Kasus Dugaan Pemerasan di Polres Bone: AKP Aswar Dicopot, Uang Damai Rp80 Juta Terbongkar Lewat Percakapan Viral
Ilustrasi
D'On, Bone - Skandal penyelewengan jabatan di tubuh kepolisian kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Narkoba) Polres Bone, AKP Aswar, dicopot dari jabatannya setelah terseret dugaan pemerasan terhadap keluarga tersangka kasus narkoba. Ia diduga meminta uang damai sebesar Rp80 juta agar perkara tersebut bisa "diatur". Fakta mencengangkan ini terungkap setelah bukti percakapan yang melibatkan AKP Aswar bocor ke publik dan viral di media sosial.
Negosiasi Uang Damai yang Terbongkar di Medsos
Kasus ini bermula dari permintaan AKP Aswar kepada keluarga tersangka untuk membayar uang sebesar Rp70 juta. Awalnya, nominal itu dianggap sebagai syarat agar kasus tidak berlanjut ke tingkat Polda. Namun, yang mengejutkan, angka tersebut tiba-tiba bertambah Rp10 juta, sehingga total permintaan mencapai Rp80 juta.
Percakapan negosiasi tersebut, yang dilakukan melalui aplikasi perpesanan, kemudian bocor ke publik. Dalam tangkapan layar yang beredar luas, terlihat AKP Aswar secara aktif melakukan komunikasi dengan pihak keluarga tersangka, bahkan terlihat mendesak mereka agar segera mentransfer uang yang diminta.
Publik yang geram dengan dugaan permainan kotor ini segera merespons dengan meluapkan kemarahan di media sosial. Gelombang kritik semakin menguat, mendesak institusi kepolisian untuk bertindak tegas.
Tindakan Cepat Polda Sulsel: AKP Aswar Dicopot
Viralnya percakapan yang mencoreng citra kepolisian ini langsung direspons oleh Polda Sulawesi Selatan. Menurut Wakapolres Bone, Kompol Antonius, setelah kasus ini mencuat, pihak kepolisian bergerak cepat dengan mengeluarkan surat perintah pencopotan AKP Aswar dari jabatannya sebagai Kasat Narkoba.
“Tadi pagi, Polda Sulsel telah mengeluarkan surat perintah bahwa Kasat Narkoba AKP Aswar dinonaktifkan dari jabatannya per hari ini,” ungkap Kompol Antonius saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 13 Maret 2025.
Pencopotan ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas bukti-bukti yang beredar. Saat ini, AKP Aswar tengah menjalani pemeriksaan di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel untuk mengusut dugaan pelanggaran etik dan pidana yang dilakukan.
Siapa Pengganti AKP Aswar?
Seiring dengan pencopotan AKP Aswar, jabatan Kasat Narkoba Polres Bone kini telah diisi oleh AKP Irwandi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Barebbo. Pergantian ini diharapkan bisa mengembalikan kredibilitas institusi kepolisian di wilayah tersebut, sekaligus memastikan tidak ada lagi praktik serupa di masa mendatang.
Namun, pencopotan saja tidak cukup untuk menjawab kegelisahan publik. Banyak pihak menuntut agar kasus ini tidak berhenti di sanksi administratif semata, melainkan diproses lebih lanjut secara hukum.
Ketika Uang Damai Berujung Petaka
Kasus ini menjadi bukti nyata bagaimana praktik penyalahgunaan wewenang bisa begitu terang-terangan terjadi. Upaya mencari keuntungan dari kasus hukum yang seharusnya ditegakkan dengan profesionalisme justru menjadi ladang bisnis gelap bagi oknum tertentu.
Namun, apa yang diduga dilakukan AKP Aswar kali ini justru menjadi bumerang. Alih-alih menerima uang damai yang diminta, ia kini harus menghadapi konsekuensi berat setelah aksinya terungkap ke publik. Percakapan yang semula dilakukan secara diam-diam justru menjadi alat yang menyeretnya ke dalam pusaran sanksi dan pemeriksaan lebih lanjut.
Citra Polri Kembali Dipertaruhkan
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyalahgunaan wewenang di tubuh kepolisian. Publik kini menaruh harapan besar pada institusi Polri untuk menunjukkan komitmen dalam menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.
Apakah kasus ini akan berakhir dengan hukuman setimpal, atau sekadar pencopotan jabatan tanpa proses hukum yang jelas? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian semakin diuji.
(Mond)
#Polri #Pemerasan