Heboh! Baru Dilantik Sehari, Bupati Jeneponto Paris Yasir Ngamuk di Jalanan dan Tantang Warga Berkelahi
Viral! Bupati Jeneponto Tantang Warga Berkelahi |
D'On, Jeneponto, Sulawesi Selatan – Hari pertama menjabat sebagai Bupati Jeneponto periode 2025-2030, Paris Yasir sudah menciptakan kehebohan yang menggemparkan publik. Sebuah video yang beredar luas di media sosial menunjukkan sang bupati terlibat dalam insiden panas di jalan Poros Jeneponto-Makassar pada Jumat (21/3/2025).
Video yang berdurasi singkat itu memperlihatkan Paris Yasir duduk di jendela mobil hitam sambil mengangkat kedua tangannya, membentuk simbol dua jari—mengacu pada nomor urutnya dalam Pilkada Jeneponto lalu. Dengan suara lantang, ia berteriak kepada warga sekitar,
"Menang kosong dua, woy apa?"
Sorakan itu rupanya memicu reaksi dari warga di lokasi. Tak berselang lama, situasi semakin memanas. Paris, yang tampaknya terpancing emosi, mendadak turun dari mobilnya. Ia kemudian berjalan dengan langkah cepat ke arah seseorang di tengah kerumunan dan mulai menunjuk-nunjuk orang tersebut dari kejauhan.
Dalam suasana yang semakin tegang, seorang pria yang diduga sebagai pengawal pribadi Paris Yasir turut turun dari mobil dan berdiri di sampingnya. Sementara itu, di sekitar lokasi, warga mulai berkumpul, menyaksikan insiden yang tak terduga dari seorang pejabat baru yang seharusnya menjadi panutan.
Namun, amukan Paris Yasir belum berhenti di situ. Ketika beberapa warga berusaha menenangkan dan mencegahnya bertindak lebih jauh, ia justru melontarkan ancaman yang mengejutkan,
"Ku bunuh nu ji ada!" (Saya akan bunuh kamu!)
Pernyataan bernada ancaman itu sontak membuat suasana semakin riuh. Beberapa warga yang berada di lokasi berusaha menenangkan situasi. Salah seorang di antara mereka terdengar berulang kali meminta Paris untuk menghentikan amarahnya,
"Berhentimaki kareng," ucap seorang warga sambil berusaha menahan Paris agar tidak bertindak lebih jauh.
Dampak Langsung dan Respons Publik
Video insiden tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, memicu gelombang reaksi dari masyarakat. Banyak yang terkejut dengan perilaku sang bupati, mengingat ia baru saja dilantik secara resmi beberapa jam sebelumnya oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Pelantikan Paris Yasir bersama wakilnya, Islam Iskandar, berlangsung di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, di mana keduanya menerima mandat kepemimpinan setelah memenangkan Pilkada Jeneponto. Kemenangan mereka sempat mendapat gugatan dari pasangan Muhammad Sarif dan Moch Noer Alim Qalby, tetapi Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan tersebut, sehingga Paris-Islam dinyatakan sebagai pemenang sah.
Gubernur Andi Sudirman dalam pidatonya saat pelantikan sempat menekankan pentingnya menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait kepemimpinan yang berintegritas dan mendahulukan kepentingan rakyat. Namun, hanya beberapa jam setelah momen sakral tersebut, Paris Yasir justru terlibat dalam insiden yang mencoreng citranya sendiri.
Tanggapan Pemerintah dan Masyarakat
Insiden ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai kepemimpinan Paris Yasir ke depan. Apakah ini hanya luapan emosi sesaat, ataukah cerminan dari gaya kepemimpinan yang impulsif?
Sejumlah pihak mulai mendesak klarifikasi resmi dari Paris Yasir terkait insiden ini. Beberapa tokoh masyarakat menilai bahwa sikap seperti ini tidak pantas ditunjukkan oleh seorang kepala daerah, apalagi di depan publik.
"Seorang bupati seharusnya bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Jika di awal saja sudah seperti ini, bagaimana nanti ketika menghadapi masalah yang lebih besar?" ujar seorang warga Jeneponto yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dikabarkan tengah memantau perkembangan situasi ini. Beberapa pengamat politik menilai, jika insiden ini tidak segera dikelola dengan baik, bisa berdampak buruk pada kredibilitas Paris Yasir sebagai pemimpin daerah.
Awal Kepemimpinan yang Kontroversial
Baru sehari menjabat, Paris Yasir sudah menciptakan kontroversi besar yang memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Apakah ini hanya awal dari serangkaian kontroversi lainnya, ataukah ia akan segera mengendalikan situasi dan menata kembali citranya sebagai pemimpin?
Yang jelas, mata publik kini tertuju padanya. Bagaimana ia merespons insiden ini akan menjadi ujian pertama dalam kepemimpinannya sebagai Bupati Jeneponto.
(Mond)
#Viral #Peristiwa #BupatiJenepontoTantangKelahiWarga