Jalan Penghubung Jambi-Sumbar Amblas, Kemen PU Targetkan Bisa Dilalui Saat Mudik Lebaran
Warga melihat kondisi jalan lintas Sumatera yang amblas di Desa Sirih Sekapur, Bungo, Jambi, Rabu (5/3/2025). Foto: ANTARA FOTO
D'On, Jakarta – Jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat mengalami kerusakan parah akibat longsor yang terjadi di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi. Kerusakan ini disebabkan oleh meluapnya air dengan arus deras setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (2/3). Akibatnya, akses jalan terputus total, menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik di antara kedua provinsi tersebut.
Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU), tengah berupaya keras untuk memperbaiki kondisi jalan agar bisa kembali dilalui, terutama menjelang musim mudik Lebaran 2025. Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kemen PU, Wilan Oktavian, menyatakan bahwa pihaknya kini sedang membangun jembatan sementara jenis Bailey sebagai solusi darurat untuk menghubungkan kembali ruas jalan yang terputus.
"Targetnya hari Minggu ini jalan sudah bisa dilewati secara fungsional. Kami tengah bekerja keras membangun Jembatan Bailey agar mobilitas masyarakat tidak terganggu terlalu lama," ujar Wilan dalam keterangannya di Korlantas Polri, Jakarta, Kamis (6/3).
Jalur Fungsional untuk Mudik Lebaran 2025
Meskipun perbaikan permanen belum dapat diselesaikan dalam waktu dekat, Wilan memastikan bahwa ruas jalan tersebut sudah bisa digunakan saat arus mudik Lebaran nanti.
"Ketika mudik nanti, jalan ini sudah bisa dilewati meskipun belum dalam kondisi sempurna. Yang penting, arus kendaraan tidak terputus dan masyarakat tetap bisa melintas dengan aman," tambahnya.
Namun, untuk memastikan kelancaran perjalanan, pemerintah juga telah menyiapkan jalur alternatif guna mengantisipasi lonjakan pemudik yang hendak melintasi kawasan tersebut.
Plt Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian dan instansi terkait telah menyiapkan sejumlah rute alternatif.
"Rekayasa lalu lintas sudah kami koordinasikan dengan Ditlantas di daerah. Jalur-jalur alternatif sudah ditetapkan dan siap digunakan jika diperlukan," kata Ahmad Yani.
Dampak dan Kerusakan Akibat Longsor
Longsor yang terjadi di Dusun Sirih Sekapur tidak hanya merusak jalan nasional tetapi juga mengancam infrastruktur di sekitarnya. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dharmasraya, Eldison, mengungkapkan bahwa debit air yang meningkat drastis akibat curah hujan tinggi menyebabkan pengikisan tanah di sekitar jalan hingga lebarnya mencapai enam hingga sepuluh meter.
"Arus air yang begitu deras meluluhlantakkan struktur jalan, menggerus tanah di bawahnya hingga akhirnya jalan amblas. Ini menjadi tantangan besar dalam perbaikan karena kami harus memastikan kondisi tanah cukup stabil sebelum membangun kembali," ujar Eldison.
Lokasi longsor ini berjarak sekitar dua kilometer dari Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, yang merupakan salah satu jalur strategis penghubung antarprovinsi.
Upaya Pemulihan dan Langkah Ke Depan
Proses pemulihan jalan yang amblas ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kemen PU, BPBD, hingga aparat kepolisian setempat. Pemasangan jembatan sementara Bailey menjadi solusi cepat agar arus kendaraan bisa kembali berjalan. Namun, untuk perbaikan permanen, pemerintah masih mengkaji langkah-langkah lanjutan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait kondisi tanah dan sistem drainase di kawasan ini. Ke depan, kemungkinan akan dilakukan penguatan struktur jalan agar lebih tahan terhadap erosi akibat cuaca ekstrem," tambah Wilan.
Dengan langkah-langkah yang sedang dilakukan, diharapkan akses Jambi-Sumatera Barat kembali normal dalam beberapa bulan ke depan. Untuk sementara, pemudik yang hendak melewati jalur ini diminta tetap waspada dan mengikuti arahan petugas terkait jalur alternatif yang tersedia.
(Mond)
#JalanAmblas #Infrastruktur #KementerianPU #Nasional