Kisah Nabi Idris AS: Sang Pendaki Langit yang Penuh Hikmah
Ilustrasi Kisah Nabi Idris AS
Dirgantaraonline - Di balik lembaran sejarah para nabi, ada sosok yang namanya disebut dalam kitab-kitab suci, tetapi kisahnya jarang diceritakan secara rinci. Dialah Nabi Idris AS, manusia pertama yang menulis dengan pena, memahami rahasia langit, dan bahkan konon pernah mengunjungi surga sebelum wafat.
Bagaimana perjalanan hidupnya? Apa saja keistimewaannya? Mari kita telusuri kisah beliau dengan penuh ketelitian dan kedalaman.
1. Kelahiran dan Silsilah
Nabi Idris AS lahir di masa yang belum jauh dari Nabi Adam AS. Menurut riwayat, ia merupakan keturunan keenam dari Adam, yaitu anak dari Yarid bin Mahlail, yang merupakan cicit dari Syits bin Adam.
Sejak kecil, Idris dikenal sebagai anak yang memiliki kecerdasan luar biasa. Ia tidak hanya pandai dalam memahami ajaran nenek moyangnya, tetapi juga haus akan ilmu dan selalu merenungkan kebesaran Allah.
Allah pun memilihnya sebagai nabi di usia yang masih muda. Kehidupan Idris dipenuhi dengan ibadah, kebijaksanaan, serta usaha keras untuk menuntun manusia ke jalan yang benar.
2. Nabi Pertama yang Menulis dan Berinovasi
Salah satu keistimewaan Idris adalah kemampuannya menulis. Ia dipercaya sebagai manusia pertama yang mencatat ilmu dengan pena, sebuah kemajuan besar di zamannya. Sebelum itu, manusia hanya mengandalkan ingatan dan lisan dalam menyampaikan ilmu.
Lebih dari sekadar menulis, Idris juga dikenal sebagai seorang inovator. Ia mengajarkan cara menjahit pakaian, sementara sebelum itu manusia hanya mengenakan kulit binatang. Ia juga mengembangkan ilmu perbintangan, matematika, dan pengobatan, yang menjadikannya seorang ilmuwan besar di masanya.
3. Dakwah yang Menantang
Di tengah masyarakat yang mulai melupakan ajaran Nabi Adam AS, Idris membawa kembali pesan tauhid. Ia menyeru kaumnya untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada Allah.
Namun, seperti nabi-nabi lainnya, dakwahnya tidak selalu diterima dengan mudah. Sebagian besar kaum menentangnya, bahkan merencanakan keburukan terhadapnya. Kendati demikian, Idris tetap bersabar dan terus menyampaikan wahyu yang ia terima.
Allah kemudian memerintahkannya untuk berhijrah bersama pengikutnya ke negeri Mesir. Di sana, dakwahnya semakin berkembang, dan masyarakat mulai menerima ajaran yang dibawanya.
4. Perjalanan ke Langit
Salah satu kisah paling menarik tentang Nabi Idris adalah perjalanannya ke langit. Allah mengangkat derajatnya begitu tinggi, bahkan disebut dalam Al-Qur’an:
"Dan Kami telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi." (QS. Maryam: 57)
Riwayat menyebutkan bahwa Idris memiliki hubungan baik dengan seorang malaikat. Suatu ketika, ia meminta kepada malaikat itu agar membawanya ke langit untuk melihat langsung bagaimana alam semesta bekerja.
Malaikat pun mengabulkan permintaan tersebut dan membawanya naik dari lapisan langit ke lapisan berikutnya. Setiap lapisan langit memiliki keajaiban tersendiri, dan Idris terus mengagumi ciptaan Allah.
Hingga akhirnya, di langit keempat, Idris bertemu dengan Malaikat Maut. Di sana, malaikat itu berkata bahwa ia diperintahkan untuk mencabut nyawa Idris di langit. Maka, Idris pun wafat di sana, menjadi satu-satunya manusia yang meninggal bukan di bumi.
5. Hikmah dan Warisan Nabi Idris
Kisah Nabi Idris AS mengajarkan banyak hal:
- Ilmu adalah cahaya – Idris menunjukkan bahwa menulis, berpikir, dan mencari ilmu adalah bagian dari ibadah.
- Kesabaran dalam dakwah – Ia tetap berdakwah meskipun banyak yang menentangnya.
- Kedekatan dengan Allah – Keistimewaannya hingga diangkat ke langit menunjukkan betapa besar kedudukannya di sisi Allah.
Meski kisahnya tidak sepanjang nabi-nabi lain, Nabi Idris tetap menjadi sosok yang berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Ia adalah cerminan seorang nabi, ilmuwan, dan pemimpin yang penuh kebijaksanaan.
Begitulah kisah Nabi Idris AS, seorang nabi yang tidak hanya membawa ajaran tauhid, tetapi juga mewariskan ilmu dan kebijaksanaan bagi umat manusia.
(*)
#KisahParaNabi #NabiIdrisAS #Islami #Religi