 13 selongsong peluru yang tersebar di dua titik, yang setelah diukur dan dianalisis, ternyata mengarah langsung ke lokasi jatuhnya para korban.

"Tim Labfor telah mengukur posisi selongsong peluru dengan titik jatuh korban. Hasilnya, keduanya searah," ungkap Kapolda Lampung.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa tembakan yang dilepaskan bukan sekadar tembakan peringatan, melainkan benar-benar ditujukan untuk mengenai sasaran—dalam hal ini, tiga anggota kepolisian yang sedang bertugas.

Para Korban: Pengabdian yang Berujung Gugur di Tugas

Tiga anggota kepolisian yang gugur dalam insiden ini adalah:

  1. AKP Anumerta Lusiyanto – Kapolsek Negara Batin, pemimpin operasi.
  2. Aipda Anumerta Petrus Apriyanto – Anggota Polsek Negara Batin.
  3. Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta – Anggota Satreskrim Polres Way Kanan.

Jenazah ketiga anggota kepolisian ini telah menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung sebelum akhirnya dimakamkan dengan upacara kedinasan penuh penghormatan.

Jejak Misteri dan Dugaan Keterlibatan Oknum TNI

Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana bisa penggerebekan yang seharusnya menjadi rutinitas kepolisian berujung pada gugurnya tiga anggotanya? Apakah ada kepentingan besar yang tengah dilindungi dalam arena sabung ayam tersebut?

Keterlibatan oknum TNI yang disebutkan oleh saksi Z dan didukung oleh kesaksian empat anggota kepolisian di lokasi semakin memperumit kasus ini. Jika benar ada anggota militer yang terlibat, maka motifnya harus ditelusuri lebih jauh.

Langkah Berikutnya: Menuntut Keadilan

Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung. Aparat keamanan dituntut untuk mengungkap siapa sebenarnya pelaku di balik penembakan ini. Apakah ada jaringan perjudian besar yang beroperasi dengan dukungan pihak-pihak tertentu?

Masyarakat menanti jawaban atas tragedi yang mengguncang institusi kepolisian ini. Kejelasan kasus ini bukan hanya soal keadilan bagi korban, tetapi juga menyangkut kredibilitas aparat dalam menegakkan hukum.

Satu hal yang pasti: darah yang tertumpah di Way Kanan harus mendapat pertanggungjawaban.

(Mond)

#Penembakan #PolisiTewasDitembak #TNI