Kasus Korupsi Pertamina: Ahok Diperiksa Kejagung, Bawa Bukti Rapat Selama Menjabat
Mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tiba di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, pada Kamis (13/3/2025) sekira pukul 08.36. Foto/Istimewa
D'On, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal sebagai Ahok, tiba di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Jakarta Selatan, pada Kamis (13/3) pagi dengan ekspresi tenang namun penuh kesiapan. Mantan Komisaris Utama PT Pertamina itu hadir sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di Subholding Pertamina, sebuah skandal yang telah mengguncang industri energi nasional.
Ahok, yang mengenakan kemeja batik bernuansa cokelat, tampak hadir lebih awal dari jadwal pemeriksaan yang telah ditetapkan. Ia tiba sekitar pukul 08.36 WIB, lebih dari satu setengah jam sebelum agenda pemeriksaannya dimulai. Langkahnya mantap saat memasuki ruangan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), seakan menandakan kesiapannya untuk membongkar fakta yang diketahuinya terkait kasus besar ini.
Komitmen Ahok dalam Mengungkap Kasus Korupsi
Dihadapan awak media yang telah menunggu sejak pagi, Ahok menegaskan bahwa dirinya siap membantu Kejagung dalam mengusut tuntas kasus ini. Meski secara struktural Subholding yang ia pimpin berada di bawah naungan Pertamina, ia merasa bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang diperlukan demi transparansi dan keadilan.
"Kita sebetulnya secara struktur kan subholding, tapi tentu saya sangat senang bisa membantu kejaksaan. Kalau yang saya tahu, akan saya sampaikan," ujar Ahok.
Pernyataan ini mencerminkan sikapnya yang selama ini dikenal tegas dalam menegakkan tata kelola perusahaan yang bersih. Ia menambahkan bahwa dirinya membawa berbagai dokumen rapat selama masa jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina, yang siap diberikan kepada penyidik jika diperlukan.
"Data yang kami bawa itu adalah data rapat. Kalau diminta akan kita kasih," tegasnya.
Jerat Hukum dan Daftar Nama Tersangka
Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah ini telah menyeret sembilan orang sebagai tersangka. Tiga di antaranya berasal dari pihak swasta, sementara enam lainnya merupakan pejabat internal Subholding Pertamina.
Berikut adalah daftar para tersangka yang telah ditetapkan Kejagung:
1. Pejabat Internal Subholding Pertamina:
- Maya Kusmaya – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga
- Edward Corne – VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga
- Riva Siahaan – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
- Sani Dinar Saifuddin – Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- Yoki Firnandi – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
- Agus Purwoni – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International
2. Pihak Swasta yang Terlibat:
- Muhammad Kerry Andrianto Riza – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadhan Joedo – Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Keberadaan para tersangka ini mengungkap bahwa skandal korupsi ini bukanlah tindakan yang berdiri sendiri, melainkan sebuah jaringan sistematis yang melibatkan berbagai pihak di internal Pertamina maupun swasta.
Dampak Kasus dan Langkah Selanjutnya
Kasus ini menambah panjang daftar skandal yang menimpa Pertamina, salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia. Dugaan korupsi di sektor minyak mentah ini menyoroti lemahnya pengawasan dan kemungkinan adanya praktik bisnis yang menyimpang di tubuh perusahaan plat merah tersebut.
Pemeriksaan Ahok diharapkan dapat memberikan titik terang dalam kasus ini. Kejagung sendiri telah berjanji akan mengusut tuntas dan menindak siapa pun yang terbukti terlibat tanpa pandang bulu.
Hingga saat ini, Ahok masih berada di dalam ruangan Jampidsus untuk menjalani pemeriksaan. Publik pun menantikan perkembangan lebih lanjut dari kasus ini, dengan harapan bahwa pengungkapan skandal ini dapat membawa perubahan menuju tata kelola energi yang lebih bersih dan transparan di Indonesia.
(Mond)
#Ahok #KorupsiPertamina #Kejagung