Gunung Marapi Meletus, Langit Sumbar Diselimuti Asap Hitam
Gunung Marapi Meletus Hebat, Langit Sumbar Diselimuti Asap Hitam
D'On, Sumatera Barat – Sabtu pagi yang semula tenang berubah mencekam ketika Gunung Marapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitasnya. Pada pukul 10.41 WIB, letusan terjadi, mengirimkan kolom abu tebal ke langit dan membuat masyarakat sekitar waspada. Kejadian ini menambah catatan panjang erupsi gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Letusan Terekam Seismograf, Kolom Abu Tidak Terpantau dari Pos Pemantauan
Gunung Marapi yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar kembali menunjukkan kekuatannya. Meskipun dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi di Bukittinggi kolom abu tidak dapat terpantau karena terhalang awan tebal, aktivitas erupsi tetap terekam jelas oleh alat pemantau seismograf.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 08 Maret 2025 pukul 10.41 WIB. Namun tinggi kolom abu tidak dapat diamati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi 55 detik," ungkap Teguh Purnomo, petugas Pengamat Gunung Api di Bukittinggi, kepada Okezone.
Warga Melihat Abu Tebal, Tapi Tak Ada Dentuman
Sementara itu, di beberapa titik yang lebih dekat dengan gunung, warga melaporkan adanya kolom abu berwarna abu-abu gelap membubung tinggi dari kawah. Ketua Kelompok Siaga Marapi di Nagari Lasi, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam, Muhardiedi, mengonfirmasi bahwa letusan kali ini terlihat jelas oleh masyarakat setempat.
"Di sini kami melihat abu keluar dari puncak Gunung Marapi, warnanya abu-abu gelap. Tapi kami tidak mendengar dentuman, mungkin karena saya sedang berada di luar," ujarnya.
Meski erupsi terjadi, aktivitas warga di sekitar lokasi tidak terlalu terganggu. Banyak di antara mereka yang keluar rumah untuk mengamati fenomena alam ini, tetapi tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa. "Kalau abunya memang mengarah ke lokasi saya, tapi sepertinya jatuh di hutan di sekitar kami," tambahnya.
Status Waspada, Warga Diimbau Menjauhi Radius 3 Kilometer
Gunung Marapi saat ini masih berstatus Waspada (Level II), yang berarti aktivitas vulkaniknya masih dalam pengawasan ketat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memberikan peringatan kepada warga agar tidak mendekati puncak dalam radius tiga kilometer.
Peringatan ini bukan tanpa alasan. Gunung Marapi dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, gunung ini telah beberapa kali meletus, menyebabkan hujan abu yang mengganggu kehidupan warga sekitar. Erupsi besar terakhir terjadi pada Desember 2023, yang menewaskan beberapa pendaki akibat lontaran material pijar.
Meskipun letusan kali ini belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan eskalasi yang mengkhawatirkan, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas terkait.
Ancaman Masih Mengintai
Gunung Marapi kembali mengingatkan warga Sumatera Barat bahwa ia masih aktif dan berpotensi meletus kapan saja. Dengan status waspada yang belum dicabut, masyarakat di sekitar kawasan gunung diimbau untuk tetap siaga. Sementara itu, para ahli terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik guna memastikan keselamatan warga.
Apakah ini hanya letusan kecil atau awal dari aktivitas yang lebih besar? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, Gunung Marapi tetap menjadi ancaman yang tidak boleh diremehkan.
(Mond)
#Peristiwa #GunungMarapi #SumateraBarat #GunungMarapiErupsi